Share

DI BAWAH KUASA SANG MAFIA
DI BAWAH KUASA SANG MAFIA
Penulis: CHRISTINL

Melarikan diri

DOR!

Suara tembakan menggema pada salah satu mansion mewah di kota, Dia. Jia dengan mata terbelalak menatap sang Ayah yang baru saja melepaskan tembakan bebas tepat di samping telinganya, membuat luka kecil terlihat karenanya.

"Apa kamu tahu apa yang kamu rencanakan Jia?" Tanya sang Ayah dengan nada tenang namun dengan mata yang menyorot tajam, tak suka dengan apa yang baru saja ia dengar dari salah satu informannya.

Jia membalas tatapan sang Ayah yang seperti akan memakannya hidup-hidup, sebelum akhirnya membalas. "Oh, Daddy sudah tahu? Baguslah kalau-"

DOR!

"Jaga bahasamu Jia, lihat dengan siapa kau tengah berbicara saat ini. Aku ini orang tuamu!"

Tersenyum remeh, "Memang, tapi sayangnya orangtua tidak sepertimu. Mereka tidak mengurung dan mengekang anaknya seperti yang Daddy lakukan padaku! Aku muak!"

Ayah Jia menatap Putri sulung di depannya, Putrinya yang ia jaga mati-matian selama ini.

Jia menggeleng pelan saat menyadari arti tatapan dalam Ayahnya, ia peka dan sadar jika Ayahnya hanya mencoba untuk melindunginya. Namun salahkan dirinya jika ia tidak bersyukur dengan perlindungan yang Ayahnya berikan, ia hanya ingin bebas.

Melihat dunia luar adalah mimpinya, tidak peduli orang terdekatnya memutus hubungan dengannya.

"Maaf Dad, tapi aku tidak bisa lagi menjadi Putri seperti yang kau harapkan. Maaf,"

"Apa yang- SIALAN TANGKAP DIA!" Pekik sang Ayah saat tiba-tiba melihat Jia berlari keluar gerbang.

Semua orang mengejar Jia, menurunkan tingkat kemampuan mereka dalam mengejar seseorang. Jia mendapat keuntungan dari itu, karena kecerobohan mereka ia bisa lolos.

Tapi... "Akht!" Ringisnya saat bahunya tertebak, tima panas yang menembus kulitnya terasa begitu mrnyakitkan. Tapi walau begitu, Jia tetap tidak menghentikan langkahnya.

"JIA!"

"NONA BERHENTI!"

Menulihkan pendengarannya, Jia terus berlari. Memasuki pemukiman padat, ia bersembunyi di balik tembok.

Menahan nafas saat para anak buah Ayahnya lewat begitu saja di depannya, Jia berdoa dalam hati jika mereka tidak menyadari meberadaannya. Dan benar saja, mereka lewat begitu saja.

"Sial!" Makinya seraya menekan luka pada bahunya agar tidak terjadi pendarahan, merobek baju bagaian bawahnya Jia membalut luka tersebut.

"Gila! Daddy apa kau benar-benar akan membunuh Putri satu-satumu ini!" Kesalnya dalam aktifitasnya.

Terduduk di tanah, Jia menunutup matanya. Mengistirahatkan tenaganya yang terkuras akibat pelarian tiba-tibanya, yah... ia pikir Ayahnya tengah membatai orang saat ini karena kehilangan jejaknya.

Sudahlah, Ayahnya memang kejam. Tidak! Mereka semua yang ada di mansion itu sama kejamnya, itu termasuk ibunya sendiri.

Beberapa jam kemudian, Jia membuka matanya. Pemandangan yang ia lihat pertama kali adalah kegelapan, mendengus pelan. Ia merogoh saku celananya, mengambil ponsel dan mengirim pesan pada seseorang.

"Dad maaf, aku tahu kau kecewa. Tapi biarkan aku hidup bebas, setidaknya sampai kau menemukanku suatu hari nanti." Gumannya lirih, dengan perasaan yang sedikit merasa bersalah pada sang Ayah.

Menjadi anak tunggal keluarga Harnso, otomatis menjadikannya sebagai pewaris utama Hernso. Walau begitu, usaha yang dilakukan sang Ayah untuk menjadikannya pemimpin kelompok Mafia sepertinya tidak berjalan lancar, saat ia menunjukan perlawanan berupa pemberontakan.

Ia juga terkadang membuat masalah pada pekerjaan yang Ayahnya serahkan padanya, semua ia lakukan demi melepas status pewaris.

Ia bukan orang jahat seperti keluarganya, tapi ia juga tidak bisa di bilang orang baik pada umumnya.

Membunuh? Tentu ia pernah melakukannya.

Bersambung

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status