Episode 5 _Tumbal Kebangkitan_
Aku masuk kedalam rumah sambil mengendap.
Aku terus meneriakkan, "Ian ...." Tapi, dia tak menjawab.Aku terus berjalan dan mencoba mendekati kamar Ian.
Sontak, aku kaget. Melihat Ian yang tengah diikat diatas ranjang.Salah satu boneka jerami memegang buku dan membaca mantra.Setelah mantra selesai dibaca, mereka menengadahkan tangan sambil melihat kearah cermin."Nahsadewangsa, rawuha .... Dalem persembahkan putra punika!" (Nahsadewangsa, datanglah .... Aku persembahkan anak ini!) ucap si pemegang buku.
Bumi bergetar, hawa panas menusuk dada.
Cermin mendadak retak dan keluar sosok yang merangkak.Tanpa pikir panjang, aku mengambil kursi dan ku lemparkan kearah cermin.
"Prang ...." cermin pecah dan sosok tersebut hilang bersama kepingan cermin yang berserakan."Mau ngapain kalian? Jangan apa-apa
Episode 6 _Jerangkong_Entah dari kapan sosok tersebut ada didalam kamar.Tapi, bukan kamar juga.Aku tiba-tiba dipindahkan ke alam berbeda dan ada sosok lain yang mengenakan pakaian serba emas.Sosok itu pun melayang. Tapi, lebih rendah dari sosok wanita bertudung hitam.Dari kejauhan, muncul sosok tengkorak raksasa dengan cahaya kemerahan.Dia ingin menangkap seorang anak. Tak salah lagi, itu Ian."Ian ...." teriaku berlari dan mencoba mendekatinya."Mau kemana, anak manis?" tanya sosok perempuan berwarna kuning keemasan yang menghadangku."Siapa, Kamu?" teriaku bertanya."Aku? Aku Cempaka Juah," jawabnya tersenyum."Aku, Andini." ucap perempuan bertudung hitam yang melayang dibelakang Cempaka Juah."Aku tak bertanya padamu. Menga
Episode 7 _Sasi Ayudisa dan Kalung Wit Kendhari_"Sel-Sella .... Apa yang terjadi?" teriak Kak Izzie mendekat.Rupanya, Kak Izzie baru pulang.Dia kaget melihat keadaan rumah dan beberapa pasukan tengkorak yang di pimpin oleh perempuan pemegang sabit."Dia adalah, Mahawira Anantari. Atau dulu disebut, pemenggal kepala.Dia salah satu Panglima Nahsadewangsa yang pernah Nenek ceritakan." terang Siska yang berada dalam tubuh Ian."Aku tak tahu apa yang Engkau maksud. Tapi bisakah, Kita mengalahkan mereka?" teriaku bertanya."Aku masih belum mengerti dengan apa yang telah terjadi!" ucap Kak Izzie kebingungan."Baiklah, kalian akan aku perlihatkan tentang masa lalu Nenek.Jangan hawatir, hanya beberapa menit saja dan kalian bisa mengetahui apa yang telah terjadi." ucap Ian dan dia langsung ber
Episode 8 _Sasi Ayudisa dan Wit Kendhari_ Bagian 2Belum menutup mulut saat berteriak. Aku dihadapkan oleh seorang perempuan yang tersenyum memandangku.Tak bisa aku melihat sekitar selain perempuan itu dan kegelapan.Tapi, hawa disini begitu sejuk dan beraroma wangi.Aku menghirup udaranya dan pikiran ini langsung tenang.Sampai lupa, aku tidak berada ditempat yang semestinya."Siapa Kamu?" lirih ku bertanya."Akulah, Wit Kendhari. Mahluk yang bersemayam dalam kalung yang Kamu kenakan." ucapnya dengan bahasa halus sambil tersenyum."Kenapa Kau membawaku kemari?" tanyaku penasaran."Kamu sedang kesusahan. Aku akan mengajari Kamu cara mengeluarkan akar dan ranting dari tangan." jelasnya memejamkan mata sambil melebarkan senyum."Terima kasih karena mau mengajar
Episode 9 _Peperangan di Negeri Atas Awan_Kita sudah memasuki area kerajaan.Sembrani sudah mulai turun dan menginjakkan kakinya.Baru juga turun dari kuda, kita di sambut oleh perempuan cantik yang berlarian mendekati Pangeran Rama."Kenalkan, ini adalah Istri-istriku." ucapnya memperkenalkan istri-istrinya.Mereka memperkenalkan diri masing-masing.Lyli, Shany, Endang, Andina, Andini, Listya, Pratiwi, Ayuk, Suryani, Asti, Athaya, Erlita, Mentari, Cahya, Sacy, Sari, Ningsih, Halawa, Yanti, Sumarni, Purwanti, Purnawati, Erma, Faza, Wahyuni, Waruwu, Lestari, Lintang, Mitasasmita, Katikiana, Arum, dan Ratna."Banyak sekali .... Padahal, statusnya masih pangeran." gumamku dalam hati."Oh iya. Mana, Dirta?" tanya Pangeran pada para istrinya."Dirta, tak kembali. Aku mendengar dari Roso Tunggal, kalau Dirta dihadang dan di kalahkan.
Episode 10 _Akhir dari awal yang baru_Part 1"Tidaaak ...!" teriakku sambil menahan tubuh Kak Izzie yang hendak terjatuh."Keysi .... Ya, carilah Keysi!" pinta Kakak sambil mengenakan handphone dan kunci motor dari balik saku celananya.Aku mengambil apa yang Kaka berikan. Sambil memandang iba, aku tak tega meninggalkan Kakak. Tapi, Kakak bersikeras menyuruhku agar cepat-cepat meninggalkan rumah dan mencari perempuan bernama Keysi.Sebenarnya, aku tahu kalau harus mencari gadis kecil yang terlihat dalam titik balik Sasi Ayudisa.Tapi, apa Kakak mengenal anak tersebut?"cepat! Jangan pedulikan Aku." teriak Kak Izzie sambil mendorong tubuhku yang hampir kena sabit sama perempuan psikopat berekor.Aku terjatuh dan berjalan
Episode 10 _Akhir dari awal yang baru_Part 2."Kakak mau kemana?" tanyaku melepaskan pegangan tangan dan menatapnya penuh selidik."Aku mau ke Perumahan Anggrek Jingga." jelas Keysi menatapku, seakan melihat sesuatu yang berbeda."Kenapa, Kak?" tanyaku bingung."Gak apa-apa." jawabnya singkat."Oh iya Kak, Kak Izzie sedang sekarat. Semoga Kak Izzie masih hidup!" ucapku menceritakan apa yang terjadi pada Kakak lelakiku."Izzie ada dimana?" teriaknya panik."Ada di rumah, Kak!" jelasku mengerutkan dahi kebingungan."Katanya, Izzie pindah rumah? Rumah kalian yang sekarang berada di mana?" tanya Kak Keysi sambil memegang kedua pundakku dan menggoyangkannya."Se-te-lah pe-ru-ma-han ang-grek ji-ng-ga a-da a-rea pe-s
Episode 10 _Akhir dari awal yang baru_Part 3."Maja .... Mana janjimu yang akan mempersembahkan seluruh keluarga?!Karena kegagalanmu, semua warga Anggrek Jingga di bawa sama Nahsadewangsa dan anak buahnya." ucap Pria berkumis yang duduk di samping kiri Pak Atmaja."Tapi kan, Aku sudah mengorbankan Ian, anak ke tiga." balasnya membela diri."Atmaja .... Anakmu yang nomor 3 saja tak cukup! Bukannya Kamu sudah berjanji, kalau akan mengorbankan seluruh keluargamu?Lihat dampak yang terjadi karena Kamu telah gagal." jelas Wanita paruh baya yang duduk berhadapan dengan Pak Atmaja."Biarkan Wa
Episode 11 (Carakan Pinangantèn) Bagian 1Aku kaget, melihat tubuhku di penuhi mahluk astral.Mahluk yang kemungkinan aku pangil di awal membaca buku itu.Tubuhku terasa panas, keringat dingin membasahi sekujur tubuh.Pandanganku ... Memudar.Kaki ini tak mampu lagi menopang berat tubuh, hingga membuatku terjatuh, lalu pingsan.Sebelum pingsan, aku mendengar Kak Keysi dan Kak Izzie berlari mendatangi kamar.Mereka berdua mendengar teriakkan ku.Aku masih sempat mendengar percakapan diantara mereka.Kak Keysi, melarang Kak Izzie masuk dan dia menyelimuti tubuhku.Lalu, Kak Izzie baru masuk dan melihat ku yang mulai hilang kesadaran.Entah bagaimana caranya, tiba-tiba, aku berada di halaman belakang rumah lama.Tapi anehnya, rumah lamaku begitu berbeda.Rumahku pa