DARAH SEPASANG

DARAH SEPASANG

Oleh:  Rama Atmaja  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
88Bab
4.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Darah sepasang, dari faktor keturunan seorang Resih, yang nantinya akan menyebabkan konflik dunia manusia dengan dunia kegelapan. Didalam novel ini mengandung semua unsur. Yang di awali dengan unsur percintaan, sampai ke titik magis, dan unsur kegelapan akan adanya dunia lain (gaib). Cerita akan terus berkembang, sampai mengenalkan beberapa karakter yang nantinya akan menjadi seorang pahlawan. Memberantas dunia kegelapan, yang ingin menguasai semua dunia. Baik dunia nyata, maupun dunia gaib.

Lihat lebih banyak
DARAH SEPASANG Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Aldho Alfina
Ijin promo thor. ~Reinkarnasi Ke-dua di Dunia Lain Isekai, Magic, Overpower, Demon Lord, Ecchi, Harem
2021-10-26 01:32:33
2
88 Bab
CDDB I versi Wira, part 1
CDDB (Cinta di tolak, dukun bertindak) Namaku, Wira.Mempunyai postur tinggi tegap dengan kulit putih.Bisa dibilang ganteng dan mengundang para cewek untuk mengantri jadi pacar.Selama berpacaran, aku tidak pernah menemukan seseorang yang membuat nyaman dan benar-benar membuatku jatuh cinta. Semuanya hanya untuk pamer belaka.Aku bisa dengan mudah mengencani cewek-cewek yang ada dikampus ini.Siang ini, ada waktu senggang. karena kuliah hari ini tidak ada dosen.Semilir angin membuat keadaan makin nyaman. Tak sesekali para cewek melihatku dengan wajah sinisnya.Mantan? Ya! Mereka semua adalah mantan yang pernah aku putusin, padahal belum genap seminggu kita berpacaran.Kata Playboy pun sudah menyebar hampir kesetiap sudut kampus.Walau seperti itu, masih saja ada cewek yang i
Baca selengkapnya
CDDB I versi Wira, part 2
"Mendingan kamu ada yang nyolek, aku lihat pocong." Ucapku sambil menunjuk kearah ayunan, dan ternyata....... Tak ada apa pun di angsana. "Yaelah.. halu kali loe." Ucap Roy yang tidak percaya dengan apa yang aku lihat barusan. "Eh beneran Roy, sum..." Belum sempat aku menjelaskan, Roy memotong pembicaraan. "Udah. Ah..., ayo kita masuk." Kita berjalan masuk kerumah tersebut..Memang bisa dibilang rumahnya lumayan besar, berlantai dua. Dan halaman yang ada didepan pun begitu luas.Sampai mobil yang kita parkirkan didekat gerbang seakan tidak terlihat. Beberapa jaring laba-laba menghias... memenuhi sudut setiap ruangan. Kursi dan meja yang tak tetatah terlihat amat berantakan. Dan juga bau wewangian yang menyengat dihidung seakan mengikuti ke mana kita pergi. "Roy, dari tadi saya mencium aroma wewangian seperti a
Baca selengkapnya
CDDB I versi Wira, part 3
Kita yang berhenti tepat ditengah-tengah tangga.Terdiam...... Kita saling menatap wajah.Terdengar gemericik air seolah ada orang lain selain kita dirumah ini.Akan tetapi suara gemericiknya terasa sangat jelas, bahkan terasa sekali mengalir membasahi sepatu yang ku pakai.Dengan rasa penasaran ku mencoba untuk melihat air apa yang mencoba menggenangi anak tangga yang kita pijak.Seakan rasa penasaran menyelimutiku kala itu.Aku pun berusaha untuk menoleh kebawah, dan ternyata benar..... ada genangan air yang mengalirnya sampai turun dari satu anak tangga ke anak tangga yang lainnya.Aku yang penasaran mencoba menelisik lebih jauh dari mana air itu berasal.Dan..... Aku pun bertanya sama Roy "Eh, Roy. Kamu ngompol?""Eh kam...t ini tuh bukan ompol, ini tuh keringat tahu." Ujar Roy menjelaskan."Tapi keringat kok bau pesing
Baca selengkapnya
CDDB I versi Wira, part 4
"Hoooammmm..... Udah yuk, kita ke kantin saja. Ngopi-ngopi yok." Ajak Roy dan aku pun mengiakannya... "Ayolah... daripada di sini kita diliatin sama orang lain".Kita pun berangkat menuju kantin.Sesampainya di angsana.., kita memesan 2 gelas kopi hitam.Kita pun meminum kopi dibarengi dengan menyalakan sebatang rokok."Fuh..... Jadi kapan kamu mau ajak aku kesana?" Tanyaku ke Roy, Roy pun menjawab "E...... Kapan-kapan ya. Loe sudah dikasih alamat, tetapi tidak mau kesana sendiri. Malam ini jadwal gue kencan sama Dina"."Kalau kamu gak ngasih tahu aku pun gak bakalan tahu kalau kamu berbuat seperti itu. Pantas saja muka kaya parutan kelapa kayak kamu punya cewek banyak." Ujarku. Roy hanya menjawab dengan tertawa kecil "hihii"Tak terasa api dari rokok yang kita 
Baca selengkapnya
CDDB I versi Wira, part 5
"Maaf Mbah, kami tidak mengerti dengan apa yang Mbah ucapkan." Ujar Roy dan Si Mbah menjawab dengan nada yang lantang "Jadi kalian tidak tahu kalau kalian diikutin sama makhluk sebanyak ini?""Kami bener gak tahu Mbah." Jawab RoyAku dan Roy mencoba melihat kearah belakang, kearah beberapa tempat yang ditunjuk oleh Mbah Jambrong. Akan tetapi kami tidak melihat apa pun di angsana.Mbah Jambrong pun menyuruh kita untuk masuk sambil berucap "Ya sudah.. Roy, kamu dan teman kamu masuk dahulu. Kemudian ceritakan, mengapa kalian bisa diikutin sama makhluk-makhluk tersebut."Sesampainya didalam aku melihat sekeliling. Rumah seperti rumah biasa pada umumnya. Akan tetapi rumah ini terlihat amat sempit 
Baca selengkapnya
CDDB II versi Aisyah, part 1
Namaku Aisyah, aku sekolah disalah satu SMP ternama disebuah kota. Sedari SD, aku selalu diganggu sama cowok-cowok yang ingin kenal, maupun ingin menjadikanku pacarnya. Tapi aku terlahir dari keluarga yang taat, dan larangan bagi keluarga kami berpacaran.Biasanya kalau sudah menginjak usia. Maka melalui Ta'aruf dan perjodohan, keluargaku akan dinikahkan. Aku Anak pertama dari 3 bersaudara, dan kita semuanya perempuan.Usiaku dengan adikku selisih 2 tahun. Sedangkan dari penengah ke bungsu jaraknya lumayan jauh, selisih 5 tahun. Sebenarnya asalku bukan dari sini, tapi dari kota yang bertempatkan dijawa barat.Kendala kerjaan Ayahlah yang akhirnya membuat kami pindah, supaya dia tidak perlu jauh-jauh keluar kota. Karna prestasi dari Ayah yang bagus dikerjaannya, hingga kami ditempatkan diperumahan orang-orang mewah. Hari ini... Hari pertama aku
Baca selengkapnya
CDDB II versi Aisyah, part 2
Kita pun berlari menuju kearah Santi, dia yang tengah berguling dan berteriak.Sementara itu anak lelaki berkemurun dibelakangnya dan mencoba untuk memegangi dia."Lepaskan.... Lepaskan... Aaahhhhh.... Lepaskan..." Teriak Santi.Pak Anto mendekat, dan mencoba berintraksi.... Pak Anto pun bertanya "Maaf Mbah... Mbah siapa dan mengapa masuk ke salah satu muridku?"Tapi santi terus-terusan menggeliat, walau kaki dan tangannya sudah dipegang dengan sangat kencang.Santi pun berteriak sambil mengucapkan sesuatu "Mbah... Mbah... Mbah... Apaan si Pak? Santo, Arya, dan Beni lepasin. Lagi ngapain si kalian?!"Pak Anto pun tersenyum dan melepaskan pegangannya, "Oh.. kamu gak kesurupan? Ku kira kesurupan,""Siapa juga yang kesurupan, tadi pas ada angin kencang, ada bara api yang tertiup masuk ke kaosku. Kalau gak percaya ni lihat," Santi menjelaskan dan membuka kaosnya."Tuh kan, merah!" Ucap Santi
Baca selengkapnya
CDDB II versi Aisyah, part 3
Kita ketakutan melihat bayangan tersebut. Ada yg berpelukan, ada pula yang mencoba memejamkan mata.Tapi ada juga yang masih terus menatap penasaran... Sosok apa yang sebenarnya mereka lihat.Dan.....Ternyata sosok tersebut....Adalah sosok pantulan bayangan dari Roy yang keluar dari pepohonan.Rupanya tidak ada yang tahu kalau Roy waktu itu pergi kearah pepohonan untuk biang air kecil.Bayangan yang tadinya kecil karna Roy memang jauh dan semakin membesar kala Roy mendekat kearah api unggun."Huuuuuhhhhhhhhh......" Riuh ramai suara bersorak. Mereka menyoraki Roy kala itu.Aku dan Indah hanya menggeleng-gelengkan kepala, karna anak ini selalu saja bikin ulah."Ting ting ting ting....."Terdengar suara Bu Atin memukul lonceng. Dan Bu Atin setengah berteriak berkata "Ayo anak-anak, sudah malam. Waktunya masuk ketenda kalian".Kita bergegas masuk kedalam tenda kemah k
Baca selengkapnya
CDDB II versi Aisyah, part 4
"Baik anak-anak.. apa sudah kumpul semua?" Tanya Bu Atin."Roy, Bu belum bangun." Ucap Jaka."Selain Roy sudah bangun semua kan? Kalau sudah, buat para cewek ayo ambil peralatan mandi kalian. Kita mandi lebih awal dari pada cowok." Terang Bu Atin."Napa gak bareng aja si Bu?" Ucap Jaka dan didukung sama anak-anak yang lainnya "iya benar..." "Ehm" "betul bu!""Jakaaaaa........" Ujar Bu Atin sambil memelototkan mata ke Jaka, "Udah yu!jangan didengerin. Ayo cepat... Cepat...."Anak cewek sudah berkumpul semua sambil membawa alat untuk mandi, seperti sabun, shampo, handuk dan lain sebagainya.Aku dan semua anak cewek bergegas pergi kesungai."Eh... Eh... Jaka, kamu mau kemana?" Ucap Pak Anto yang melihat Jaka memgendap-endap."Mau kencing Pak." Jawab Jaka."Alah.... Alasan saja kamu! Udah kamu duduk!""Hahahahaha" sontak semua anak cowok pun tertawa mendengar percaka
Baca selengkapnya
CDDB II versi Aisyah part 5
Ada 3 cewek tengah kesurupan. Kita mencoba mendekat dan melihat siapa yang tengah kesurupan.Ternyata yang kesurupan Santi, Ratna dan Ega.Keadaan menjadi panik, sedangkan para guru hanya berdiri mematung.Tuk anak cowok, malah berkemurun untuk memegangi Santi.Ega dan Ratna tidak ada yang memegangi mereka.Kebanyakan anak cewek menjerit.Mereka ketakutan."Hey... Kenapa kalian berebut memegangi Santi? Dibagi masih ada dua orang lagi." Ujar Pak Anto tapi mereka saling menunjuk satu sama lain."Dari pada kalian teriak-teriak gak karuan, mending kita pegangi Ega dan Ratna, takut nanti mereka mengamuk dan memukul kalian bagaimana?" Ujar Indah.Akhirnya para cewek pun ikut andil. Sebagian dari kita memegangi Ega dan sebagian lagi memegangi Ratna.Terlihat wajah sinis dari Dian yang memandang kearah cowok sambil berujar, "Dasar modus kalian..."Tak begitu lama,m
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status