Share

Bab 8

Penulis: Keyza Safira
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-11 13:24:19

[Bagaimana kalau, tiga miliyar.] ucap pria itu dengan tegas meminta bayaran yang sangat besar.

“Apa kalian gila! Kau pikir aku akan mau membayar kalian sebesar itu? lebih baik aku cari orang lain saja!” maki Margareta sambil menutup telpon dan kembali melepar ponselnya kesamping.

Wajah Margareta terlihat semakin buram. Dia terus berpikir untuk mencari siapa lagi orang yang bisa dia suruh untuk menjalankan tugas ini.

Belum juga dia menemukan solusinya, terdengar ada notifikasi pesan masuk di poselnya. Margareta pun segera meraih ponsel miliknya untuk melihat pesan masuk yang dikirim seseorang.

"Tidak masalah kalau bos tidak mau membayar kami untuk pekerjaan itu sesuai dengan keinginan kami. Tapi ingat, apa yang terjadi tiga tahun lalu sudah tercium oleh polisi.”

“…Polisi sudah mengetahui penyebab kecelakaan yang dialami pak Gandi Wijaya.”

“…Dan kini Polisi sedang mencari kami.”

“…Kalau sampai kami tertangkap, maka anda pasti akan ikut terseret dalam kasus ini.”

“…Bukankah anda yang menyuruh kami untuk melakukan sabotasi pada mobil pak Gandi Wijaya?”

"Kalau bos tidak percaya, silakan lihat berita hari ini.”

Seketika matanya langsung terbuka saat mambaca pesan yang dikirim dari pria yang tadi di telponnya. Wajahnya terlihat begitu pucat menggambarkan ketakutan yang sangat luar biasa.

Dia pun segera membuka Youtube untuk melihat berita di streaming televisi.

Dan memang benar, ternyata kasus kecelakan yang menimpa Gandi Wijaya sudah terbongkar. Pihak polisi sudah mengatakan bahwa mereka sudah mengetahui siapa pelaku di balik musibah yang menimpa Gandi Wijaya.

Bahkan Polisi menunjukan beberapa Foto dari CCTV yang tampak sangat jelas, wajah pria yang ditelpon Margareta itu terlihat. Dan Polisi sudah memerintahkan anggotanya untuk mencari pria itu dan komplotannya.

Pihak Polisi juga mengatakan, ada kemungkinan besar kalau orang yang terekam CCTV itu adalah orang suruhan. Hal ini tentunya membuat Margareta menjadi panas dingin karena panik.

Bagaimana tidak. Kasus kecelakan yang menimpa Gandi Wijaya tiga tahun lalu merupakan hasil rekayasa Margareta yang menyuruh orang bayarannya untuk melakukan sabotase pada mobil yang dikendarai Gandi Wijaya.

Kalau sampai orang suruhannya tertangkap, maka selesai sudah nasib Margareta. Dia akan mendekam lebih lama dipenjara dengan tuduhan pembunuhan berencana. Walau pun bukan dia yang melakukannya. Tapi otak dari semua itu adalah dia sendiri.

"Sial! Kenapa situasinya malah semakin tambah rumit? Ini tidak boleh terjadi. Marko dan teman – temannya tidak boleh tertangkap. Karena kalau sampai dia tertangkap. Aku tidak mau masuk penjara.”

Margareta pun kembali menghubungi Marko.

[Baiklah, aku sepakat dengan harga itu. tapi, setelah ini selesai, kau dan anak buahmu, segera tinggalkan kota ini. pergi sejauh – jauhnya.]

*** 

Setelah selesai mengurusi Administrasi biaya pengombatan Naimah ibunya, Nadya pun akhirnya membawa Naimah pulang kerumahnya malam itu juga. Rencananya Naimah akan dimakamkan besok pagi di tempat pemakaman umum dan dimakamkan persis disamping Gandi Wijaya.

Rumah Nadya pun saat ini sudah dipenuhi oleh pelayat yang merupakan tetangga Naimah. Mereka semua terlihat sedih saat mendengar kalau Naimah meninggal dunia, mengingat Naimah adalah sosok orang baik, murah senyum dan selalu menolong serta membantu tetangganya jika ada kesulitan.

Banyak tetangga Naimah yang merasa kehilang sosok wanita berusia empat puluh lima tahun itu. walau pun Naimah baru lima tahun tinggal bertetangga dengan mereka, tapi kenaikan dan keramahannya membuat banyak tetanga bersimpati pada Naimah.

Bahkan pernah Naimah terlibat cekcok dengan Margareta setahun setelah mereka tinggal ditempat itu, yang mana kala itu Margareta tidak terima saat mengetahui kalau Gandi Wijaya memberikan uang pada Naimah untuk modal usaha.

Hal itu tentu saja membuat Margareta marah dan mendatangi Naimah. Margareta menuding Naimah ingin menghancurkan rumah tangganya dan mengatakan kalau Naimah adalah pelakor. 

Namun semua orang sudah mengetahui cerita sebenarnya, dan karena tidak terima Naimah dipermalukan serta di hina Margareta, para tetangga pun langsung mengusir Margarea dengan kasar, bahkan ada yang mentiramkan air comberan ketubuh Margareta.

Keesokan paginya, semua keluarga dan para tetangga pun mengantarkan jenazah Naimah keperistirahatannya yang terakhir. Iring – iringan mobil pengantar jenazah terlihat begitu panjang. 

Bahkan Naimah disholatkan sampai tiga kali, karena Masjid tidak mampu menampung kalau harus satu kali menyolatkan, sementara masih banyak pelayat yang ingin ikut menyolatkan Naimah.

Setelah selesai prosesi pemakaman, para pelayat pun mulai kembali kerumah masing – masing meninggalkan Nadya yang bersimpuh diatas makam Naimah ditemani oleh Vinna dan Tommy, juga Darlina dan Darwati serta anak – anaknya.

"Nadya, kamu harus kuat, Nak. Jangan terus ditangisi kepergian ibumu. Kasihan dia kalau kau terus – terusan seperti ini. tante sangat yakin, ibumu tidak menginginkan melihat kau terus bersedih. Sebaiknya sekarang kita pulang, waktu sudah mulai siang, dan kita harus menyiapkan untuk acara Tahlilan nanti sore.”

Dengan lembut Darwati mengelus rambut keponakannya yang tertutup kerudung berwarna putih. Hati wanita yang merupakan adik Naimah itu merasa terpukul melihat kondisi keponakannya yang masih belum bisa mengikhlaskan kepergian ibunya.

"Apa yang dikatakan tante Wati itu benar, Nad. aku yakin, Almarhumah tante Naimah tidak ingin melihat kamu seperti ini. Tante Naimah ingin melihat kamu tegar dan kuat. Ingat janji kamu, Nadya. Masih ada pekerjaan yang lebih penting yang akan kita kerjakan. Jadi, sebaiknya sekarang kita pulang,"ajak Vinna yang juga sependapat dengan Darwati.

Nadya masih terdiam untuk beberapa saat sebelum akhirnya mengeluarkan ucapan lembut namun sangat jelas terdengar di telinga Vinna yang berada disampingnya.

"Nadya pulang dulu, ma. Nadya janji, Nadya akan membuat perhitungan dengan si Margareta. Nadya janji, Wanita itu akan membayar mahal semua perbuatannya yang sudah membuat mamah menderita selama lima tahun. Nadya akan melakukan apapun untuk mencapai tujuan Nadya, menghancurkan wanita pelakor itu.”

Nadya pun mencium Nisan sang mama lalu berdiri dan mengajak Vinna pulang.

Mereka pun melangkahkan kaki menuju parkiran dimana mobil milik Tommy diparkir.

Tidak ada percakapan apapun selama perjalanan, hingga akhirnya mereka pun sampai di Rumah Nadya yang terlihat begitu sepi. Setelah mengatarkan Nadya dan Vinna, Tommy pun mengantarkan Darlina dan Darwati belanja keperluan untuk Tahlilan nanti.

Tak lama berselang, beberapa tetangga mulai berdatangan untuk membantu Nadya dan Vinna menyiapkan segala keperluan untuk Tahlilan Nanti. Bahkan Sebagian membawa beberapa makanan dan kue basah sebagai sumbangan bagi keluarga Nadya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
dadangdjumara9
ternyata Margareta penyebab kematian ayahnya Nadya? benar2 biadab
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • DENDAM WANITA PENGHIBUR   Bab 37

    “Tidak usah, yang paling saya ingin saat ini menuntaskannya denganmu, Nadya,” jawab Abian sambil menarik tubuh Nadya, namun dengan cepat Nadya menahannya.“Apalagi yang kamu tunggu Nadya!” ucap Abian Abigail terlihat semakin frustasi, karena Nadya terus menolak.“Sabar dulu Om,” ucap Nadya sambil berdiri dan tersenyum puas pada Abian Abigail yang terlihat semakin masam, karena merasa dipermainkan oleh Nadya.Nadya mulai melepas gaunnya memberikan pemandangan yang membuat Abian Abigail terbelalak. Sama halnya dengan Bastian dulu, Abian pun terkesima melihat keindahan tubuh Nadya.“Cantik! Sempurna!” gumamnya sambil menelan ludah.Nadya kembali tersenyum lalu berjalan menghampiri Abian yang sudah terlihat semakin tidak sabar. Dan itu dibuktikan dengan tangannya yang cepat meraih pinggang Nadya dan menariknya. Abian mulai menciumi dua bulatan kembar yang ada didada Nadya.Kali ini Nadya tidak menolak. Gadis itu hanya memejamkan matanya, dan membayangkan kalau laki – laki yang sedang memu

  • DENDAM WANITA PENGHIBUR   Bab 36

    Nadya terkejut, matanya seketika membulat, Nadya tidak menyangka kalau ternyata Abian Abigail mengenal ibu tirinya.“Pak Abian mengenal Margareta?” tanya Nadya penasaran.Abian tersenyum, dia bisa melihat ada ketakutan dari sorot mata Nadya. Dan tentu saja, situasi ini sangat menguntungkan bagi Abian Abigail untuk semakin menekan Nadya, hingga akhirnya Nadya akan bersedia menemaninya tidur malam ini.“Masalah saya mengenal Margareta atau tidak, itu bukan hal yang penting.” Abian Abigail menyandarkan punggungnya. “Saya tahu bahwa kamu sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan milik Daniel, dan sudah menerima uang darinya. Dan kalau Kontrak itu tidak diperbaharui, atau dilakukan kontrak ulang dengan saya, maka kontrak yang kamu pegang sekarang itu sama sekali tidak memiliki kekuatan. Karena keputusan pembayaran untuk proyek itu ada ditanganku.”Nadya menatap Abian Abigail sambil bertanya dengan tegas. “Langsung saja pak Abian, apa sebenarnya yang bapak inginkan dari saya?”Abian Abigai

  • DENDAM WANITA PENGHIBUR   Bab 35

    “Terus, apa yang akan abang lakukan untuk menyelamatkan Mba Nadya? Apakah kita juga akan melenyapkan si Abian Abigail?” tanya Yoga penasaran.“Sepertinya untuk kali ini kita biarkan saja si Abian melakukan apa yang dia inginkan. Yang paling penting adalah, Nadya bisa mendapatkan pembaharuan kontrak proyek tersebut.” Niko menarik nafas sebentar, lalu kembali berucap. “Ada tugas buat kalian berdua.”Niko Menyapu pandangan kearah kedua anak buahnya. “Cari tahu tentang semua kekayaan milik Gandi Wijaya yang belum dibalik namakan oleh Margareta. Laporkan setiap perkembangannya padaku setiap waktu. Apa kalian paham?!”“Paham bang!” sahut keduanya dengan sigap.“Bagus! Laksanakan sekarang juga. Aku akan mengawasi setiap Langkah Nadya, agar dia tidak terjebak oleh permainan bisnis kotor Permana Group,” ucap Niko tegas.“Maaf bang.” Niko menoleh kearah Thomas, “Apa abang akan membiarkan kekasih abang kembali tidur dengan pria lain?” tanya Thomas dengan nada ragu – ragu, takut kalau pertanyaany

  • DENDAM WANITA PENGHIBUR   Bab 34

    ‘Sial, Nadya benar – benar cerdik. Dia mampu mengelak dari tekananku dengan menggunakan pasal – pasal yang tercantum dalam surat perjanjian. Kalau seperti ini, aku harus mencari cara lain agar Nadya tidak bisa bertemu dengan Tuan Abian Abigail.’ Batin Daniel menggerutu.Pria itu hanya mematung melihat Nadya dan Vinna yang sudah masuk kedalam taksi Online dengan pikiran terus berputar – putar, mencari cara untuk bisa menggalkan pertemuan Nadya dan Abian Abigail.Daniel sangat yakin kalau Nadya akan melakukan cara apapun demi mendapatkan pembaharuan Kontrak Kerjasama proyek yang dulunya diserahkan Bastian Permana padanya.Namun sehubungan peristiwa yang menimpa Bastian Permana, membuat proyek tersebut kembali mentah, dan Nadya pun harus melakukan negosiasi ulang dengan Abian Abigail yang sudah terang – terangan kepada Daniel kalau pria paruh baya itu tertarik pada Nadya, dan akan melakukan apapun asalkan Nadya mau menyerahkan tubuhnya untuk digauli.Keadaan ini yang membuat Daniel semak

  • DENDAM WANITA PENGHIBUR   Bab 33

    Setelah semuanya siap, mobil Abulance yang membawa jenazah Bastian permana pun mulai jalan meninggakan halaman rumah Hastati istri mendiang Bastian Permana, diikuti iring – iringan mobil pengantar yang jumlahnya sangat banyak, mengingat Bastian Permana memiliki jaringan bisnis yang besar ditanah air.Selesai pemakaman Bastian Permana, satu persatu pengantar mulai meninggalkan area pemakaman termasuk juga Nadya dan Vinna yang berjalan menuju Taksi Online yang sengaja disuruhnya menunggu.Langkah Nadya dan Vinna pun terhenti saat terdengar seseorang memanggilnya.“Nadya! Tunggu!”Nadya dan Vinna sontak membalikan badannya untuk melihat siapa yang baru saja memanggil Nadya.Pandangan Nadya langsung tertuju kearah seorang pria yang berjalan menghampirinya. Dan tentu saja baik Nadya maupun Vinna mengenal orang itu, yang tiada lain adalah Daniel.“Mas Daniel memanggil saya?” tanya Nadya setelah Daniel berada dihadapannya.Daniel mengangguk, lalu menjawab dengan tegas. “Nadya, kita harus bic

  • DENDAM WANITA PENGHIBUR   Bab 32

    *Dikediaman Bastian Permana*Suasana di kediaman Bastian Permana saat ini ramai oleh para pelayat. Saudara, tetangga, dan rekan bisnis Bastian Permana pun sudah berdatangan untuk memberikan ucapan belasungkawa kepada keluarga Mendiang Bastian Permana.Bukan hanya yang ada di dalam Negeri saja yang datang. Rekan – rekan bisnis Bastian Permana dari manca Nagara pun ada yang datang, dan diantaranya tentu saja Abian Abigail yang merupakan pemiliki saham terbanyak Permana Group.Mereka semua saat ini tengah bersiap untuk mengantarkan Bastian Permana ketempat peristirahatannya yang terakhir.Nampak mobil jenazah yang akan membawa Bastian Permana sudah menunggu, begitu juga para pelayat yang juga sudah siap sejak beberapa saat yang lalu, termasuk Nadya dan Vinna yang sudah datang, dan sudah menyalami Ibu Hastati istri dari Mendiang Bastian Permana.Nadya saat ini sedang berdiri disamping Taksi Online pesananya yang memang sengaja diminta menunggu. Matanya terus tertuju pada sosok pemuda tamp

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status