Share

32. Bermalam Di Hutan

Senja baru saja memamerkan keindahannya yang percuma. Karena dua pemuda berpakaian prajurit Astagina itu sibuk menyelesaikan tendanya sebelum gelap. Arya menyiapkan tenda, sedang Sakuntala menyiapkan api. Hingga saat cahaya apa pun sudah tak mampu lagi menerobos hutan yang pekat, mereka sudah punya api unggun dan dua buah obor.

“Apa kau sering berkemah seperti ini, Ketua?” tanya Sakuntala memecah keheningan.

“Tidak, aku hanya beberapa kali ikut pamanku berburu sampai bermalam di hutan. Bagaimana denganmu? Aku lihat kau begitu lama menyalakan api itu,” timpal Arya. Sakuntala hanya tersenyum. Ia sadar ketuanya itu tengah meledeknya. Tapi ia juga tak mungkin mengatakan ia lupa bagaimana caranya membuat api.

Sakuntala memukul beberapa bagian tubuhnya dan mengusir nyamuk yang mulai berdatangan. Mangsa manusia mungkin amat jarang mereka temukan. Sampai kehadiran serangga itu begitu masif dan terorganisir.

“Pakai ini!” Arya menyodorkan beberapa helai daun berbentuk panjang dan tipis. Mesk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status