Share

Part 27

Minggu pagi.

Aku tersentak kala mendengar suara ribut-ribut dari luar kamar. Ramai suara gaduh yang bersahut-sahutan seperti masyarakat yang hendak memukuli maling. Suara itu sudah tak asing lagi di telinga, dan aku hafal betul nada dan gaya bicara mereka.

"Ada apalagi, Bu?" Aku mengucek mata dan merapikan sedikit rambutku. Ayah dan Paman seperti dua orang terdakwa yang tersudut karena serangan Ibu.

"Siapa laki-laki ini, Sarah? Kenapa kalian bisa berada di sini?" Desak Ibu begitu melihatku.

"Kau tidak berhak lagi mencampuri urusan kami, Risma. Segeralah kau angkat kaki dari rumah ini!" Ayah tak lagi terlihat lemah seperti biasanya. "Kenapa kau biarkan mereka masuk, Harun?" Paman Harun diam saja tak menjawab. Mungkin tak berani terlalu mencampuri urusan keluarga kami.

"Abang tega menjual anakku, agar supaya bisa hidup enak? Laki-laki seperti apa Abang ini?" Lagi-lagi Ibu melawan.

Dara masih memasang wajah angkuhnya, memperhatikan Paman dari atas sampai bawah. Mungkinpun mereka pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status