03 Selama beberapa jam berikutnya, Yusuf dan Naysila tidak saling menyapa. Mereka juga tidak berinteraksi sedikit pun dan berpura-pura tidak peduli. Zijl yang menemani Naysila jalan di belakang, mengetahui penyebab perempuan itu menekuk wajah sejak tadi. Zijl memahami tindakan darurat yang diambil Yusuf. Namun, dia juga mengerti penyebab kemarahan Naysila, pada pengawal lapis tiga yang jalan paling depan. Zijl nyaris terkekeh, ketika mereka berhenti untuk istirahat, Naysila duduk di dekat Hao Dustin dan Tian Everett, demi menjauhi Yusuf. "Sabar, Bang," ucap Zijl. "Setelah dia paham, Naysila pasti minta maaf ke Abang," lanjutnya. "Aku pikir dia nggak akan mau mengakuinya," kilah Yusuf. "Kenapa?" "Dia, kan, rada sombong. Beda sama Utari, Mbak Sekar dan Kak Maudy." Zijl manggut-manggut. "Dimaklumi aja. Dia putri bungsu." "Hu um." Yusuf menyugar rambutnya. "Aku justru khawatir, Mas Damsaz atau orang tuanya akan marah," lanjutnya. "Semoga saja nggak. Aku akan membela Abang. Aku r
Last Updated : 2025-04-16 Read more