Share

Bab 70

Author: Olivia Yoyet
last update Huling Na-update: 2025-06-24 10:38:20

70

Yusuf tiba di kantor PBK, beberapa menit sebelum rapat mingguan dimulai. Dia bergegas menempati kursi kosong di antara Qadry dan Chairil. Lalu Yusuf membuka buku catatan dan menyiapkan pulpen.

Tidak berselang lama, Tio dan para komisaris memasuki ruangan. Semua peserta rapat berdiri dan memberi hormat, yang dibalas anggukan kelompok bos.

Sultan Pramudya dan Gustavo Demetrio Baltissen menduduki kursi khusus, sedangkan yang lainnya menempati deretan kursi di sisi kanan serta kiri kedua pria tua tersebut.

Alvaro berdiri di podium. Dia meminta sang ajudan untuk menyiapkan laptop dan in focus. Alvaro juga meminta Riaz untuk menghubungi Lazuardi, Aditya dan Jauhari, melalui sambungan video jarak jauh.

"Sudah pada ngopi?" tanya Alvaro sembari menunggu kedua asistennya menyiapkan peralatan.

Hadirin menyahut dengan berbagai kata. Alvaro menaikkan alisnya, lalu meminta OB untuk menghidangkan minuman hangat buat semua peserta rapat.

Setelah wajah ketiga pemimpin luar negeri itu terliha
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mispri Yani
lebarkan sayap PBK sampai seluruh penjuru dunia
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Cutie Bodyguard    Bab 74

    74Rabu pagi, Yusuf menumpang di mobil Jauhari, bersama Beni, Nanang, Jeffrey, Fawwaz dan Ibrahim. Sedangkan yang lainnya menumpang di mobil Hisyam, Qadry, Chairil dan Harun. Kelima mobil sarat penumpang itu melaju menuju kawasan Tendean, di mana kantor PG berada. Mereka hendak mengikuti rapat besar untuk pelantikan kelompok baru di PCT. Setibanya di tempat tujuan, semua penumpang keluar. Mereka mengenakan jas abu-abu, lalu jalan memasuki lobi utama sambil menjinjing tas kerja masing-masing. Teriakan sambung-menyambung bergema di ruangan luas itu. Para pengawal muda PBK dari berbagai lapisan, saling menyapa dan berjabatan tangan. Seperti halnya tim lapis tiga, empat dan lima, para komisaris PBK juga membuatkan perusahaan untuk tim lapis enam dan tujuh. Sisanya akan menyusul, menunggu regu lapis 8 dan seterusnya usai dinas di luar negeri. Para anggota PCD juga menyalami beberapa anggota PC yang baru tiba, dan ikut bergabung di sekitar lobi. Mereka baru berhenti berbincang, ketika

  • Cutie Bodyguard    Bab 73

    73Yusuf memandangi wajah Naysila, di layar ponselnya. Yusuf menyunggingkan senyuman saat tatapan mereka bertemu. "Kangen," ucap Yusuf. "Sama," balas Naysila."Aku dilarang buat menemuimu." "Telepon aja, Bang." "Lebih suka ketemuan." "Sabar. Cuma beberapa hari kita misah. Setelah itu akan sama-sama terus." "Ehm, Nay. Aku ada beliin kamu gaun tidur. Buat first night kita." Naysila membulatkan matanya. "Bang, jangan sebut yang itu. Aku makin tegang." Yusuf mengulum senyuman. "Aku juga cemas. Takut gagal muasin kamu." "Aku justru ngeri bagian itu. Habisnya, kata yang sudah pada nikah, itu lumayan sakit." "Makanya, seminggu kemaren aku nonton film anu. Nyari trik supaya kamu nggak terlalu sakit." "Kata Kak Tari, dia sama Bang Hisyam dulu bercanda dulu. Lalu pemanasannya lama. Jadi saat pas itu, sudah high banget dan nggak terlalu sakit." Yusuf mengangguk mengiakan. "Hisyam juga ada ngomong gitu. Sama Ari, Harun dan Rangga. Kata mereka, aku harus bisa buat kamu relaks dulu, kar

  • Cutie Bodyguard    Bab 72

    72Yusuf memandangi paras pucat Agnia yang masih terlelap di ranjang pasien, di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta Selatan. Sebab keluarganya tidak mau kasus itu terendus media, akhirnya mereka merawatinapkan Agnia di tempat private itu. Yusuf prihatin dengan nasib gadis yang pernah akrab dengannya dulu. Meskipun Agnia tidak dirudal paksa, tetapi tubuhnya telah menerima banyak kokain dan ekstasi. Pihak penyeldik kepolisian menduga, jika gadis itu mungkin saja memang hendak dijadikan korban asusila, berdasarkan olah tempat kejadian perkara. Akan tetapi, pelaku yang diperkirakan jumlahnya lebih dari 1 orang juga telah mabuk, dan tidak bisa melaksanakan niat buruk mereka. Selain itu, mereka mengetahui jika tengah diintai tim Yahya, yang nekat menerobos masuk gedung itu, untuk mencari keberadaan Agnia dengan cara manual. Kendatipun Yahya dan kelima temannya tidak berhasil menemui Agnia, tetapi kehadiran mereka ternyata sukses menakut-nakuti para pelaku. Hingga mereka meninggalk

  • Cutie Bodyguard    Bab 71

    71Hari berganti menjadi minggu. Perhelatan akbar keluarga Dewawarman dimulai dengan akad serta resepsi pernikahan, Damsaz dan Kyle. Seluruh tim Adhitama, Cheung, Zheung dan Vong, dari Taiwan, turut hadir dalam acara itu. Wajah-wajah Chinese dan orang-orang bermata sipit, memenuhi ruang VIP 2, yang ditempati seluruh keluarga dari kedua mempelai. "Bang, siapa yang akan tampil pertama?" tanya Rinjani, istri Sebastian, yang kembali bertugas sebagai MC, meskipun perutnya tengah membuncit, karena Rinjani tengah hamil anak keduanya."Kali ini, tim drama para bos muda yang akan menjadi pembuka acara," jawab Fikri, yang sering menjadi teman duet MC Rinjani. "Bos muda, berarti dari PCD?" "Yups. Gabung sama tim PBK." "Uww! Berarti ada pacarku di situ." "Siapa, Teh?" "Abang wajah datar." "Selera Teteh berarti yang tampilannya cool." "Hu um. Kayak suamiku, pacarku, kekasihku, dan selingkuhanku." "Suami, berarti Mas Sebastian. Pacar, Bang Aditya. Kekasih dan selingkuhan, siapa?" "Mas Et

  • Cutie Bodyguard    Bab 70

    70 Yusuf tiba di kantor PBK, beberapa menit sebelum rapat mingguan dimulai. Dia bergegas menempati kursi kosong di antara Qadry dan Chairil. Lalu Yusuf membuka buku catatan dan menyiapkan pulpen. Tidak berselang lama, Tio dan para komisaris memasuki ruangan. Semua peserta rapat berdiri dan memberi hormat, yang dibalas anggukan kelompok bos. Sultan Pramudya dan Gustavo Demetrio Baltissen menduduki kursi khusus, sedangkan yang lainnya menempati deretan kursi di sisi kanan serta kiri kedua pria tua tersebut. Alvaro berdiri di podium. Dia meminta sang ajudan untuk menyiapkan laptop dan in focus. Alvaro juga meminta Riaz untuk menghubungi Lazuardi, Aditya dan Jauhari, melalui sambungan video jarak jauh. "Sudah pada ngopi?" tanya Alvaro sembari menunggu kedua asistennya menyiapkan peralatan. Hadirin menyahut dengan berbagai kata. Alvaro menaikkan alisnya, lalu meminta OB untuk menghidangkan minuman hangat buat semua peserta rapat. Setelah wajah ketiga pemimpin luar negeri itu terliha

  • Cutie Bodyguard    Bab 69

    69Panggilan kedua bocah yang diiringi gedoran pintu, mengejutkan Yusuf. Dia menuntaskan berpakaian, lalu bergegas jalan ke pintu. Arrazi Ganzanfhar dan Alfareezel Dayada, kedua anak Linggha, langsung menerobos masuk ke kamar sang om. Mereka menaiki kasur dan melompat-lompat dengan gembira. Yusuf mengulum senyuman. Dia sudah hafal dengan tingkah kedua bocah itu, yang memang cukup skrab dengannya, sejak lama. Setiap Yusuf datang dan menginap di rumah Linggha, kedua bocah tersebut akan melakukan hal serupa. Yusuf turut mengasuh Arrazi sejak dia berusia 4 tahun lebih. Sang om takjub dengan pesatnya perkembangan Arrazi, yang mewarisi rangka besar badan papanya. Kendatipun tidak turut mengasuh Alfareezel, tetapi Yusuf cukup dekat dengan bocah berumur hampir 3 tahun itu. Meskipun tidak sebesar kakaknya, tetapi paras Alfareezel lebih tampan daripada Arrazi. "Bocah-bocah ini, disuruh manggil om-nya buat diajak sarapan, malah ajrut-ajruran," keluh Varsa, seusai mengintip dari pintu yang t

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status