Share

KEJUTAN UNTUK IBU

Pagi ini Pak Herman datang lagi ke rumah nenek. Dia mengajak kami untuk ke rumahnya barang sebentar. Sebenarnya aku sungkan, tapi karena dia terus memaksa, akhirnya aku mengalah.

Kami berhenti di depan rumah berpagar tembok yang menjulang. Seorang satpam membuka gerbang lalu menutupnya kembali setelah mobil kami masuk. Aku turun dari mobil diikuti Mas Farhan, sedangkan pak Herman sudah lebih dulu turun dari mobilnya.

Aku menatap kagum pada bangunan yang berdiri kokoh di hadapanku. Sebuah rumah berukuran sangat besar meski tidak bertingkat.

“Ayo, Ve, Han,” ajak Pak Herman.

Kami menurut, mengekori langkahnya yang lebih dulu naik teras. Aku kembali terkagum melihat pintu rumah yang terbuat dari kayu jati dengan ukiran menyerupai batik. Benar-benar seni yang luar biasa.

Seorang perempuan paruh baya menyembul dari balik pintu. Melempar senyum ke arah kami lalu mempersilakan masuk.

“Ini yang namanya Vera.” Pak Herman memperkenalkan aku pada perempuan tadi setelah kami duduk di sofa ru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status