Share

Aku Berusaha Tegar Meski Hancur

Aisha bergegas keluar rumah menemui sopir taksi yang sudah tiga kali memencet klakson.

“Vi ... maafin aku, aku janji nggak akan melakukan kesalahan lagi. Ini tertakhir kali. Aku mohon maafkan aku. Aku khilaf,” pinta Mas Haris—masih berdiri di depan pintu kamar sambil memegangi pundaknya.

Seketika Nisa menatap Mas Haris dengan tatapan nanar dan penuh kekecewaan. Entah janji manis apa yang pernah terucap dari bibir Mas Haris hingga membuat Nisa klepek-klepek dan mau melakukan apa saja untuknya. Mungkin perempuan itu tidak menyangka kalau laki-laki yang dia cintai setengah mati itu masih saja memohon ampun kepada istrinya dan menganggap bersamanya adalah sebuah kekhilafan semata. Padahal dia sudah menyerahkan semuanya.

Tin! Tin! Klakson berbunyi untuk yang keempat kalinya.

“Kalau sampai taxi itu pergi, artinya kalian bakal keluar dari sini dengan  jalan kaki. A

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status