Share

BAB 72 MATA-MATA

Author: sugi ria
last update Last Updated: 2025-04-17 20:45:14

Serena bergumam kesal, meski hubungannya dengan Paul masih kaku, tapi setidaknya pria itu tidak sedingin Beita.

"Gara-gara kau, kami harus kerja ekstra." Satu cibiran membuat Serena menoleh.

Ah satu lagi manusia menyebalkan yang sampai saat ini belum bisa diajak damai oleh Serena. Salah nding, Serena tak pernah punya niat memperbaiki hubungan dengan perempuan bernama Arabella Sachez.

Istri Paul, wanita yang entah sampai kapan akan tetap Serena anggap sebagai hama. Perempuan itu tahu benar, kalau Ara masih terus berusaha mencuri kesempatan untuk mendekati Al.

Cemburu? Kata Serena sih tidak. Dia cuma beranggapan, ada ya perempuan tidak tahu malu. Sudah punya suami tapi masih mengincar suami orang lain.

Padahal, orang lain bisa menganggap Serena cemburu pada Ara.

"Kan itu tugas kalian. Kalian dibayar kan untuk melakukan ini semua. Ingat, dibayar." Serena melangkah pergi setelah menekankan kata dibayar.

Ara menghentak kesal. Bagaimanapun yang dikatakan Serena benar. Sebagai anak buah Alte
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
sugi ria
terima kasih :)
goodnovel comment avatar
Attar Muntaz
nice.. aku suka banget cerita nya...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 162 COUPLE TARIK ULUR

    Serena awalnya terkejut, tapi ekspresi wajahnya berubah santai begitu tahu siapa yang sedang bicara padanya. Vasti, Serena baru ingin membalas tapi Al sudah lebih dulu memblokade pandangannya. Alterio melindungi Serena dari ancaman Vasti."Dengan siapa aku menikah aku yang putuskan. Bukan kau atau ayahmu yang pilihkan."Balasan Al telak membungkam suara Vasti. Dia tak pernah menyangka kalau Al akan langsung pasang badan untuk Serena. "Kau tidak tahu siapa yang kau hadapi."Alterio menyeringai, "Justru kau yang tidak tahu siapa yang sedang kau hadapi. Ingat, kau masih berhutang satu hal padaku. Aku belum membalas perbuatanmu pada Serena. Atau ...."Suami Serena menjeda ucapannya. Dia seolah menikmati bagaimana raut wajah Vasti memucat mendengar ancaman Alterio. Pria itu mana mungkin tidak tahu kalau dirinya adalah dalang di balik penusukan Serena. Vasti tadinya berpikir kalau Al belum menemukan pelakunya. Siapa sangka jika semua karena Alterio belum mengambil tindakan apapun untuk

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 161 ZONA IRIT BICARA

    "Lepas!"Sorot mata Beita menajam, dia melihat tangan Riva menahan lengannya. Tapi Riva bergeming. Dia tetap berpegangan pada lengan kekar Beita."Enggak!" Balas Riva tak kalah sengit.Beita menepis tangan Riva hingga pegangannya terlepas. Pria itu mencondongkan tubuhnya, menguarkan aura intimidasi yang sesaat membuat tubuh Riva merinding.Pria di depannya mengerikan sekaligus sangat memikat. Bagaimana Riva akan melepaskannya begitu saja. Lagi pula, Beita adalah pria pertama yang menarik perhatian Riva."Sudah cukup main-mainnya, nona muda Alexander."Wajah Beita tepat berada di depan Riva. Hingga aroma maskulin Beita berbenturan dengan wangi fruity Riva yang ceria.Beita tak berkedip, pun dengan Riva. Mata coklat Beita sangat menawan dalam pandangan Riva.Keduanya berdiri di koridor kampus yang lumayan sepi. Tapi entah dari mana muncul seseorang yang berlari ke arah Beita.Sosok itu tanpa sengaja menyenggol Beita hingga tubuhnya oleng. Tak ayal tubuh Beita mendorong Riva, hingga gadi

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 160 JADI PEWARIS

    "Jangan sampai Serena tahu. Suruh Paul kendalikan sosial media yang Rena mainkan."Max menghela napas. "Untungnya istrimu tidak terlalu suka main sosmed. Yang jadi masalahnya adalah teman-temannya. Si Pevi ini tukang gosip.""Take down beritanya," titah Al dengan Max membungkuk sebagai tanda dia menerima perintah pria tersebut.Al langsung menghubungi Edgar saat itu juga. Tentu setelah mengunci kamarnya. "Apa maksudmu?""Sudah jelas bukan." Edgar balik bertanya."Dengar Ed, aku bukan putramu. Jika kau ingin pewaris aku akan temukan dia untukmu.""Aku tidak perlu seorang putri yang tidak berguna," Edgar menjawab tegas.Tangan Al terkepal kuat. Pantas saja Serena lebih memilih tidak kenal ayahnya. Sebuah pilihan yang bagus, mengingat Edgar memang brengsek."Apa yang akan kau lakukan andai aku bisa menemukan putrimu, dan dia ternyata punya kemampuan setara denganku?"Di ujung sana, Edgar mengerutkan dahi. Bagaimana kalimat Al terdengar begitu yakin. Apakah pria itu tahu siapa putrinya.

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 159

    "Rivaya Alexander!" Suara Elle melengking tinggi.Dia tidak pernah menyangka, anak gadisnya bakal tumbuh jadi pemberontak. Elle dibuat malu saat Riva tak pernah muncul dalam makan siang yang sengaja dia atur dengan keluarga Ettman."Apa teriak-teriak. Riva belum budeg!" Balas si bungsu santai. Di belakangnya Ravi menggulung senyum, dia suka adiknya berani menyuarakan ketidakpuasannya atas keinginan Elle.Ya, Ravi akui. Riva tumbuh jadi gadis tomboy yang sesekali menunjukkan sisi liar dan tidak suka diatur. Jika keinginan Elle sudah tidak sejalan dengan hati Riva, gadis itu langsung protes."Kamu ini berani melawan ya?""Enggak, mami sayang. Mana berani Riva melawan orang tua. Durhaka namanya.""Nah itu tahu. Terus kenapa kamu tidak datang tadi siang?""Sebab Riva tidak mau."Elle menggertakkan gigi. Dia sungguh kehabisan akal menghadapi putri bungsunya. "Apa salahnya kenalan dulu sama Kyle. Dia tampan, dari keluarga terpandang. Baik lagi. Sopan sama orang tua."Belum sempat melanjut

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 158 SINGA TIDUR

    "Nona Riva masih belum pergi dari sirkuit. Hari sudah larut, tempat itu kalau malam berbahaya untuk gadis macam Nona Riva."Laporan dari anak buahnya membuat Beita berlomba dengan waktu untuk sampai ke tempat Riva.Beita benar-benar dibuat frustrasi oleh tingkah gadis itu. "Sebenarnya apa yang ada di kepalanya?"Maki Beita seraya memutar gas motornya hingga mentok. Dalam hitungan menit dia sampai di depan Riva.Gadis itu masih berada di sana dengan posisi yang sama. "Pulang!""Tidak mau!""Kau tidak tahu keluargamu mencarimu.""Bodo amat!"Oh my God, Riva lebih keras kepala dari Serena."Apa salahnya bertemu pria itu." Beita mendorong napas kasar, dengan kesabaran makin menipis. Bukan ranahnya untuk membujuk gadis yang sedang merajuk. Apalagi jika ini berkaitan dengan perjodohan. Beita sama sekali tidak mau terlibat apalagi ikut campur."Salahlah, dia itu playboy, tukang main perempuan. Sama kayak Marvel Delayota. Mamaku pasti sudah gila mau menjualku pada keluarga itu!"Riva membal

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 157 BEITA VS RIVA

    Suara moge yang digeber membuat kepala seorang gadis segera mendongak. Tak berapa lama motor berhenti tepat di hadapan si gadis."Pulang!" Seru pengemudinya, singkat, padat, jelas, penuh penekanan.Si gadis hanya diam dengan mata berkaca-kaca."Enggak mau! Mama mau kenalin aku sama cowok."Helaan napas terdengar. Tapi lelaki di atas motor tidak berujar apapun. Dia sedang sibuk memaki nama Alterio. Gara-gara orang itu, dia terpaksa berurusan dengan gadis super bar-bar sekaligus cengeng macam Riva.Setipe Serena tapi tidak setegar istri Al. "Bukan urusanku!" Gadis itu mencebik kesal. Dia tahu sosok yang dia hadapi adalah kutub utara berjalan. Lebih dingin dari freezer tiga pintu di rumahnya. Bisa dikatakan beku. Nyaris tak bisa disentuh."Kak, Kak Beita bisa tolongin aku gak?""Tidak!"Jika gadis di depannya sebal, Beita triple kesalnya. Andai tidak ingat figur di depannya adalah sepupu Serena, Beita tidak akan meluangkan waktu meladeni keriweuhan Riva.Bibir Riva manyun lima senti, h

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 156 PEMECAH REKOR

    Selama sepuluh menit Serena dan Beita couple-an melawan anggota Drago D'Oro. Serena lemas, dia seperti melawan sekompi pasukan yang tidak ada habisnya. Satu tumbang yang lain datang.Tepat ketika dia hampir ambruk, pintu ditendang terbuka lebih lebar. "Sorry, terlambat. Jalan macet," ucap Felix santai."Macet palamu!" Raung Serena sambil meringis. Paul sudah pasti melancarkan jalanan untuk Felix dan anak buahnya lewat.Punggungnya kena tendang, pinggangnya kena pukul. Belum cakaran, baret, memar. Serena yakin tubuhnya penuh lebam membiru.Felix nyengir lebar sambil menunjukkan kode peace pada Serena. Dia tahu Serena kelelahan.Draco yang beberapa waktu lalu kembali ikut dalam kancah pertempuran, membelalakkan mata melihat siapa yang hadir di markas mereka.Jumlahnya tidak sebanyak orangnya, tapi melihat dari sikap anak buah Felix. Jelas mereka pasukan yang terlatih sangat baik. Satu orang mungkin bisa memukul sepuluh orangnya dengan mudah."Siapa kalian. Kami tidak pernah membuat mas

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 155 HARUS DILENYAPKAN

    "Al, Serena diculik."Alterio seketika keluar dari meeting virtual, dengan beberapa orang dari pemerintahan begitu suara Paul terdengar di ear piece. Ada Jeff yang mengambil alih posisinya."Sudah coba hubungi dia?" Sikapnya masih tampak tenang."Sudah, dia tidak jawab. Tapi aku temukan lokasi terakhirnya."Jawaban Paul membuat Al paham kalau tempat Serena berada di luar jangkauan. "Beita sedang menuju ke sana. Kebetulan dia dekat dengan lokasi."Al mengangguk paham sebelum masuk ke dalam mobil. Kendaraan itu melaju keluar dari parkiran bawah tanah bangunan RD."Masih belum dapat clue siapa penculiknya." Paul masih coba mencari. "Drago Moretti," sebut Al yakin.Paul menoleh, dia tidak bicara setelahnya. Insting Al sangat tajam, jarang sekali meleset."Beita, musuhmu Drago D'Oro."Beita tak menyahut tapi Paul tahu kalau pria itu mendengarkan.Yang disebut namanya langsung menggeber motornya dengan kecepatan penuh. Jaket kulit dan celana jeans membalut ketat tubuh berotot Beita. Dia t

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 154 EKSEKUSI

    "Kamu bikin masalah!" Hardik Al begitu masuk ke ruangannya."Aku cuma belain Eva. Dia digangguin preman hari itu." Felix menceritakan kejadian yang kemarin dialami Eva.Jari Al bergerak cepat, dia mencari tahu siapa yang sudah dia hajar tadi. Gerakannya terhenti ketika laptopnya memberikan hasil pindai wajah dari orang yang jadi lawannya baru saja."Klan Drago D'Oro," sebutnya seraya menyeringai.Tak berapa data klan Drago D'Oro muncul di monitor besar yang memang ada di ruangan Al. Struktur organisasi, siapa pemimpinnya, cara kerjanya. Bagaimana mereka beroperasi dan seterusnya."Apa aku bilang? Mereka memang biang kerok. Lihat, bukan aku yang bikin masalah, memang mereka yang cari perkara." Felix tampak sombong setelah selesai menganalisa Drago D'Oro."Kita perlu Max untuk memeriksa barang yang mereka edarkan," Al memberi komentar."Al kita tidak bermitra dengan mereka. Mereka sudah mencemarkan reputasi klan kita dengan mengedarkan barang palsu. Lalu menjualnya dengan harga mahal. E

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status