Dua hari lagi, hari kelulusan.
Sedangkan saya sudah begitu akrab dengan Aisyah dan saya sudah menganggap dia seperti adik saya sendiri. Walau pun kita satu kelas, tapi usia kita beda satu tahun, karna saya waktu itu tidak langsung melanjutkan sekolah.Hari ini saya ijin sama kedua orang tua untuk mengajak Aisyah menginap. Awalnya mereka ragu kalau Aisyah bakalan mau, karna Aisyah kan anak orang kaya. Tapi saya meyakinkan mereka dan mereka menyetujuinya.Dari situ saya memberitahukan rencana yang akan saya lakukan untuk Aisyah.Awalnya kedua orang tua saya tidak mau dengan rencana yang saya beritahukan kepada mereka. Dengan mata yang bersinar dan bibir yang tersenyum lebar, Akhirnya mereka pun setuju. Kalah dengan wajah imut memelas saya.Hari ini saya masuk dan ngomong sama Aisyah..,"Kring, bentar lagi kita pasti pisah. Apa lagi saya sudah tidak lanjut lagi untuk menginjakkan kaki di SMA""Terus..?""BePagi ini aku terbangun. Bergegas kekamar mandi dan langsung menuju kebawah untuk makan.Disana sudah ada Ayah, Bunda, Dalia dan Faatin, yang sedari tadi tengah menunggu.Dalia adalah anak kedua, dia sudah kelas 3 SMA. Sedangkan Faatin anak ketika dan dia kelas 3 SMP.Terjadi sedikit perbincangan di meja makan.Dalia: "Terasa gak si? Kalau malam ini, hawa dirumah sangat panas?"Faatin: "Bukan hanya panas Ka, tapi Faatin melihat sosok kuntilanak, ketika Faatin tengah mengambil minum dan dia menuju lantai atas."Bunda: "Tidak boleh ngomong begitu. Mungkin cuaca memang lagi panas."Ayah: "Tapi benar apa yang dikatakan Faatin. Ayah juga melihat sosok tersebut!".(Ayah, Bunda, Pak Sukri dan Bi Ijah, kamar mereka ada dilantai satu. Sementara aku, Dalia dan Faatin, kamar kami ada dilantai dua atau lantai atas).Aku hanya menjadi pendengar dan mempercepat makan.Aku tidak sabar u
Pagi ini aku dikejutkan oleh seorang dari belakang. Dia menutup mataku dan menyuruh menebak siapa dia. Aku pun asal untuk menebak dan dia melepaskan tangannya karna tebakanku selalu salah. Aku berbalik penasaran dan ternyata sosok tersebut adalah Aisyah.Dia tidak malu untuk melakukan hal seperti itu, padahal awalnya dia anak pendiam dan tak pernah mau dekat dengan cowok manapun.Terlihat sosok wanita mulai mendekat, yang ternyata adalah Ria. Dia datang untuk mengingatkan Aisyah, tapi Aisyah makin menjadi dan memelukku dari belakang.Awalnya aku senang dengan perubahan sikapnya. Karna pelet si-Mbah sudah bekerja dengan baik.Tapi sifatnya kian berubah. Yang dulunya taat sekarang sering meninggalkan sholat. Dia juga gampang terpancing emosi dan marah, kalau ada orang yang menasihati perbuatannya.Singkat cerita..Sekarang minggu pagi. Aku lupa kalau sudah ada janji sama Roy untuk pergi kerumah Mbah Ja
Hari Pertama (Kesurupan)Namaku Rizki. Teman-teman biasa memanggilku Izzie.Hari ini, Dosen memberikan lolasi tempat kita KKN.Desa Nelayan. Itulah tempat yang akan kita tuju.Hari berikutnya ... Kita berangkat ke Desa Nelayan menggunakan Mini Bus.Terdiri dari 5 cowok dan 5 cewek.ANama kelima cowk yang berangkat KKN adalah ... Aku (Izzie), Wira, Roy, Adam dan Damar. Sedangkan para cewek terdiri dari Aisyah, Linda, Ayla, Karin dan Delia.Singkat cerita. Kita sampai didesa tersebut.Warga menyambut kita dengan senyuman. Pak Kuwu (Kepala Desa) juga bersedia datang, menyambut. Karena, rumahnya juga memang dekat. Selisih 1 rumah tetapi, berada di seberang jalan dari tempat yang akan kita tempati."di sini, adalah tempat menginap para cewek. Kalau cowok, ditempat lain. Mari, Aku tunjukkan tempatnya." ujar Pak Kuwu"Pak, mengapa si gak jadi satu saja?" ucap Roy."Y
Hari Kedua (antara mimpi dan kenyataan)Semalam aku tak bisa tidur. Aku terus terjaga sampai menjelang shubuh.Walau setelah kejadian tersebut tak terjadi apa-apa lagi. tetapi, aku yang tak biasa tidur ramai-ramai begini. Kaki bertemu dikepala, kepala bertemu kaki. Tidur tak beraturan, membuat badanku sakit.Baru memejamkan mata dan tidur sebentar, Wira membangunkan.Perasaan enggan menyelimuti dan aku berlanjut tidur.Tak lama, mereka bergantian membangunkanku. Rasa kantuk terus mengganggu dan aku beralasan sakit dan tak ikut mengerjakan proker.Awalnya mereka terus memaksa. tetapi, Wira menasehati mereka bertiga dan akhirnya pergi meninggalkanku dirumah sendirian.Aku senang, merasa bebas bisa tidur sendirian diranjang.tetapi, perutku lapar.Dalam keadaan setengah kantuk, aku berjalan kearah dapur. Siapa ada yang bisa aku makan.Di atas meja ada piring yang ditu
Hari Ketiga (Izzie mendadak pulang)Handphone berdering.Aku membuka mata dan melihat kearah jam dinding. Waktu menunjukkan pukul 03 dini hari.Dering suara handphone milikku membangunkan Adam."Berisik banget si!" seru Adam.Aku melihat handphone sambil berlari keluar kamar dan mengangkat telfon diruang tamu."Assalamualaikum. Ada apa Sel, jam segini nelfon?" tanyaku."Walaikumsalam Kak. Kakak, bisa tidak ijin pulang?" ucap Sella, tanya balik."Lah, Kakak kan baru beberapa hari KKN. Masa di suruh pulang?" tanyaku dengan nada risih."Pokoknya cepat pulang! Bunda masuk rumah sakit. Ayah dalam perjalanan pulang dan Ian ...." ucapnya terpotong."Hah, Bunda dirawat? Ian, kenapa?" tanyaku kaget."Pokoknya, pulang saja Kak. Nanti, Sella jelasin! Aaa ...." jelasnya terputus."Halo Sel,
Episode 1 (Balada Cinta Anak SMA)Sepulang mereka berempat, akan ada keanehan karena Roy yang melanggar pantangan.Namun disisi lain .... Ledia, Kayla, Aisyah, Linda dan Karin sedang mengerjakan prokernya di tempat pelelangan ikan.Mereka sedang mengerjakan saluran pembuangan air yang akan dialirkan langsung ke laut.(Episode perempuan, akan mengambil sudut pandang Kayla.)Namaku, Nuraeni Kayla Isyani. Panggilan, Ayla atau Kayla.Sudah 3 hari, kita KKN di Desa ini. Namun, tak seperti cowok, rumah yang kita tempati, nyaman-nyaman saja.Tapi ada yang aneh sama Ledia. Semenjak dia kesurupan, tingkah lakunya menjadi begitu berbeda.Pukul 16.00, waktu kita mau pulang tiba-tiba hujan deras. Membuat kita menetap sesaat di tempat pelelangan. Tapi, orang-orang lebih memilih kehujanan dari pada terus berada disini.Karin dan Linda pulang duluan, dia diantar sama Mas Udin yang ber
Malam di hari Ketiga (Pamali)Di malam yang sama, sebelum mati lampu.Wira nampak cemas dan menghawatirkan ketiga temannya, karena melanggar pantangan atau pamali.Padahal, Pak Hasan sudah memperingatkan kita."Kita main ke kontrakan cewek, yuk!" seru Roy mengajak teman-temannya."Yuk-yuk!" sambung Damar sambil mengangguk."Sudahlah, jangan ganggu cewek! Lagian dari siang hujan dan baru juga redah. Untungnya kita cepat-cepat pulang, kalau tidak, bisa kehujanan di tengah laut!" cletuk Wira."Wah .... Berarti gara-gara Roy, Kita cepat pulang!" teriak Adam sambil menepuk pundak Roy, yang membuatnya makin besar kepala.Wira menatap penuh kewaspadaan, terhadap tiga temannya.Dia takut, kalau Roy, Adam dan Damar membuat keanehan lagi."Dari pada buat yang aneh-aneh, bagaimana kalau Kita main kartu?" pinta Wira sambil menyodorkan kartu remi."Dapat da
Malam di hari ketiga 2 (Rogo Sukmo)Wira tercengang, kala melihat Agniasari.Wira kaget, saat mendapati dirinya tak berada di tempat semestinya."Aku dimana?" tanya wira bergumam."Mundur, jangan ikut-ikutan!" seru seorang lelaki menarik mundur tubuhnya.Rupanya, dia Kang Hussein yang berdiri agak membongkon sambil memegang dada.Wira melihat kedepan. Dia memandang dan nampak jelas, kalau Ustazah Yayuk tengah mengadu kesaktian, melawan Ratu ular Agniasari.Sedangkan Kang Hussein, menghalau puluhan pasukan Agniasari yang mencoba ikut campur dalam pertarungan tersebut.Wira lari menjauh dan berdiri dari kejauhan, memandang pertarungan yang terjadi.Pikirannya sempat mengelak dan berpikir, kalau hal tersebut tak nyata.Tapi, m