Share

4.grup WA ibu-ibu komplek

Aku tetap tak menggubris ucapan Bu Sri dan tetap berjalan masuk kedalam masjid. Percuma juga meladeni orang yang otaknya kurang se-ons.

Lagian tak penting juga tau siapa dia sebenarnya. Toh tetap masih kaya an aku juga. 

Kulihat bu Rusmi melambaikan tangan saat melihat ku didepan pintu masjid. Segera aku berjalan mendekat kearahnya.

"Duduk sini aja Bu Din, sebelah saya. Lagian bentar lagi ceramahnya mau dimulai." Ucap Bu Rusmi sambil menunjuk lelaki bersorban putih yang akan menaiki podium

"Iya Bu." Aku pun duduk disampingnya.

Tapi mataku melirik Bu Rusmi yang juga memakai perhiasan yang tak kalah banyak seperti Bu Sri and the gank. Bedanya Bu Rusmi tak pamer seprerti yang lainya.

Aku pun merasa tergelitik melihat tingkah aneh Ibu-Ibu dikomplek ini. 

Bagaimana tidak, sudah tau jika ini adalah acara pengajian, tapi masih saja tak lupa untuk pamer harta.

Tepat pukul setengah sebelas acara pengajian pun selesai. Seperti kebiasaan yang terjadi, Ibu-Ibu saling bersalaman sebelum pulang.

"Permisi Bu??" Sapa seorang Ibu-Ibu yang nampak cantik walau sedikit tua dan berkharisma

"Perkenalkan saya Bu Elis, Ibu Rt dikomplek ini. Ibu warga baru yang sekarang ngontrak dirumah baru itu kan?" Ucap nya memperkenalkan diri dan menjabat tangan ku.

Pantas saja beliau tampak sedikit berkharisma ketimbang Ibu-Ibu komplek lainya.

"Oh iya Bu, itu saya. Perkenalkan juga nama saya Dina Bu. Maaf ya Bu, kemarin gak sempet ikut suami buat ijin kalau sudah tinggal disini." Balasku yang merasa tak enak hati

"Hehehe iya gak papa Bu Dina, santai saja."

"Gini Bu, dikomplek kita kan punya yang namanya grup WA. Boleh gak kalau saya minta nomer Bu Dina, biar nanti saya masuk kan ke dalam group Ibu-Ibu komplek sini."

"Waah boleh banget Bu. Dengan senang hati malahan."

Aku pun mengelurkan hp mencatat nomer Bu Elis dan beliau juga mencatat nomer hp ku dihp nya

"Makasih ya Bu Dina. Nanti saya masukin ya.  Kalau gitu saya pamit dulu Bu Din, Bu Rus!!"

"Iya hati-hati Bu." Ucap ku kompak bersama Bu Rusmi.

"Yasudah ya Bu Din, saya tak ke suami saya dulu. Soalnya uda ditungguin."

"Oh iya silahkan Bu, saya juga uda ditungguin Mas Ferdi soalnya, hehehe."

Dan kita pun kembali jalan bersama menuju ojek kita masing-masing. Eeh maksutnya suami kita masing-masing.

*****

Klunting!!!

Terdengar sebuah notifikasi masuk dalam hp ku. Kulihat sebuah pesan masuk dari Bu Elis< dan segera aku membalas pesanya.

[Assalamualaikum Bu Dina, nomer Bu Dina sudah saya masuk kan kedalam grup ya Bu. Jadi kalau Ibu butuh apa-apa, jangan sungkan-sungkan untuk minta tolong.]

[Waalaikumslama. Oh iya Bu, makasih banyak ya.]

[Sama-sama]

Iseng-iseng ku buka grup WA tersebut. Banyak notifikasi pesan masuk dari grup tersebut.  Terutama soal acara pengajian tadi. Aku pun membaca satu persatu pesan itu.

Tak lupa seorang Ibu-Ibu membagikan foto dokumentasi acara tersebut kedalam grup.

"Gimana Ma pengajian tadi? Aman?"

Tanya Mas Ferdi saat kita sudah berganti pakaian dan membaringkan tubuh diatas tempat tidurku yang super empuk menul-menul

"Hahahhaa ya ampun Pa, Pa."

Ucapku tak kuasa menahan tawa dan berhenti memainkan hp saat melihat sesuatu dilayar hp ku.

"Loh kok malah ketawa sih Ma? Aneh banget kamu tuh."

"Ya gimama gak ketawa coba, Nih lihat!" Aku pun mendekatkan layar hp ku ke Mas Ferdi

Terpampang jelas wajah Bu Sri yang sedang berpose mengahadap kamera dengan tak lupa memperlihatkan semua perhiasan yang dikenakan.

"Hahaha ya ampun Ma, ni orang norak banget sih. Dia niat ikut pengajian atau mau pamer?" Ucap Mas Ferdi sambil menggelengkan kepalanya. 

Mungkin dia baru pertama kali ini juga melihat orang aneh bin ajaib seperti Bu Sri.

"Kamu tau, ya ni orang yang ngejek aku kayak pembantu Pa. Terus tadi aku ketemu lagi sama ni orang, yassalam... Malah gencar banget ngehinanya."

"Masa' dia bilang baju Mama beli dipasar dengan harga 200ribuan, terus tas Mama juga dibilang tas kw. Dan yang lebih parahnya, cincin nikah kita dibilang cincin murahan karena bentuk nya yang kecil. Dia gak tahu apa harga berlian itu berapa?"

"Kok bisa-bisanya ya Ma ada orang kayak gitu? Kayaknya dia benci banget sama Mama?"

Akupun mengendik kan bahu menjawab pertanyaan Mas Ferdi.

"Emang sebelumnya Mama punya salah ya sama tuh Bu Ibu?"

"Ya enggak mungkin lah Pa, lagian Mama disini kan juga baru seminggu. Orang yang Mama kenal juga baru Bu Rusmi."

"Lah terus kamu bisa dapet kontak Wa nya juga gimana ceritanya Ma?"

"Tadi aku ketemu Bu Rt Pa. Terus beliau minta nomer hp Mama buat dimasukin ke grup Wa Ibu-Ibu komplek sini. Yaudah donk Mama kasih."

Mas Ferdi pun manggut-manggut mendengarkan penjelasan ku.

"Yasudah ayuk istirahat Ma."

"Iya Pa."

Kutarik selimut kesayanganku dan mencoba menutup mata. Tetapi tangan Mas Ferdi tiba-tiba jail padaku.

Ku buka kembali mataku dan menatap mata Mas Ferdi yang sedang meringis kearah ku memperlihatkan giginya yang putih bersih

"Penge nih Ma! Yuuuk..."

Ucanya yang langsung menyerangkau bagai mangsanya.

Aah dasar Mas Ferdi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status