Share

Darimu Aku Belajar Cara Menyakiti

Hujan lebat mengguyur kota Surabaya sore ini. Aku khawatir Nizar akan membatalkan acara. Beberapa kali aku menengok kaca jendela untuk melihat apakah hujan sudah reda. Gaun hitam menggantung di dekat cermin.

“Yakin nanti pakai ini?” gumamku sambil menyentuh ornamen bunga mawar di bagian tengah gaun. “Apakah aku benar-benar jatuh cinta kepada Nizar? Atau jangan-jangan tak lebih dari sebuah pelarian?” Ada yang beradu dalam pikiran. Aku menghela napas panjang.

Tiba-tiba terdengar suara pintu kamarku diketuk.

“Mbak Vi, ada yang nyari,” kata Bik Marni cepat setelah aku membuka pintu.

“Siapa, Bik? Hujan-hujan begini kok ada tamu?” tanyaku heran. Pasti ada keperluan yang sangat penting hingga orang itu nekat menerjang hujan hanya untuk bertemu denganku. Siapa dia? Yang pasti bukan Nizar, Bik Marni sudah hafal wajah Nizar karena sering kesini.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status