Home / Romansa / DENDAM LUKA LAMA / 3. Apa salahku?

Share

3. Apa salahku?

last update Last Updated: 2025-07-14 22:57:16

DENDAM

- Apa salahku?

"Saya ...." Vania berhenti lalu menunduk menahan isak. Kemudian kembali mengangkat wajahnya. "Saya sangat sedih untuk hari ini. Tapi mungkin memang tidak ada jodoh di antara kami. Saya terima dengan lapang hati

"Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh tamu undangan yang tetap hadir di sini, meskipun sebagian sudah tahu, kalau pernikahan ini sebenarnya telah batal. Terima kasih banyak untuk semuanya." Vania menangkupkan tangan sambil memandang dokter-dokter senior yang duduk di barisan depan. Lalu melakukan hal yang sama pada semua undangan yang datang.

Kemudian ia mundur ke belakang. Suara tepuk tangan menggema bersama dengan ucapan penyemangat. Sebagai penghormatan untuk keberanian seorang gadis yang sudah dihancurkan dan dipermalukan. Setelah itu ganti Pak Setya yang memberikan sambutan. Intinya sama, ucapan terima kasih dan permintaan maaf.

Setelah Vania turun dari panggung, para dokter senior, teman-teman koas, dan rekan-rekan lainnya menghampiri. Memeluk dan memberikan dukungan padanya.

Dan saat itu juga, cerita tentang Vania menjadi viral di media sosial. Entah siapa yang mengambil video dan mengunggahnya pertama kali, tapi media sudah heboh membicarakannya. Banyak yang memuji ketegaran Vania Azzahra dan mengutuk lelaki itu. Sagara.

"Kamu hebat, Van. Kalau aku mungkin sudah nggak sanggup bertemu orang-orang." Tara merangkul sahabatnya. Mereka duduk di ruang tamu setelah acara selesai. Para tamu undangan sudah pulang selesai menikmati hidangan. Pak Setya tidak menerima sumbangan. Namun yang sudah membawa kado, tetap memaksa memberikannya pada Vania.

"Sebenarnya aku pengen pingsan saja, biar nggak perlu mikir apa-apa lagi, Tar," jawab Vania serak karena kebanyakan menangis.

"Tapi kamu hebat, tetap mampu berdiri, dan ngomong sejujur itu di depan ratusan orang. Menurutku, itu sangat luar biasa."

Vania menatap jauh keluar. "Kamu tahu? Sagara pernah janji kalau dia nggak akan pernah ninggalin aku. Kalau dia berubah pikiran, seharusnya bicara terus terang. Kenapa menghilang dan mempermalukanku dan keluargaku. Apa salah kami hingga dia setega itu."

Tara menggenggam tangan sahabatnya. "Nggak ada yang salah denganmu. Bersyukurlah kamu dibebaskan dari lelaki brengsek. Meski kamu harus melewati masa sakit begini. Cinta yang tulus nggak akan meninggalkanmu di tengah jalan. Ia akan menggandeng tanganmu dan berjalan bersamamu, meski apapun yang terjadi. Namun Sagara melakukan hal sebaliknya. Si brengsek itu nggak perlu kamu pikirkan lagi. Hanya seorang pengecut yang nggak punya keberanian meski untuk mengucapkan selamat tinggal."

Vania menarik napas panjang untuk menahan air mata. "Tapi aku masih sah sebagai istrinya, Tar."

Tara termangu. Benar juga. Mereka masih ada ikatan pernikahan. Akad nikah siri yang tidak diketahui oleh orang banyak.

Sekarang yang ada di kepala Vania bukan hanya tentang Sagara saja. Tapi pergunjingan orang-orang di luar sana. Pasti ada yang bersimpati, ada yang mencibir, dan yang jelas ia dan keluarganya akan menjadi perbincangan dalam waktu yang tak bisa dibatasi. Tidak hanya dirinya saja, orang di luar sana pasti akan selalu mengingat momen ini.

"Van, beritamu viral di medsos." Tara menunjukkan ponselnya pada Vania. Satu videonya saat memberikan kata sambutan, mendapatkan ratusan ribu like di sebuah aplikasi.

"Ya," jawab Vania singkat. Dia sudah menduganya. Zaman sekarang hal begini pasti akan menjadi bahan konten untuk sebagian orang. Tak mengapa. Dia tidak bisa mencegah atau menghentikan segala yang serba digital.

"Semoga bajingan itu melihatnya, Van."

Vania tersenyum pahit. Ia menunduk, memperhatikan jemarinya yang bertaut di pangkuan. Cincin pernikahan siri yang disematkan Sagara sudah ia lepaskan. Dari semua yang terjadi, ada satu momen yang paling ia sesali. Kejadian di hotel haru itu dan hari-hari setelahnya. Dan tidak ada seorangpun tahu kecuali dirinya dan Sagara. Dia tidak berzina, tapi ini sungguh menyakitkan.

"Van, aku ada waktu. Kita bisa liburan. Aku akan menemanimu."

"Aku nggak bisa, Tar. Cutiku tinggal dua hari lagi. Aku harus menyelesaikan koasku. Setelah hancur karena dia, aku nggak ingin cita-citaku juga hancur."

Tara mengangguk. "Baiklah. Tapi kapan pun kamu ada waktu, aku akan menemanimu."

"Makasih, ya." Vania memeluk sahabatnya. Dan ia menangis di pelukan teman yang selalu mengerti akan dirinya.

🖤LS🖤

Setelah masa cuti nikahnya habis, Vania kembali ke rumah sakit. Kesibukannya dengan para pasien, sedikit mengurangi beban hatinya. Dia bisa bercanda, sambil terus belajar bagaimana menghadapi karakter para pasien.

"Minum dulu, Van." Seorang pria mengenakan jas dokter duduk di hadapannya. Meletakkan segelas teh hangat di meja Vania. Saat itu dia mendapatkan jadwal jaga malam di IGD.

Gadis yang tengah melamun itu kaget. Kemudian mengangguk sopan pada Raka. Dokter umum yang begitu baik padanya. Selalu memberikan bimbingan dan membantunya selama koas. "Terima kasih banyak, Dok." Meski canggung, Vania meraih gelas dan minum beberapa teguk.

Raka bertanya tentang kesulitan Vania belakangan ini di rumah sakit. Dokter itu sama sekali tidak menyinggung tentang kejadian seminggu yang lalu. Sebab ia pun tahu, Vania belum bisa dikatakan baik-baik saja dan masalah itu sangat sensitif.

"Tetap semangat, Vania. Semoga ujian kompetensimu nanti lancar. Dan mudah-mudahan kamu tetap bisa internship di rumah sakit ini."

"Aamiin. Terima kasih banyak, Dok."

"Yupp. Aku tinggal dulu, ya." Raka bangkit dari duduknya. Vania termangu dan kembali memandang berkas di meja. Kepalanya terasa masih berat. Beban itu entah kapan akan berkurang dan hilang. Mungkin untuk hilang tak akan mungkin. Setidaknya bisa berkurang.

Sekarang statusnya bagaimana? Masih istri sahnya Sagara, kan? Walaupun mereka hanya menikah siri. Lantas bagaimana jika ingin bercerai?

Vania benar-benar tidak paham akan hal itu. Ia menarik napas panjang. Matanya kembali berkaca-kaca. Orang melihat dia begitu kuat, tapi sebenarnya sudah hancur lebur. Yang lebih mengejutkan lagi, semua foto pernikahan sirinya dengan lelaki itu tidak ada di penyimpanan laptopnya. Di galeri ponselnya juga tidak ada. Tadi malam Vania baru mengetahui. Apa Sagara yang menghapusnya, ketika pria itu datang ke rumah sebelum dia menghilang.

Terniat sekali ingin menghancurkannya. Apa salah dan dosanya? Bukankah selama ini hubungan mereka baik-baik saja. Dia mencari-cari kesalahannya, tapi nyaris tidak ada. Tapi kenapa Sagara menghilang sekalian dengan semua bukti kebersamaan mereka.

Tubuh Vania gemetar. Ia membuka tas dan mengambil sesuatu dari sana. Sekali lagi ia ingin memastikan kalau tidak hamil. Dengan langkah cepat, Vania masuk ke kamar mandi. Ini tes ketiga kalinya semenjak acara pernikahannya batal.

Next ....

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sumarmi Astuti
suami Vania namanya Erlangga apa Sagara si jeng Lis ? ..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • DENDAM LUKA LAMA    5. Mencarimu

    DENDAM- Mancarimu"Jujur saja sama aku. Aku bisa nyimpen rahasiamu. Lagian nggak ada yang salah. Kamu dan dia sudah sah sebagai suami istri."Vania menggigit bibir bawahnya untuk menahan tangis. Andai di sekitarnya tidak ada CCTV, dia akan meledakkan tangisnya saat itu juga. "Ya," jawab Vania lirih. Nyaris tak terdengar. Kemudian ia menarik napas panjang. "Tapi kamu nggak hamil kan, Van?""Nggak. Aku sempat khawatir juga sebenarnya. Setelah kejadian pertama kali, aku langsung minum pil kontrasepsi. A-aku sendiri masih ingin meraih gelar dokterku, Tar. Aku nggak ingin gagal dan harus mengulang. Tapi aku sempat takut juga, nggak ada kontrasepsi yang bisa menjamin 100%. Berkali-kali aku cek, hasilnya negatif semua.""Syukurlah. Bebanmu nggak semakin berat. Tapi beneran kamu masih ingin mencarinya?""Iya.""Ke mana?""Ke mana saja. Sampai dia ketemu.""Kamu memang harus bertemu dia untuk menyelesaikan statusmu, Van."Keduanya berbincang sampai beberapa saat kemudian. Setelah itu Vania

  • DENDAM LUKA LAMA    4. Jawab Jujur

    DENDAM- Jawab Jujur Tangan Vania gemetar saat membuka bungkus testpack ketiga. Yang dua kali hasilnya samar. Karena memikirkan hal itu, ia menghabiskan dua malam dengan dada sesak. Takut sekali kalau hamil.Sekarang di toilet rumah sakit, Vania menatap alat mungil di tangannya dengan jantung berpacu hebat. Seolah sedang menunggu takdir selanjutnya seperti apa. Jarum jam dipergelangan tangannya terasa begitu lama berputar. Tiga menit. Itu waktu yang akan menentukan, apakah hidupnya akan berubah atau tetap seperti sekarang ini.Vania menahan napas dan memandang benda kecil itu.Negatif.Ia mengembuskan napas lega. Air matanya jatuh. Kelegaan yang tak bisa ditampung dengan kata-kata. Ia tidak hamil. Tuhan masih memberinya waktu dan kesempatan untuk menjadi dokter dan mengejar cita-citanya setelah dihancurkan oleh seorang pria yang kini entah di mana.Sagara. Nama itu menoreh hatinya bagai luka bakar yang panas, menyakitkan, dan membekas begitu dalam. Sagara menggantungnya dalam ketidak

  • DENDAM LUKA LAMA    3. Apa salahku?

    DENDAM - Apa salahku? "Saya ...." Vania berhenti lalu menunduk menahan isak. Kemudian kembali mengangkat wajahnya. "Saya sangat sedih untuk hari ini. Tapi mungkin memang tidak ada jodoh di antara kami. Saya terima dengan lapang hati "Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh tamu undangan yang tetap hadir di sini, meskipun sebagian sudah tahu, kalau pernikahan ini sebenarnya telah batal. Terima kasih banyak untuk semuanya." Vania menangkupkan tangan sambil memandang dokter-dokter senior yang duduk di barisan depan. Lalu melakukan hal yang sama pada semua undangan yang datang. Kemudian ia mundur ke belakang. Suara tepuk tangan menggema bersama dengan ucapan penyemangat. Sebagai penghormatan untuk keberanian seorang gadis yang sudah dihancurkan dan dipermalukan. Setelah itu ganti Pak Setya yang memberikan sambutan. Intinya sama, ucapan terima kasih dan permintaan maaf. Setelah Vania turun dari panggung, para dokter senior, teman-teman koas, dan rekan-rekan la

  • DENDAM LUKA LAMA    2. Dia Tidak Akan Datang

    DENDAM- Dia Tidak Akan Datang "Aku akan keluar kota. Seminggu lagi aku akan menjemputmu untuk kenalan sama keluargaku sebelum resepsi pernikahan kita." Vania masih teringat saat Sagara hendak pamit sore itu. Ketika mereka makan di sebuah kafe.Namun sampai menjelang hari pernikahan, pria itu menghilang tanpa kabar. Jejaknya pun tidak ada. Sedangkan orang-orang yang masih bekerja di resort, kalau ditanya jawabannya tidak tahu semua. Memang tidak semua orang kenal secara langsung pada Sagara. Para pekerja kasar tahunya kalau pria itu adalah bos mereka. Sementara para atasan, semuanya bungkam."Vani, kamu kenapa, Nak. Ayo, berdiri!" Bu Endah membantu putrinya untuk bangkit dari lantai, lalu memapahnya duduk di sofa ruang keluarga. "Aku sudah mendengar semuanya, Ma."Bu Endah mengangguk dengan bibir bergetar karena menahan tangis. Dia tidak sanggup berkata-kata untuk beberapa saat. Tidak terbayangkan betapa hancur hati putri tunggalnya. Sedangkan tubuh Vania terguncang karena terisak.

  • DENDAM LUKA LAMA    1. Terancam Gagal

    DENDAM- Terancam Gagal"Van, dibatalkan saja resepsi pernikahan ini."Vania, gadis yang tengah tegang menatap layar ponselnya itu kaget dan lemas mendengar ucapan papanya. Rasa cemas terpancar dari wajah ayunya yang sekarang terlihat pucat. Tangannya gemetar, lelaki yang akan menikahinya seminggu lagi, tiba-tiba menghilang tanpa kabar berita. Ponselnya tidak bisa dihubungi. Alamat rumahnya dicari memang ada, tapi di sana kosong.Pak Setya sendiri tidak tega melihat putrinya yang terlihat terpuruk. Dalam hati mengutuk lelaki yang tiba-tiba pergi tanpa jejak. Tidak menyangka pria yang begitu sopan, ramah, gagah, dan tampan itu tega menipu keluarganya. Padahal sejauh mereka saling kenal, tak ada gelagat mencurigakan. Makanya dengan sangat bersemangat, Pak Setya tidak keberatan pria itu dekat dengan putrinya. Ada apa sebenarnya dibalik kejadian ini? Kenapa Sagara yang baik itu mempermainkan mereka."Bagaimana, Nduk?" tanya Pak Setya dengan tatapan cemas.Vania menarik napas panjang untu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status