Share

DATE ME PLEASE!
DATE ME PLEASE!
Author: Beeblaze

Tagihan

Author: Beeblaze
last update Last Updated: 2025-06-21 18:24:06

Jadi...ini lah keadaan di apartemenku, tidak terlalu besar namun cukup untuk menampung tiga orang. Aku berkerja di tokoh baju dekat apartemenku, gajinya lumayan perbulan, kekurangannya adalah aku harus mendapat makian dari para pelanggan setiap harinya. Benar, setiap hari. Seperti sekarang.

“pokoknya aku tidak mau tau! Semua ini harus diganti dengan yang baru, masa baru sehari pakai semuanya sudah robek!”

Itu orang ke sepuluh hari ini yang komplain, dia selalu komplain setiap bulannya karena semua baju yang dia beli selalu robek, dan seperti biasa aku akan selalu menjelaskan kepadanya BAHWA

“Nyonya brith, maaf jika aku lancang, kami sangat menerima keluhan nyonya akan tetapi yang nyonya harus tau adalah baju yang nyonya beli adalah ukuran M dan ukuran tubuh nyonya XL karena itu bajunya selalu robek ketika dipakai oleh nyonya, ini sudah kelima belas kalinya nyonya komplain dan jika nyonya terus seperti ini nyonya hanya akan menghabiskan uang nyonya dan tidak mendapatkan keuntungan apapun. Maka dari itu aku sarankan nyonya untuk memilih ukuran XL jika ingin membeli baju disini.” dengan sangat sopan sekali aku selalu menjelaskan padanya, setiap sebulan sekali.

Dan tentu saja dia selalu menjawab dengan jawaban yang sama, “jangan mengajariku cara memilih baju, kau pelayan! Besok aku akan datang lagi untuk bertemu dengan bosmu!” lalu dia pergi dengan anjingnya yang selalu dia bawa, pinggul besarnya menari kesana-kemari ketika dia berjalan

Aku menghela napas pelan ketika mengingat hal itu, hari ini aku tidak bekerja jangan tanya kenapa, tentu saja ini hari libur, bodoh.

Ohya, aku sampai lupa untuk memperkenalkan diri. Aku Celine Nathalia, keturunan Belanda separuh asia. Sekarang aku tinggal di New York, pergi jauh dari orang tua dan teman lama.

Baik sudah cukup perkenalannya, sekarang aku akan memperkenalkan hobi ku. Aku adalah seorang gadis yang sangat suka berbelanja, aku bisa menghabiskan banyak uang dengan gajiku dalam sebulan hanya untuk membeli sebuah sepatu, tas, atau dress.

Tidak ada yang salah dengan hal itu dan aku yakin kalian pun jika memiliki uang akan melakukan hal yang sama seperti yang kulakukan, karena kita adalah material girl. Kita diciptakan untuk bersenang-senang didunia yang penuh kemewahan ini.

Seperti saat ini yang aku lakukan adalah mencari-cari beberapa dress dan sepatu di web yang sering digunakan untuk membeli barang mewah. Banyak sekali dress yang indah disini membuatku tidak bisa memilih, seperti gaun panjang yang dibuat dari kain katun putih dan poplin sutra, tentu saja ini merek terkenal. Dior.

Aku tidak bisa menguasai tanganku yang bergerak sendiri untuk mengklik pesan di sudut layar laptopku. Dan akhirnya pesanan diterima.

“apa aku punya penyakit serius, sangat susah mengendalikan tangan ini.”

kulirik dompetku yang berada di pinggir meja lalu dengan cepat aku mengambilnya, ketika kubuka dompet itu ternyata isinya hanya tersisa sedikit tidak cukup untuk dua bulan kedepan.

lalu kuputuskan untuk mencari udara segar diluar.

Namun saat aku membuka pintu, senyum diwajahku luntur ketika melihat seorang pria paruh baya yang menatap datar diriku sambil memegang selembar kertas penuh angka

“kau belum bayar apartemenmu bulan ini, nona celine.”

Brak!

Pintu langsung kututup kembali dengan cepat, “holy shit!”

sekarang apa yang harus aku lakukan! Jika keluar pria tua itu akan menahan ku dan jika aku tetap didalam pria tua itu akan tetap berdiri disana hingga aku keluar.

jadi aku putuskan untuk......

Cklek!

“baiklah, mr.morris sebelum anda memarahi saya, saya ingin mengucapkan kata maaf bahwa saya belum mempunyai uang untuk saat ini dan jika saya menghubungi orang tua saya untuk meminta uang maka saya akan dibuang dari keluarga jadi saya mohon untuk memberi saya waktu akhir bulan ini.”

mr.morris hanya menatapku datar, lalu dia berdecih pelan, "jika akhir bulan kau tidak membayarnya maka kau harus angkat kaki dari sini." ucapnya dingin lalu berbalik pergi.

~~~

Aku berjalan menyusuri trotoar yang basah namun bersih, melintasi toko-toko kecil, beberapa kafe dengan aroma kopi menguar dari ventilasi, dan papan menu restoran yang memajang harga-harga tidak manusiawi. $14 untuk salad Caesar? Serius? Aku suka makanan enak, tapi aku juga suka hidup tenang tanpa terancam diusir dari apartemen oleh Mr. Morris karena gagal bayar sewa.

"Jangan bilang aku pelit," gumamku dalam hati sambil menatap papan harga yang lain. "Aku realistis. Sangat realistis."

Lalu, seperti jawaban dari langit—aku melihat penjual hotdog berdiri di sisi kiri jalan, tepat di tikungan menuju toko baju yang sudah lama tak kuperhatikan. Gerobaknya sederhana, berlapis baja mengilap, dan ada parasol merah pucat yang bergoyang ringan tertiup angin. Aroma sosis bakar dan mustard langsung menyusup ke hidungku dan mengirim sinyal bahagia ke otak.

Langsung saja aku mendekat.

“Hotdog satu, tanpa selada ya,” kataku singkat.

Penjualnya, seorang pria paruh baya dengan kumis tipis dan senyum ramah, mengangguk cepat dan mulai bekerja. Tangannya terampil menyusun roti, memanggang sosis, lalu menaburkan saus dan mustard sesuai permintaanku. Di sela waktu menunggu, mataku iseng menyapu sekitar.

Dan di sanalah aku melihatnya—selembar kertas tempelan di kaca toko baju tepat di sebelah gerobak hotdog. Warnanya putih kusam, tertempel agak miring, tapi huruf-huruf cetaknya cukup jelas untuk menarik perhatianku.

Aku mendekat. Kertas itu tertulis

“Lowongan Terbuka: Ashwood & Reins Corp membuka kesempatan bergabung untuk posisi Penulis Majalah Olahraga dan Editor Kreatif. Kirim CV dan portofolio ke email berikut atau hubungi nomor ini.”

Tanganku refleks memegang dada. Ashwood & Reins Corp?!

Mataku langsung membesar.

Aku langsung mencatat nomor dan alamat email-nya dan setelah hotdog ku selesai dibuat aku langsung membayarnya, tentu saja aku aku menerimanya dengan sangat senang hati.

Aku menyantap hotdog itu sambil berjalan, dengan hati yang berbunga-bunga. Bahkan meski mustard-nya kebanyakan dan saus tomatnya sedikit bocor ke tanganku, aku tak peduli. Rasanya lebih nikmat karena dibumbui oleh kemungkinan masa depan cerah yang menantiku di balik email lamaran kerja itu. aku pulang ke apartemen untuk melamar pekerjaan tersebut.

Aku membuka laptopku bukan untuk menulis cerpen picisan, tapi untuk menulis surat lamaran paling serius dalam hidupku.

Kutulis dengan telaten, menjelaskan pengalamanku menulis, keterampilanku dalam editing, gaya bahasaku yang dinamis dan—ya, tentu saja—kutekankan bahwa aku juga memiliki pengalaman menghadapi pelanggan menyebalkan setiap hari, karena itu pasti berguna di dunia media.

Setelah selesai dan yakin tidak ada typo, kutekan tombol KIRIM.

Email sent.

Aku bersandar di kursi.

Sekarang tinggal menunggu balasan dari emailku, berharap aku cepat mendapatkan balasannya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • DATE ME PLEASE!   Rapat

    Seminggu setelah hari yang melelahkan dan penuh tekanan bersama Jessica akhirnya aku terbebas, rutinitas ku mulai stabil sekarang. Aku mulai terbiasa dengan pola kerja yang cepat, tenggat waktu, dan kolaborasi antar tim yang penuh dengan tantangan. Hari ini, aku sedang duduk diruang rapat utama perusahaan, mengikuti rapat mingguan bersama para kepala tim, dan beberapa staff dari berbagai divisi. Ruangan dengan desain modern dengan dominasi warna putih Abu-abu itu dipenuhi cahaya oleh lampu langit-langit yang menyala terang. Dimeja panjang yang mengkilap, didepanku terdapat max bersama salah satu kepala tim divisi lain, disampingku ada Maddie yang tengah sibuk mencatat sesuatu, dan terdapat beberapa karyawan tim lain juga disana. Dan diujung ruangan, ada Josh yang berdiri didepan proyektor membahas strategi pemasaran untuk edisi majalah terbaru kami. Josh mengenakan jas bewarna hitam dengan kemeja putih yang disetrika rapi, dia tampak sangat profesional. kuakui dia tampan sangat tamp

  • DATE ME PLEASE!   Lembur 2

    Hari ini adalah hari ketiga aku bekerja di ashwood & reins corp, pagi ini cuacanya sedikit berangin, aku sampai harus memakai mantel panjang dalam perjalanan menuju kantor. Hari ini aku datang lebih awal dari biasanya, bahkan aku hanya memakai blouse coklat susu biasa, rambut yang di cepol seadanya, serta makeup tipis sekali. Saat datang aku telah disambut dengan sapaan riang dari Maddie yang tengah mengaduk kopinya, aku balik menyapanya juga tak lupa menyapa beberapa karyawan lain yang datang. saat aku baru saja duduk dikursi ku, tiba-tiba saja Maddie mendekat dengan secangkir kopi panas ditangannya, "bagaimana kemarin? apa dia menyulitkanmu?" tanyanya cepat aku mendelik geli menatapnya, "kau ini, ini bahkan masih sangat pagi dan kau mau mulai bergosip?" "aku hanya penasaran, kuharap kau tidak mati dalam seminggu bekerja disini hanya karena model yang menyebalkan itu." ucap Maddie membuatku terkekeh pelan kugelengkan kepala mendengarnya, "tenang saja, aku sudah terbiasa be

  • DATE ME PLEASE!   Lembur

    Hari kedua bekerja di ashwood & reins corp. Seharusnya menjadi hari yang lebih tenang dibanding kemarin. pagi itu aku datang lima belas menit lebih awal, mengenakan blouse putih berpita dan celana navy yang telah disetrika rapi. Rambutku kukuncir setengah ke belakang dan riasanku tampak segar. Aku berharap hari ini akan berjalan damai. tetapi begitu aku menaruh tas di meja, Maddie yang sibuk menatap kertas di mejanya menatapku sambil berkata dengan setengah tertawa, "selamat, kau mendapat kehormatan besar hari ini." "hah? kehormatan apa?" tanyaku bingung. Maddie menyerahkan sebuah catatan dari HR, yang sudah dilipat dua. aku membukanya cepat-cepat. dear Ms. Celine permintaan khusus karena asisten pribadi Jessica dalton sedang sakit, dimohon untuk Celine Nathalia membantu mendampingi Jessica selama sesi pemotretan hari ini dan memenuhi kebutuhannya. Mataku membola. "Jessica dalton? model itu? yang di sampul majalah edisi April?" "yup, si supermodel diva, Celine. good luck," uja

  • DATE ME PLEASE!   Hari pertama kerja

    pagi itu tidak terasa seperti pagi yang biasanya. cahaya matahari menyelinap lewat tirai jendela dari apartemenku yang sedikit berdebu, tetapi aku tidak peduli, karena aku masih mengantuk tetapi saat sebuah suara notifikasi berbunyi, aku langsung terbangun. dan saat kubuka laptopku, aku melihat satu email masuk dari ashwood & reins corp. rasanya seperti dunia berhenti berputar selama lima detik. Subject : welcome to ashwood & reins corp Dear Celine Nathalia, kami dengan senang hati menyambut anda di ashwood & Reins corp sebagai junior editor staff. Silahkan datang pada pukul 09.00 dikantor dilantai 12, temui HR dan bersiaplah untuk bergabung bersama kami. -HR Dept Aku memekik seperti anak lima tahun yang baru dapat es krim. setelah berguling-guling sebentar dikasur, aku melompat bangkit dan bersiap. pagi ini aku tidak butuh drama, tidak ada topi bundar yang tersangkut, dan tidak ada tersandung kaki sendiri, aku harus tampil on point. Kupilih blouse lembut warna rose-beige,

  • DATE ME PLEASE!   Artikel dan pengunduran diri

    Suasana sore di apartemenku seakan berhenti. hanya suara jarum jam berdetak lambat dan pendingin udara yang menggeram ringan di sudut ruangan aku masih bersila di atas kasur dengan laptop menyala di pangkuanku mataku terpaku pada email yang baru saja masuk judulnya 'tugas ujian final anda' dari ashwood & reins corp. Jantungku berdetak kencang, dan untuk sesaat aku merasa seperti karakter di film-film Netflix—bedanya, aku masih pakai piyama dengan gambar alpukat dan rambut kusut berantakan. Kubuka email itu dengan jari gemetar. Dear Celine Nathalia, Setelah mempertimbangkan hasil interview anda, kami memutuskan untuk memberikan anda kesempatan untuk masuk ke tahap akhir rekrutmen sebagai junior editor staff. Tugas anda adalah: 1. Membuat satu artikel pendek berteman olahraga ringan dengan pendekatan lifestyle. 2. Mengedit satu artikel yang kami lampirkan (harap perhatikan EYD, Tone bahasa, dan alur) Deadline: tiga hari sejak email ini dikirim Kami menantikan perspektif segar A

  • DATE ME PLEASE!   Interview

    Pagi datang dengan perlahan. Sinar matahari menelusup lembut ke dalam kamar, menyinari wajahku yang masih setengah tenggelam di bantal. Suara alarm berbunyi. 📩 Ping! Sebuah notifikasi email masuk. Tanganku meraba-raba mencari laptop di samping ranjang. Dengan mata setengah tertutup dan rambut berantakan seperti singa habis tabrakan, aku membuka laptop. Layarnya menyala, dan... “Subject: Interview Invitation – Ashwood & Reins Corp” “Dear Ms. Celine Nathalia, We are pleased to inform you that your application has moved forward to the interview stage...” “AAAAAAAAAAAAA!!” Teriakanku memecah keheningan apartemen. “Aku dipanggil wawancara!!” Aku langsung bangkit dari ranjang. Detik itu juga aku langsung bersiap, Ini adalah hari potensi karier, masa depan. Aku membuka lemari dan langsung mengangkat dress yang sudah lama kusimpan untuk "situasi darurat fashion". Sebuah dress hitam simple dari Dior, dengan potongan leher sedikit rendah, pas badan dan berujung tepat di b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status