Home / Romansa / DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN / BAB. 6 Sehari Bersama Evanora

Share

BAB. 6 Sehari Bersama Evanora

last update Last Updated: 2025-04-09 15:31:34

Di tempat lain di Kota Jakarta,

Jacob, CEO muda yang penuh pesona dengan rambut hitam yang tertata rapi dan setelan kasual yang elegan, tampak sangat antusias hari itu. Dia baru saja menjemput Evanora, sahabat baik sekaligus gadis yang diam-diam dia cintai sejak dulu, dari kampusnya.

Meskipun mereka sudah lama bersahabat, perasaannya pada Evanora selalu disembunyikan dengan baik di balik senyum dan candaannya. Hari ini, Jacob berencana memberikan kejutan istimewa untuk Evanora dengan mengajaknya menjelajahi dunia bawah laut di Jakarta Aquarium Safari.

Evanora, yang baru saja selesai dengan kelas paginya, tampak terkejut dan senang ketika dengan beraninya Jacob menggandeng tangannya keluar dari kafetaria kampus.

"Jacob! Kita mau ke mana ?" tanyanya dengan senyum lebar yang menunjukkan deretan giginya yang putih dan rapi. Mata hitamnya berbinar penuh kegembiraan.

Jacob tersenyum dan menjawab dengan nada ceria, "Aku pikir hari ini kita perlu istirahat dari segala rutinitas, jadi aku datang untuk menculikmu dari kampus."

Evanora tertawa.

"Ha-ha-ha! Menculikku? Ke mana kita akan pergi?"

Jacob mengedipkan mata dan menjawab,

"Sabar. Ini kejutan, tapi aku yakin kamu akan menyukainya."

“Baiklah, aku akan menunggu dengan sabar,” sahut Eva sambil tersenyum.

Selama perjalanan ke Jakarta Aquarium Safari, keduanya berbicara tentang hal-hal ringan yang mulai dayo kuliah, teman-teman mereka, dan rencana masa depan. Jacob dengan sengaja membuat percakapan tetap santai, meskipun di dalam hatinya, dia merasa sedikit gugup. Baginya, hari ini adalah kesempatan untuk mendekatkan dirinya lebih kepada Evanora, meskipun sang pria tidak berani mengungkapkan perasaannya secara langsung.

Setelah perjalanan yang menyenangkan, mereka akhirnya tiba di Jakarta Aquarium Safari. Bangunan besar dengan desain modern yang mencolok ini membuat Evanora terperangah.

"Wow, Jacob! Kita akan masuk ke sini?" tanyanya dengan penuh antusiasme.

Jacob tersenyum puas melihat reaksi dari Eva.

"Iya, ini tempat favoritku, dan aku ingin kita berdua menikmatinya bersama."

Setelah membeli tiket, Jacob dan Evanora mulai menjelajahi setiap sudut dari aquarium indoor terbesar di Indonesia itu. Langkah pertama Keduanya membawa mereka ke terowongan bawah air yang luas, dikelilingi kaca tebal yang menampilkan pemandangan menakjubkan berbagai jenis ikan, termasuk ikan hiu yang megah dan pari yang anggun.

Evanora menempelkan tangannya di kaca, kagum dengan ikan-ikan yang berenang begitu dekat.

"Lihat itu, Jacob! Ikan-ikannya begitu dekat. Aku bisa melihat detail tubuh ikan-ikan ini," ujarnya dengan suara penuh kekaguman.

Jacob tersenyum sambil mengambil kamera DSLR yang tergantung di lehernya dan mulai memotret momen-momen indah ini. “Tunggu, biar aku ambil fotomu dengan latar belakang ikan-ikan ini. Senyum, Eva!”

Evanora menoleh dan tersenyum lebar ke arah Jacob, dan dia segera menangkap momen itu dengan kameranya.

“Kamu selalu tahu cara membuat hari menjadi lebih spesial, Jacob,” ucapnya dengan tulus.

Jacob merasa senang mendengar itu.

“Aku hanya ingin memastikan kamu bersenang-senang saat bersamaku, Eva. Kita berdua suka dunia bawah laut, jadi aku pikir ini akan jadi tempat yang sempurna untuk kita berdua.”

Keduanya pun melanjutkan eksplorasi mereka, berjalan melalui berbagai galeri yang menampilkan kehidupan laut dari seluruh dunia. Ada ikan-ikan hias yang berwarna-warni, hiu dengan gigi tajam, dan ikan pari dengan sayap lebar yang tampak seolah-olah keduanya terbang di dalam air.

Evanora tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya saat melihat berbagai makhluk laut yang eksotis ini. Setiap kali Evanora menemukan sesuatu yang menarik, Jacob akan dengan sigap mengambil fotonya, mengabadikan momen kebersamaan mereka.

Kemudian, keduanya tiba di area pertunjukan putri duyung. Evanora menatap layar kaca besar di depannya dengan mata terbelalak ketika seorang penari putri duyung muncul, berenang dengan anggun di antara ikan-ikan. Penari itu melakukan gerakan-gerakan indah yang tampak seperti tarian bawah laut yang mempesona.

“Wow, lihat itu, Jacob! Sangat menakjubkan!” seru Evanora sambil menggenggam lengan Jacob, tidak menyadari betapa dekatnya dia berdiri dengannya.

Jacob merasa jantungnya berdegup lebih cepat saat merasakan sentuhan Evanora. “Ya, sungguh luar biasa. Aku senang kamu menikmatinya.”

Setelah menyaksikan pertunjukan itu, mereka mulai merasa lelah dan memutuskan untuk beristirahat di kafetaria dalam aquarium. Kafetaria itu terletak di dalam ruangan dengan dinding kaca yang memungkinkan keduanya melihat langsung ke akuarium besar yang penuh dengan ikan karang yang beraneka ragam warna.

Mereka duduk di meja dekat kaca, menikmati pemandangan sambil memesan es krim favoritnya rasa taro untuk Evanora dan tiramisu untuk Jacob.

“Aku suka tempat ini,” ujar Evanora sambil mulai menyendok es krimnya.

“Rasanya seperti kita sedang berada di dalam lautan yang sebenarnya, dengan semua ikan-ikan yang berenang di sekitar kita.”

Jacob mengangguk setuju.

“Itu salah satu alasan kenapa aku suka datang ke sini. Rasanya seperti kita bisa melarikan diri dari dunia nyata dan hanya menikmati keindahan bawah laut.”

Jacob dan Eva terus menikmati es krim mereka dalam keheningan yang nyaman, hanya ditemani oleh pemandangan ikan-ikan yang berenang di luar kaca. Setelah merasa segar kembali, keduanya mulai melanjutkan perjalanan mereka, kali ini menuju area pertunjukan lumba-lumba.

Pertunjukan itu dimulai dengan beberapa lumba-lumba yang melompat keluar dari air, melakukan trik-trik yang mengesankan dan berinteraksi dengan pelatih mereka. Evanora bersorak dengan gembira setiap kali lumba-lumba melakukan lompatan yang tinggi atau trik yang sulit.

“lumba-lumbanya begitu pintar dan lucu!” ucapnya dengan gembira.

Jacob tersenyum, senang melihat Evanora begitu bahagia.

“Aku tahu kamu akan suka. Lumba-lumba adalah salah satu makhluk laut favoritku karena ikan-ikan itu sangat cerdas dan ramah.”

Setelah pertunjukan selesai, Jacob mengajak Evanora ke kafe lain di dalam aquarium raksasa itu. Kali ini, mereka memilih tempat yang lebih santai, dengan suasana yang hangat dan nyaman. Jacob pun memesan pizza mozzarella, makanan favorit mereka.

Sambil menunggu pizza tiba, keduanya berbicara tentang banyak hal, dari mimpi masa depan hingga kenangan masa lalu. Jacob merasa semakin nyaman berada di dekat Evanora, dan senyumnya tidak pernah hilang dari wajahnya.

“Eva, aku senang kita bisa menghabiskan waktu bersama hari ini. Terima kasih sudah mau ikut denganku,” seru Jacob dengan tulus.

Evanora tersenyum manis, mata hitamnya berkilau dalam cahaya redup kafe.

“Aku yang harus berterima kasih, Jacob. Kamu selalu tahu cara membuat hari-hariku lebih menyenangkan. Aku sangat menikmati hari ini.”

Saat pizza tiba, mereka segera memakannya dengan lahap. Keju mozzarella yang meleleh dan aroma basil yang segar membuat suasana semakin hangat. Keduanya tertawa, bercanda, dan berbicara lebih banyak, membuat waktu terasa berlalu begitu cepat.

Ketika akhirnya mereka selesai makan, Jacob menatap Evanora dengan tatapan lembut.

“Eva, ada sesuatu yang ingin aku katakan ...” ucapnya pelan.

Evanora menatap Jacob dengan mata yang penuh perhatian, menunggu kata-kata selanjutnya dari pria itu.

Namun, Jacob hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

“Aku ingin bilang, aku senang bisa menghabiskan waktu bersamamu seperti ini. Semoga kita bisa sering-sering melakukan hal seperti ini lagi.”

Evanora tersenyum lembut. “Aku juga, Jacob. Aku akan sangat senang jika kita bisa lebih sering menghabiskan waktu bersama.”

Sepertinya gadis itu sedikit kecewa dengan kalimat yang diutarakan oleh Jacob. Dia berpikir jika sang pria akan mengungkapkan perasaannya kepada Evanora. Karena sebenarnya, gadis itu juga menyukai Jacob dengan segala kekonyolannya.

Dengan perasaan hangat di hati mereka masing-masing, Jacob dan Evanora akhirnya memutuskan untuk meninggalkan aquarium. Mereka berjalan beriringan menuju pintu keluar, dengan Jacob yang sekali lagi meraih kamera untuk mengabadikan momen terakhir dari hari yang begitu menyenangkan.

Hari itu, di dalam keheningan aquarium yang penuh dengan kehidupan laut, Jacob merasa sedikit lebih dekat dengan Evanora, dan berharap suatu hari nanti dia bisa lebih berani mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya. Namun, untuk saat ini, dia cukup puas bisa melihat sahabatnya tersenyum dan menikmati setiap momen bersamanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 82 Kemesraan Yang Sungguh Manis

    Setelah seharian menjelajahi keindahan alam dan sejarah Estonia, Isaac dan Leticia akhirnya kembali ke hotel mewah mereka di pusat kota Tallinn. Malam di luar terasa sejuk, dengan cahaya lampu kota yang berpendar indah di kejauhan.Begitu memasuki kamar, Leticia melepaskan jaketnya dan meregangkan tubuh dengan lega. "Hari ini sungguh luar biasa. Aku masih bisa merasakan semilir angin di Lahemaa dan keanggunan kastil itu," ucapnya sambil tersenyum ke arah suaminya.Isaac berjalan ke minibar, menuangkan segelas anggur merah untuk mereka berdua. "Aku setuju. Dan yang lebih menyenangkan adalah aku bisa menghabiskan semuanya bersamamu."Leticia menerima gelas anggur yang diberikan Isaac, lalu duduk di tepi tempat tidur sambil menyesapnya perlahan. Matanya menatap suaminya dengan penuh arti. "Aku merasa kita harus mengakhiri hari ini dengan sesuatu yang lebih istimewa."Isaac mengangkat sebelah alisnya, mendekat ke arah Leticia. "Kamu punya sesuatu dalam pikiran?"Leticia tersenyum miste

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 81 Kemesraan Yang Sungguh Manis

    Setelah seharian menjelajahi keindahan alam dan sejarah Estonia, Isaac dan Leticia akhirnya kembali ke hotel mewah mereka di pusat kota Tallinn. Malam di luar terasa sejuk, dengan cahaya lampu kota yang berpendar indah di kejauhan.Begitu memasuki kamar, Leticia melepaskan jaketnya dan meregangkan tubuh dengan lega. "Hari ini sungguh luar biasa. Aku masih bisa merasakan semilir angin di Lahemaa dan keanggunan kastil itu," ucapnya sambil tersenyum ke arah suaminya.Isaac berjalan ke minibar, menuangkan segelas anggur merah untuk mereka berdua. "Aku setuju. Dan yang lebih menyenangkan adalah aku bisa menghabiskan semuanya bersamamu."Leticia menerima gelas anggur yang diberikan Isaac, lalu duduk di tepi tempat tidur sambil menyesapnya perlahan. Matanya menatap suaminya dengan penuh arti. "Aku merasa kita harus mengakhiri hari ini dengan sesuatu yang lebih istimewa."Isaac mengangkat sebelah alisnya, mendekat ke arah Leticia. "Kamu punya sesuatu dalam pikiran?"Leticia tersenyum miste

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 80 Keseruan Menjelajahi Estonia

    Matahari pagi di Estonia menyelinap masuk melalui celah tirai kamar suite mewah itu, menyapukan cahaya keemasan yang lembut ke seluruh ruangan. Udara di luar begitu dingin, akan tetapi di dalam kamar, kehangatan masih tersisa dari malam penuh gairah yang baru saja mereka lalui.Leticia menggeliat pelan di bawah selimut tebal, tubuhnya terasa nyaman dalam dekapan Isaac yang masih tertidur. Napasnya teratur, seolah-olah masih terbuai dalam mimpi indah. Dia mengangkat kepalanya perlahan, memperhatikan wajah suaminya yang tampak begitu damai. Seulas senyum terbentuk di bibirnya saat Leticia mengingat setiap momen magis yang mereka habiskan bersama semalam.Pelan-pelan, perempuan cantik itu menyentuh pipi Isaac, lalu berbisik lembut."Isaac Sayang, bangun," ucapnya lembut.Isaac mengerang kecil sebelum akhirnya membuka matanya yang kelam, lalu tersenyum melihat istrinya."Pagi, Cintaku," gumamnya serak, suaranya masih berat oleh sisa kantuk. Dia pun menarik Leticia ke dalam pelukannya, me

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 79 Hot Night

    Malam pun tiba juga Kota Tua Tallinn, menyajikan suasana yang romantis dengan jalanan berbatu yang diterangi lampu kuning temaram. Isaac dan Leticia berjalan berdua, tangan mereka saling menggenggam erat. Udara dingin musim semi terasa menyegarkan, membuat Leticia merapatkan mantel wolnya."Kota ini benar-benar indah di malam hari, Isaac." Leticia menoleh ke suaminya dengan senyum hangat.Isaac mengangguk. "Ya, Sayang. Suasananya sangat tenang dan romantis. Aku senang kita memutuskan untuk berjalan-jalan malam ini."Mereka pun melewati alun-alun kota tua yang masih dipenuhi beberapa turis dan penduduk lokal yang menikmati malam. Aroma kopi dari kafe-kafe kecil yang masih buka menyebar di udara, menggoda selera mereka."Kamu mau mampir ke salah satu kafe untuk minum coklat panas?" tanya Isaac.Leticia menggeleng pelan. "Mungkin nanti. Aku ingin menikmati suasana malam ini lebih lama sebelum kita duduk dan bersantai."“Baiklah, Sayang.”Mereka pun terus berjalan, melewati bangunan-bang

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 78 Jalan-jalan Keliling Estonia

    Setelah selesai makan dan beristirahat sejenak, tepat pada pukul sepuluh pagi waktu Tallinn, Isaac menatap istrinya, Leticia, dengan senyum hangat. Matahari bersinar lembut di atas langit biru, memberikan suasana yang sempurna untuk menjelajahi kota yang menawan ini."Sayang, bagaimana kalau kita mulai petualangan kita di Kota Tua Tallinn sekarang?" ajak Isaac sambil menggandeng tangan sang istri.Leticia mengangguk penuh semangat. "Tentu! Aku sudah tidak sabar melihat keindahan arsitektur abad pertengahan yang ada di sini."Mereka pun melangkah ke arah Tallinn Old Town, salah satu pusat sejarah terbaik di Eropa yang masih terjaga keasliannya. Jalanan berbatu yang khas, bangunan-bangunan tua yang indah, serta suasana romantis yang kental membuat Leticia takjub."Lihatlah, Isaac!" seru Leticia sambil menunjuk ke sekeliling."Bangunan ini terlihat seperti berasal dari dongeng!"Isaac tersenyum melihat istrinya yang tampak begitu bahagia. "Memang benar. Kota Tallinn seperti membawa kit

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 77 Bulan Madu Ke Estonia

    Pagi yang cerah akhirnya tiba, suasana di Bandara Kingsford Smith, Sydney, begitu hangat dengan kehadiran dua keluarga besar yang berkumpul untuk melepas kepergian Isaac dan Leticia. Hari ini adalah awal perjalanan bulan madu mereka ke Estonia, negara yang terkenal dengan keindahan alam dan kota tuanya yang menawan.Isaac tampak gagah dalam balutan kemeja putih dengan celana chino coklat, sementara Leticia anggun dengan gaun santai berwarna merah muda. Keduanya berdiri di tengah-tengah keluarga mereka, merasakan kehangatan perpisahan ini.Tuan Edward, ayah Isaac, menepuk bahu putranya dengan bangga. "Nak, ini adalah awal dari kehidupan baru kalian. Ingat, pernikahan itu bukan hanya tentang cinta, tapi juga tentang pengertian dan kesabaran. Jaga Leticia baik-baik."Isaac tersenyum dan mengangguk. "Tentu, Daddy. Aku akan selalu menjaganya, dengan segenap hatiku," sahutnya tegas.Di sebelahnya, Nyonya Agnes, ibunya Isaac, menatap sang menantu dengan penuh kasih. Lalu berkata,"Leticia

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 76 Acara Terus Berlanjut

    Senja perlahan menyapa langit Beach Byron Bay, memancarkan cahaya keemasan yang menari di permukaan laut. Angin pantai bertiup lembut, membawa aroma asin yang berpadu dengan wangi bunga lili putih yang menghiasi tenda resepsi. Musik lembut mengalun dari sudut panggung, menciptakan suasana syahdu yang memeluk seluruh tamu dalam kehangatan malam.Di tengah taman pasir yang telah dihiasi lampu-lampu gantung kecil berbentuk lentera, Leticia dan Isaac masih berdansa dengan penuh cinta. Mata keduanya saling bertaut, seolah-olah waktu berhenti hanya untuk mereka. Gaun putih Leticia bergoyang lembut mengikuti langkah kakinya yang selaras dengan gerakan Isaac.“Kamu tahu, Sayang?” bisik Isaac di telinga istrinya. “Momen ini adalah salah satu yang paling aku impikan sejak lama.”Leticia tersenyum, matanya berbinar.“Aku juga. Rasanya, seperti mimpi yang menjadi kenyataan.”Isaac mempererat genggamannya di pinggang Leticia dan menariknya sedikit lebih dekat. “Karena ini memang kenyataan, Sayan

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 75 Janji Nikah Isaac dan Leticia

    Pernikahan romantis Leticia dan Isaac di Beach Byron Bay, Australia. Angin musim panas berhembus lembut di tepian pantai Byron Bay, membawa aroma asin laut dan suara deburan ombak yang menenangkan. Langit biru cerah menjadi atap sempurna untuk hari istimewa Leticia dan Isaac. Hamparan pasir putih berpadu dengan kilauan air laut yang memantulkan sinar matahari, menciptakan latar belakang alami yang menakjubkan di Beach Byron Bay.Leticia berdiri di dekat tempat persiapan upacara pernikahannya, mengenakan gaun putih panjang dengan renda halus menghiasi bagian lengan dan ujung gaunnya. Veil tipis menutupi sebagian wajahnya, menambah kesan anggun dan lembut. Tangan Leticia sedikit gemetar, bukan karena gugup, melainkan karena haru yang mengisi dadanya."Apakah kamu sudah siap, Adikku Sayang?" tanya Fritz, kakak laki-laki Leticia, yang berdiri di sampingnya dengan jas abu-abu muda.Kiran, sang kakak ipar yang juga merupakan istri dari kakak laki-lakinya, Fritz juga ikut memberi dukungan.

  • DIKEJAR CINTA 4 MILIYARDER TAMPAN    BAB. 74 Lamaran romantis di Pantai Lovina

    Setelah mendapatkan restu dari Tuan Rahez, Isaac merasa lega sekaligus bersemangat. Dia tahu jika perjalanan cintanya bersama Leticia baru saja memasuki babak baru. Kini, ada satu langkah penting yang ingin dirinya lakukan yaitu melamar Leticia dengan cara yang tak akan terlupakan.Isaac menghabiskan beberapa waktu untuk merencanakan momen istimewa ini. Dia ingin lamaran mereka menjadi kenangan indah yang akan selalu terpatri dalam hati mereka. Setelah mempertimbangkan berbagai pilihan, pria itu pun memutuskan untuk mengajak Leticia berlibur ke Bali di akhir pekan. Isaac memilih Pantai Lovina di Bali Utara, yang terkenal dengan atraksi lumba-lumba di pagi hari. Menyaksikan lumba-lumba melompat di lautan luas sambil merasakan semilir angin laut adalah pengalaman yang romantis dan unik.Isaac memesan tiket pesawat, hotel, serta menyewa speedboat khusus untuk acara lamarannya. Cincin berlian dengan desain elegan pun telah disiapkan, tersimpan rapi dalam kotak beludru biru tua. Semua per

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status