Share

Kejutan Apa Lagi Ini?

“Kamu percaya dengan takdir, Vi?”

Ucapan Aisha memecah keheningan setelah beberapa saat kami hanya termenung menatap malam di atas balkon rumah Aisha. Untuk sementara waktu memang lebih baik aku menginap di sini. Selain untuk menenangkan diri juga untuk berjaga-jaga kalau Mas Haris tiba-tiba ke rumah melakukan sesuatu yang tidak diinginkan.

“Percaya, Sha...,” jawabku singkat sambil menghela napas panjang. Aroma kopi hitam dari cangkir milik Aisha lembut membelai indera penciumanku. Kuambil cangkir berisi cokelat panas dan menyeruputnya hingga tandas—mumpung masih hangat—kalau  sudah dingin pasti rasanya tidak nikmat lagi. Hari ini sungguh melelahkan. Capek badan, hati, dan pikiran.

Aku bukan sedang menyesali suamiku yang selingkuh dengan perempuan lain, melainkan menyesali kebodohanku sendiri. Demi apa aku menyia-nyiakan waktu bertahun-tahun demi sesuatu yang tidak p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status