Share

BAB 2 PERMINTAAN NEREIDA

Author: sugi ria
last update Last Updated: 2025-02-03 18:52:38

"Lepaskan aku! Ibu! Jangan sakiti ibuku!"

"Rasakan ini! Rasakan!"

Serena menggigil kedinginan ketika tubuhnya disiram air dingin bertubi-tubi. Siraman air berhenti, kini tubuhnya diseret paksa untuk kemudian dilempar ke dalam gudang.

"Rasakan itu, berani kau menolak perintah Papa." Suara Thalia terdengar sangat puas, memandang tubuh Serena yang basah kuyup dengan bibir memucat, juga badan bergetar.

"Ibu, Ibu! Ibu tidak apa-apa?" Serena merangkak ke arah sang ibu lalu membuka ikatan tangan dan kakinya. Juga lakban yang menutup mulut Nereida.

"Rena, kamu kedinginan." Nereida berniat memeluk Serena. Tapi sang gadis menolak.

"Nanti baju Ibu ikut basah. Rena tidak mau Ibu ikut sakit. Ini simpanlah."

Serena mengulurkan sebotol obat yang ragu untuk Nereida terima.

"Ini gaji terakhir Serena, Bu. Simpan, Serena tidak tahu lagi kapan akan mendapat uang untuk beli obat Ibu."

Nereida segera memeluk Serena yang tampak pasrah, tak bisa menolak keinginan sang ibu.

"Serena akan baik-baik saja, Bu. Seperti kata Ibu. Serena ini kuat."

Buah dari Serena menolak keinginan Frans, dia disiram berember-ember air di malam yang nyaris mencapai puncaknya. Ditambah cuaca dingin tengah melanda, bisa dibayangkan bagaimana Serena harus bertahan.

Dia tidak mau terlihat lemah di hadapan Frans. Satu-satunya hal yang membuat Serena kalah adalah Nereida. Dia tidak sanggup melihat sang ibu diikat tangan dan kakinya lalu disumpal mulutnya.

Nereida dipaksa melihat bagaimana Serena disiksa. Tidak ada yang bisa Nereida lakukan selain menangis dan berdoa, supaya putrinya diberi kekuatan untuk bertahan.

Keduanya berada di gudang, kemungkinan mereka akan dikurung di sana malam ini.

Tidak ada makanan, tidak ada tempat tidur yang layak. Hanya lantai tanah beralas jerami.

"Maafkan Ibu, Rena. Karena Ibu kamu jadi menderita." Kata Nereida seraya terus menitikkan air mata.

"Kenapa kita tidak minta bantuan Kak Ravi saja. Dia pasti mau membantu kita."

Nereida hanya diam mendengar perkataan Serena. Yang Serena tahu, Ravi Alexander adalah satu-satunya keluarga sang ibu yang masih tersisa.

Pria itu juga baik pada Serena. Pria tampan yang selalu membuat Serena bahagia dan tersenyum.

"Tidak bisa, Rena. Mereka membenci Ibu. Karena Ibu tidak menuruti nasehat mereka agar tak menikah dengan Frans. Mereka menilai Frans tidak pernah mencintai Ibu."

Lirih suara Nereida sudah cukup untuk menggambarkan betapa nestapanya hidup perempuan tersebut.

"Dan terbukti benar kan. Dia itu cuma mau menguasai harta Ibu. Lihat sekarang, dia mencampakkan Ibu begitu saja. Jika dia pria baik, Rena rela pergi jika dia tidak mau melihat Rena. Tapi dia ... jahat, kejam, tidak punya hati."

Nereida menunduk dia akui yang dikatakan Serena benar. Dia yang terlalu mencintai Frans, sampai rela dimanfaatkan. Hal inilah yang membuat keluarga Ravi murka, hingga membenci Nereida.

Tersisa Ravi yang tetap bersikap baik pada Serena dan ibunya.

"Hati-hati kalau sedang bicara." Nereida pada akhirnya hanya bisa memperingatkan Serena

Jika ada yang mengadu, hukuman Serena bisa tambah berat. Terkadang dinding pun bisa mendengar.

Namun Serena acuh saja. Dia menyandarkan tubuh ke dinding kayu. Coba melawan dingin yang masih menyiksa.

Netra birunya memandang langit-langit tinggi di atasnya. Seingat Serena, dia dan ibunya sudah diperlakukan buruk sejak dia masih kecil lagi.

Dulu dia tidak tahu kenapa dia dibedakan dalam segala hal. Lambat laun Serena akhirnya mengerti kalau dia bukanlah anak kandung Frans.

Dia anak yang Nereida akui lahir dari pria yang tidak diketahui identitasnya. Bahkan sang ibu tidak tahu siapa yang sudah menanam benih malam itu.

Serena disuruh bekerja di rumah itu jika ingin makan. Sebelum pergi bekerja di restoran, Serena harus membantu pekerjaan pekerja lain.

Pun dengan sang ibu. Perempuan berstatus nyonya di kediaman besar tersebut punya pekerjaan mencuci piring dan merawat kebun. Padahal fisik Nereida sangat rapuh.

Tapi Frans dan yang lainnya tidak peduli. Untungnya Serena masih diizinkan bersekolah, hingga gadis itu bisa membaca dan menulis. Tidak ketinggalan pelajaran meski hanya sampai sekolah menengah atas.

"Ibu tahu kan, kalau aku tidak takut dengan apapun. Aku hanya takut jika Ibu kenapa-kenapa. Takut kalau Ibu terluka."

Bulir bening mengalir dari mata Serena yang memandang kosong langit-langit gudang.

"Ibu akan bertahan. Kamu jangan khawatir," ujar Nereida menenangkan. Tanpa sadar dia ikut menitikkan air mata.

Sudah banyak penderitaan yang Serena alami. Dicaci, dimaki, dihina. Belum kekerasan fisik yang terkadang Serena terima karena hal sepele.

Perempuan itu ingat bagaimana punggung Serena berdarah-darah saat Frans mencambuknya. Semua hanya karena laporan Thalia yang mengatakan kalau Serena menggoda Ravi.

Thalia sudah lama menyukai Ravi Alexander, tapi pria itu tak pernah menggubrisnya. Ravi justru bersikap baik pada Serena. Hal ini yang memicu kemarahan Thalia.

Nereida menghela napas. Serena harus pergi dari sini. Rumah ini bukan tempat yang aman untuk sang putri. Itu belum ancaman lain yang datang dari Anthony.

Walau sudah punya tunangan, Anthony masih tetap mengincar Serena. Entah apa yang Anthony pikirkan. Pria itu beberapa kali mencoba menyentuh Serena. Namun sejauh ini usahanya selalu gagal.

Mungkin karena Anthony tahu, Serena dan dirinya tidak ada hubungan darah. Thalia dan Anthony anak istri pertama Frans yang sudah meninggal, sebelum pria itu menikah kembali dengan Nereida.

Tak selamanya Serena bisa menjaga diri jika Anthony terus mengincarnya. Maka jalan satu-satunya untuk menyelamatkan Serena adalah mengirim sang putri pergi dari tempat ini.

Dipandanginya paras Serena yang tak kalah cantik dari Thalia. Ditambah mata biru menawan yang akan membuat siapapun terpana. Serena tinggal dipoles sedikit, dijamin kecantikannya akan menarik banyak pria untuk mendekat.

Sungguh, Nereida tak pernah mau berpisah dari Serena. Tapi jika hanya itu yang bisa dilakukan, Nereida rela menjalaninya.

"Rena, menikahlah dengan Alterio Inzaghi

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sri Hartati
kenapa ibu Serena minta cerai aja... udah tau serena dijahatin sebegitu nya
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Siapa ayah Serena, Aoakah laki2 yg menodai dan menjebak ibu serena tdk mencari Nerieda , ibu Serena?Kasian, serena. Semoga menikah dan suami nya baik dan kaya....semoga.....dan dpt menolong i u nya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 514

    Pesta terus berlanjut. Semua orang membaur menjadi satu. Menikmati hidangan yang telah disediakan. "Pa, aku mau ke tempat Arthur." Suara Ivander terdengar. Ben mengangguk, lalu membiarkan sang putra berjalan ke arah teman sebayanya. Walau saat ini Arthur sedang berbincang dengan tuan Medvedev senior. Lelaki itu datang untuk mengucapkan terima kasih pada teman-teman Alterio. Kehadiran profesor yang sangat tersohor itu tentu menarik perhatian. Setelah sekian tahun tidak muncul, tuan Medvedev kembali hadir bersama Gina, putri cantiknya. Dua orang yang kemudian mendapat pengawalan spesial dari Don. Jeff, tersenyum simpul melihat betapa kakunya Don. Maklum baru kali ini pria itu mendapat mandat mengawal seorang perempuan, mana cantik lagi. "Kalian cocok. Sama-sama dari keluarga politisi," bisik Jeff ketika Don bisa santai sejenak. Ketika Gina diperkenalkan pada squad Diamond Girl. "Dia tidak tahu siapa saya," balas Don. "Kamu sebut saja nama keluargamu. Bapaknya pasti tahu." "Saya

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 513 SATU KATA, SEMPURNA

    Semua orang bertepuk tangan sesaat setelah mereka berhasil mengatasi kekagetan masing-masing. Di depan mereka berdiri tiga sosok dengan visual yang membuat semua yang hadir di sana berdecak kagum.Ketampanan Alterio yang karismatik, kecantikan Serena yang elegan serta rupa Arthur yang bak pangeran dari negeri dongeng. Satu kata, sempurna.Bagaimana ketiganya tersenyum saat saling berpandangan. Adalah satu momen di mana keluarga Inzaghi benar-benar bahagia. Bukan sekedar pencitraan. Namun begitulah real keadaannya."Selamat malam semua. Izinkan saya perkenalkan diri saya. Alterio Inzaghi, owner dan CEO Royal Diamond ...."Sialan! Pevi mengumpat. Berapa tahun dia ditipu oleh dua orang di depan sana. Alterio, si pak bos. Ternyata benar-benar bosnya. Dan Serena, temannya yang sejak pertama kali bertemu, tidak pernah mau menunjukkan rumahnya adalah istrinya."Jadi ini maksudnya. Eh, Ta mau tanya. Pas aku sama Serena dulu baru masuk RD, mereka sudah nikah belum?" Pevi bertanya pada Lalita,

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 512 PEMILIK SEBENAR

    Vasti tersenyum mendengar perkataan papanya. Detik setelahnya dia mengangkat dagu, tidak lagi tertunduk. Bahkan ketika sorot matanya beradu dengan Ben juga Tere. Tak ada lagi kemarahan, emosi bahkan benci. Dalam semalam, semua rasa itu lenyap bersama bayangan anak-anak kecil, yang mulai hari dan seterusnya akan menemani harinya.Vasti melangkah berdampingan dengan Edgar Martinez. Semua orang tahu siapa Edgar. Salah satu pebisnis yang sangat tersohor pada masanya. Semua orang juga tahu kalau Vasti adalah putrinya, jadi wajar kalau mereka datang ke acara seperti ini.Kedatangan Vasti dan Edgar tentu menimbulkan tanya di benak Ben. Pria itu memang selamanya tidak akan mendapat maaf dari Edgar. "Dia dengan siapa?""Itu ayahnya," balas Ben singkat. Mereka mulai membaur dengan tamu lain. Karena ada beberapa tamu kecil dalam pesta itu. Maka disediakan sofa di beberapa titik untuk menjaga kenyamanan mereka.Di tempat itu anggota inti Black Diamond hadir bersama keluarga masing-masing. Feli

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 511 KAMU BERHARGA DI TEMPAT YANG TEPAT

    "Arthur sudah lama tidak ke sini." Suara Niel terdengar diikuti jawaban Edgar."Lagi sibuk sama proyek barunya. Dia baru pamer bisa datang ke mansion Medvedev kapan saja. Anak itu, masih kecil koneksinya sudah di mana-mana."Vasti mematung di tempatnya berdiri. Tak pernah terbayangkan kalau dia akan datang menemui ayah angkatnya. Vasti bingung, dia tidak punya siapa-siapa lagi di dunia. Orang yang dia kenal juga tidak banyak. Sifatnya yang sombong dan judes di masa lalu membuat Vasti dijauhi orang-orang. Vasti tidak punya teman. Dia hanya tahu menempel pada Ben.Kini sandarannya telah pergi, dia merasa sendiri. "Silakan, Nona."Sang pelayan berjalan menuju sang tuan. Dengan hormat lalu memberitahu kedatangan Vasti."Vasti? Kamu pulang? Kemarilah." Edgar berdiri untuk menyambut Vasti yang tampak ragu untuk mendekat."Pa," panggil Vasti lirih. Dia pikir Edgar akan menolaknya. Namun siapa sangka, lelaki itu justru memeluknya dengan erat. Hangat kasih sayang seorang ayah yang telah lam

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 510 HANCUR BERKEPING-KEPING

    Tere segera melepaskan genggaman tangan Ben. Dia berjalan perlahan melewati Ben dan Vasti yang memandang benci padanya. Di samping Tere ada Ivander yang ganti menggandeng tangan ibunya."Van, tunggu di mobil dulu," pinta Ben yang seketika menghadapi Vasti."Sekarang jelaskan!" Tuntut Vasti. Perempuan itu jelas tersulut amarahnya. Ben berhari-hari tidak pulang. Perempuan itu pikir Ben bersama Tere. Padahal tidak. Tere memang sejak hari itu tinggal di mansion Jefferson. Menunggu kaki juga anemianya membaik.Sementara Ben, pria itu pulang ke apart-nya di pusat kota. Siang dia sibuk mengurusi perusahaan ayahnya yang bergerak di bidang pengadaan senjata, bekerja sama dengan jaringan bisnis milik Alterio.Sama sekali tidak ada waktu untuk bertemu Tere. Ivander saja sekarang kerap dijemput supir mansion. Bocah itu memang pulang ke mansion mengingat rumah lama mereka sudah tidak aman lagi.Ben tidak mengizinkan Tere dan Ivander tinggal di sana. Tere ngotot ingin pergi dari mansion, tapi Ben

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 509 MANSION MEDVEDEV 2

    Sebuah kebetulan ketika Max ingin membantu tuan Medvedev senior menemukan putrinya. Sebab setelah ditelusuri oleh Paul dan Beita, ketika Dimitri mendorong Gina ke laut dari tebing setinggi sepuluh meter, tidak ada jasad ditemukan.Tidak ada laporan dari penduduk yang menemukan korban tenggelam. Dilihat dari topografi tempat Gina ditenggelamkan, hanya ketinggian yang mengancam nyawa Gina. Selebihnya aman.Tak dijumpai karang dan batuan runcing menyambut tubuh Gina. Tempat itu juga bebas dari kawanan hiu atau predator laut. Jadi Max berkeyakinan kalau Georgina Medvedev masih hidup.Opsi terakhir yang Max miliki adalah meminta bantuan Mr Brain. Namun ketika Max menghubungi Mr Brain, sang profesor menolak mencari tahu di mana Gina berada.Max yang sangat penasaran dengan Mr Brain, dengan bantuan Paul, Beita dan ... Arthur mampu melacak lokasi laboratorium Mr Brain. Tidak meleset dugaan Beita saat itu.Laboratorium Mr Brain tersembunyi di antara puncak pegunungan Alpen yang dingin. Ketika

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status