Share

Part 20

"Bisakah kaki Ayahmu disembuhkan?" Paman meneguk es susu pisangnya saat singgah di kafe sepulang dari kantor.

"Entahlah, Paman," sahutku pelan. Masih teringat akan adegan haru malam tadi.

"Waktu itu, Dokter bilang apa?" Dia terlihat antusias.

"Aku sama sekali tidak tahu. Ibu semua yang mengurusnya."

Napas Paman tertahan. Aku tahu dia juga merasakan perasaan itu. Tidakkah dia juga mengalami nasib yang sama? Terombang-ambing diantara perasaan dan hubungan darah.

Mana mungkin aku pilih menyerah dan bosan hanya karena dia bukan Ayah kandungku. Begitu juga dengan Paman. Sudah terbiasa hidup bersama dalam satu rumah dengan satu keluarga yang bahkan tak ada hubungan darah sama sekali. Tidakkah untuk saat ini dia yang paling mengerti tentang perasaanku?

Aku dan Paman lama terdiam. Masing-masing berpikir bagaimana caranya agar Ayah tak lagi terbebani soal kewajibannya mencari nafkah. Serta pikiran-pikiran buruknya tentangku yang mungkin suatu saat akan mengikuti jejak Ibu dan Dara.

"Kau i
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
ah seneng kayaknya paman cemburu
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status