Share

Part 15

Aku dan Ayah mengamati satu persatu kamar kami. Paman bahkan menukar letak kamarnya di sebelah kamarku, sedangkan kamar utama di depan dia berikan pada Ayah.

Ayah bilang tidak perlu sampai seperti itu. Tapi Paman Harun tetap bersikukuh bahwa itu adalah bentuk penghormatan bagi orang yang dituakan.

"Jangan berpikir kalau aku melakukan ini karena ingin dekat dengan kau, ya?" Dia mengingatkan.

Aku kembali menghela nafas. Sindrom apa yang Pamanku ini derita. Kenapa tingkat kepercayaan dirinya begitu tinggi.

"Eh, Paman. Aku ini masih normal. Tidak mungkin aku menyukai sesama jenis," ledekku sinis.

"Sesama jenis?" Dahinya mengernyit. Aku yakin pasti kepercayaan dirinya berangsur hilang setelah kuberi gambaran bahwa dia terlalu manja seperti seorang gadis, sepertiku.

"Jadi, kau itu laki-laki?"

Haish...Dasar tidak peka.

"Asal tau saja, ya!" Aku kembali mendelik. "Sekarang aku punya pacar. Jadi, jangan pernah lagi berpikir kalau aku tertarik pada Paman," ucapku setengah berbisik.

"Seor
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
lucu si Hana itu paman juga
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status