Share

Bab 15

"Kenapa mundur?" tanyaku padanya. Sengaja dengan sedikit dikeraskan.

"Syut, jangan berisik," dia mencoba menutupi bibir dengan telunjuknya.

"Heh, ternyata datang sama suaminya toh. Gimana, enak gak punya suami tapi hatinya enggak denganmu?" tanya salah satu dari mereka.

"Ngapain takut, aku ada di sini untukmu. Bukan untuk wanita lain. Apalagi orang-orang yang tidak tahu malu!” ucapku lantang. Aku ingin tahu bagaimana reaksi Kiara.

"Lebayyy,” jawabnya menohok.

Satu kata, tapi bagai ribuan jarum menusuk dada.

"Intinya kamu harus percaya diri, Sayang. Jangan minder, tunjukkan kalau kau pantas diperlakukan baik."

Beberapa teman Jasmin menatapku tidak percaya. Karena selama ini yang mereka tahu, aku punya sikap yang dingin dan menjaga jarak terhadap wanita. Tidak seperti sekarang, lembut dan perhatian.

Tapi itu hanya untuk Kiaraku. Bukan yang lainnya. Catat!!!

"Apa benar dia itu Raksa?" salah satu teman Jasmin menyenggolnya.

Beberapa detik terdiam, "Te-tentu saja." Jasmin tertawa canggung.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status