DIKIRA MISKIN GARA-GARA BAJU BUTUTKU

DIKIRA MISKIN GARA-GARA BAJU BUTUTKU

last updateLast Updated : 2023-09-15
By:  YanikdwilestariCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
63Chapters
51.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Karena tak sempat untuk membeli baju, untuk membantu tetangga yang akan memiliki hajatan, membuatku terpaksa memakai daster kesayangan ku. namun sialnya, saat aku hendak akan keluar rumah dan pergi ke rumah tetangga, daster kesayangan ku terkena paku di bagian sampingnya. meski hanya sebuah daster, namun baju ini harganya cukup lumayan. namun sayang, para tetangga baru ku menilai daster yang ku gunakan hanyalah daster Kumal dan butut. hingga akhirnya mereka merendahkan ku, tanpa tau siapa aku sebenarnya. lalu, bagaimana reaksi mereka saat tau siapa aku? yuk, ikutin terus keseruan cerita ini ya...

View More

Chapter 1

1. Hajatan tetangga

"Pah, aku pergi dulu ke rumah Bu Ani. Mau bantu-bantu buat persiapan hajatan putrinya."

"Lah kok Mama bisa diundang? Kan kita baru seminggu disini?" Ucap suamiku kebingungan

"Iya Pa,  tadi Bu Rusmi kesini. Memang undangnya via lisan Pa."

"Oh yaudah Ma kalau gitu hati-hati." 

Akupun menyalami tangan suamiku sebelum pergi.

"Ma!" 

Aku terhenti saat suamiku meamanggilku kembali. Dan berbalik arah mengahadapnya.

"Kenapa pakai daster sih? Pakai baju yang lainya aja."

"Gak papa Pa, lagian juga cuman bantu-bantu didapur. Toh ini juga daster mahal. Gak kalah bagus dengan gamis milk ku. Lagian juga sopan Pa." 

Suamiku pun mengangguk tanda setuju. Memang aku berangkat hanya menggunakan daster berlengan panjang, dan memadukan nya dengan kerudung panjang sampai menutup dada.

"Asslamualaikum..."

"Waalaikumsalam..."

Kubuka pintu rumah ku dan berjalan ke rumah Bu Ani. Karena memang jarak rumah ku dengannya hanya berjarak lima rumah saja.

Ditengah jalan, akupun bertemu dengan Bu Rusmi yang juga sedang berjalan kerumah Bu Ani.

Sesampainya dirumah Bu Ani, kita berdua pun dipersilahkan masuk kedalam dapur. Tampak Ibu-Ibu komplek yang lainya sudah datang lebih dulu. 

"Pembantu baru ya Bu..." Tampak Ibu berkerudung kuning ini mengajak ku bicara basa-basi

Degh!!!

Mendengar ucapanya mendadak dada ku bergemuruh hebat. Bagaimana bisa dia mengira aku seorang pembantu?

"Huuus, kalau ngomong diatur toh Bu. Mbak Dina ini warga baru disini. Tuh yang nempatin rumah kosong depan rumah ku, Bu Sri." Jelas Bu Rusmi pada wanita yang bernama Sri itu

"Ooh kirain pembantu. Soalnya baju nya kayak gitu sih, persis gembel. Pfft! Maaf lo Bu." Ucap Bu Sri menghinaku.

Akupun hanya tersenyum kecut membalas ucapanya.

"Oh ya, sudah berapa lama disini?" 

"Iya Bu, baru seminggu disini." Balasku sambil tersenyum

"Ooh tapi kok tak pernah lihat ya."

"Iya Bu, karena saya kerja. Jadi jarang keluar rumah. Pulang-pulang sudah capek mau istirahat."

Entah kenapa kesan pertamaku kenal dengan Bu Sri sangat buruk. Sepertinya beliau tipe orang yang suka merendahkan orang lain.

"Lah suamimu kerja apa? Kok kamu sampai ikut-ikut kerja segala?" Tanya wanita yang juga duduk disamping Bu Sri

"Suami saya cuman pegawai pabrik biasa Bu."

"Pantesan,  wong cuman istri buruh. Ya mana bisa beli baju bagus toh Bu, Bu. Makanya pakaian yang dia punya cuman daster kumal begitu." Ucap Bu Sri sinis tanpa menoleh kearah ku.

Kulihat Ibu itu ikut mengangguk meng-iyakan ucapan Bu Sri.

Aku yang sedari kesal mendengar ucapanya hanya bisa diam. Percuma juga meladeni Emak-Emak kurang kerjaan.

Mungkin jika mereka tau siapa aku sebenarnya, pasti mereka akan jantungan. Tak sanggup menerima kenyataan yang ada bahwa aku seorang direktur perusahaan, walaupun aku seorang perempuan.

Aku pindah kedaerah ini juga karena terpaksa. Sebab, aku harus mengurus dari awal perusahaan ku yang baru aku buka beberapa bulan ini.

Aku memang sengaja memilih rumah ini. Karena rumah ini sangat dekat dengan perusahaan ku. Sehingga aku tak perlu berangkat naik mobil dan bermacet-macet tan dijalan. 

Cukup dengan mengendarai sepeda motor sepuluh menit saja, aku sudah smpai diperusahaan ku.

Apalagi, aku disini hanya beberapa bulan saja. Jadi tak perlu menyewa rumah yang mahal-mahal. Meskipun aku kaya raya, tapi aku tak suka menghamburkan uangku untuk seseuatu yang tak penting.

****

Seusai membantu, aku besarta Ibu-Ibu yang lainya pulang kembali kerumah. Tak lupa Bu Ani memberikan sedikit bingkisan untuk kami dan mengucapkan terimakasih. 

Aku pun berjalan pulang bersama Bu Rusmi lagi. Tapi nasib sial menghampiriku kembali. Baru keluar rumah, tanpa sengaja daster yang ku kenakan mengenai paku yang ada di pagar rumah Bu Ani.

Sruuuuaghh!!!

Sontak saja daster ku langsung sobek dan membuat Ibu-Ibu yang sedang berjalan dibelakang ku tertawa dengan sedikit mencibir 

"Makanya Bu, kalau daster sudah lapuk itu mbok ya jangan dipakai. Uda malu-maluin, eeh malah kecantol paku lagi."

Tanpa melihat kebelakang, akupun teteap berjalan sambil memegangi bagian daster kesayangan ku yang sobek. 

Sesekali terdengar suara tawa dan cibiran dari mulut mereka. Bu Rusmi yang berjalan disampingku, hanya bisa mengelus lembut lenganku agar aku tak terbawa emosi oleh ulah Ibu-Ibu komplek itu.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Helmy Abdullah
baca sinopsisnya kayaknya menarik, tapi maaf saya saat ini lebih memilih yang tamat dulu, kalo yang bersambung terlalu panjang jadi boring.
2023-08-24 14:57:33
0
user avatar
Dwi Nugroho
amat sangat seru sekali
2023-08-10 17:50:17
0
63 Chapters
1. Hajatan tetangga
"Pah, aku pergi dulu ke rumah Bu Ani. Mau bantu-bantu buat persiapan hajatan putrinya.""Lah kok Mama bisa diundang? Kan kita baru seminggu disini?" Ucap suamiku kebingungan"Iya Pa, tadi Bu Rusmi kesini. Memang undangnya via lisan Pa.""Oh yaudah Ma kalau gitu hati-hati." Akupun menyalami tangan suamiku sebelum pergi."Ma!" Aku terhenti saat suamiku meamanggilku kembali. Dan berbalik arah mengahadapnya."Kenapa pakai daster sih? Pakai baju yang lainya aja.""Gak papa Pa, lagian juga cuman bantu-bantu didapur. Toh ini juga daster mahal. Gak kalah bagus dengan gamis milk ku. Lagian juga sopan Pa." Suamiku pun mengangguk tanda setuju. Memang aku berangkat hanya menggunakan daster berlengan panjang, dan memadukan nya dengan kerudung panjang sampai menutup dada."Asslamualaikum...""Waalaikumsalam..."Kubuka pintu rumah ku dan berjalan ke rumah Bu Ani. Karena memang jarak rumah ku dengannya hanya berjarak lima rumah saja.Ditengah jalan, akupun bertemu dengan Bu Rusmi yang juga sedang
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more
2. betis mulus
Jangan lupa like, komen dan subscribe ceritaku ini ya. Dan jangan lupa juga subscribe cerita ku yang lainyaTerimakasih dan happy reading...****Aku yang dari awal sudah emosi ditambah makin emosi dengan kejadian memalukan ini. Membuat ku berjalan lebih cepat sambil mengangkat sedikit daster ku, sampai terlihat betisku yang putih, mulus dan kinclong.Hingga terdengar celetukan dari seorang Ibu dibelakang ku."Waduh, betisnya bening amat ya, mulus lagi kayak kaki manekin ditoko-toko baju itu." "Halah, palingan itu juga pakai uang bulanan dia kali Bu. Makanya uang nya habis cuman buat perawatan. Sampai-sampai gak bisa beli baju yang bagusan dikit." Samar-samar terdengar suara wanita yang ku kenalSiapa lagi kalau bukan suara Bu Sri tetangga rumah yang super julid."Bisa jadi sih Bu, tapi bisa mulus gitu ya. Gak kayak kaki Bu Sri yang korengan. Eh maaf Bu keceplosan. Hehehe"Jleb!!!Terdengar suara tertawa Ibu-Ibu yang lainya. Aku yang mendengar ucapan itu pun rasanya juga ingin tertaw
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more
3.ikut pengajian
Adzan maghrib pun berkumandang, segara aku dan Mas Ferdi mengambil wudhu dan menjalan kan sholat maghrib berjamaah.Baru setelahnya aku menyiapkan makan malam untuk kita berdua. Hari ini sengaja aku memasak kan makanan kesukaan Mas Ferdi ikan mujair yang digoreng hingga kering dan sambal terasi favoritnya. Ditambah dengan lalapan gubis, timun, terong dan juga daun kemangi."Waduh makan malam nya istimewa sekali Ma.""Jelas dong Pa. Makan yang banyak ya Pa, biar Mama makin semangat lagi masakin Papa.""Makasih ya sayang. Papa beruntung sekali memiliki istri kayak Mama. Mandiri, cantik, baik dan pastinya pinter ngelayanin Papa baik dirumah maupun diranjang.""Iiih apa an sih Pa, bisa banget ngegombalnya. Awas aja kalau Papa berani selingkuh." Ku cubit pelan perut Mas Ferdi saking gemasnya."Gak mungkin juga lah Papa nyia-nyia in istri se sempurna Mama." Ucapnya sambil memeluk ku dari belakang.Dan dia pun membalas dengan mengecup mesra keningku."Yuk Pa, makan dulu. Sini biar Mama yang
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more
4.grup WA ibu-ibu komplek
Aku tetap tak menggubris ucapan Bu Sri dan tetap berjalan masuk kedalam masjid. Percuma juga meladeni orang yang otaknya kurang se-ons.Lagian tak penting juga tau siapa dia sebenarnya. Toh tetap masih kaya an aku juga. Kulihat bu Rusmi melambaikan tangan saat melihat ku didepan pintu masjid. Segera aku berjalan mendekat kearahnya."Duduk sini aja Bu Din, sebelah saya. Lagian bentar lagi ceramahnya mau dimulai." Ucap Bu Rusmi sambil menunjuk lelaki bersorban putih yang akan menaiki podium"Iya Bu." Aku pun duduk disampingnya.Tapi mataku melirik Bu Rusmi yang juga memakai perhiasan yang tak kalah banyak seperti Bu Sri and the gank. Bedanya Bu Rusmi tak pamer seprerti yang lainya.Aku pun merasa tergelitik melihat tingkah aneh Ibu-Ibu dikomplek ini. Bagaimana tidak, sudah tau jika ini adalah acara pengajian, tapi masih saja tak lupa untuk pamer harta.Tepat pukul setengah sebelas acara pengajian pun selesai. Seperti kebiasaan yang terjadi, Ibu-Ibu saling bersalaman sebelum pulang."P
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more
5. gara-gara es cendol
Kukuruyuuuuk!!!Terdengar suara yam jago menyapa alam. Kini aku dan Mas Ferdi sudah bersiap untuk jalan-jalan dengan menakai celana training dan sepatu olahraga.Karena memang setiap minggu pagi, aku menyempatkan waktu berolahraga bersama Mas Ferdi saat kita berdua bisa bertemu. Ya meskipun kadang hanya berjalan santai mengelilingi komplek rumah ku sendiri.Atau juga sekedar bersepeda ria dijalan besar dan pulangnya biasa kita andok makanan pecel khas madiun favorit Mas Ferdi.Tapi kali ini, kita akan berolahraga dan jakan santai ditaman komplek baru ku ini."Yuuk Ma..." Ajak Mas Ferdi"Bentar Mas, aku kunci pintu rumah dulu."Setelah rumah ku kunci, aku dan Mas Ferdi berjalan keluar rumah menuju taman komplek. Aku lupa membawa sepeda ku ke rumah baru ku ini. Jadi terpaksa kita berjalan kaki.Itung-itung juga olahraga. Nampak ditaman sudah ramai orang-orang yang ikut senam aerobik yang dipandu oleh pelatih senam berpakaian super ketat tersebut.Sehingga menampak kan lekuk tubuh yang i
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more
6. pesan group komplek
Bu Sri pun berteriak seperti orang kesetanan hanya karna ku siram cendol ke bajunya.Mas Ferdi yang melihat juga ikut kaget dan menghampiriku yang memang berjalan kearahnya.Begitupula Ibu-ibu lain yang ada disana. Langsung ikut berlari menghampiri Bu Sri yang terus saja meracau."Bayar cendolnya Pa. Aku males kalau ketemu orang gila itu lagi." Ucapku mendengkus kesal"Iya Ma, sabar ya..."Mas Ferdi pun berjalan kembali ketukang cendol, sedangkan aku menunggu ditempat yang lain.Disitu, ibu-ibu geng nya ikut membantu BuSri membersihkan bajunya. Kulihat mereka juga ikut mencibirku.Aaah masa bodoh, yang penting hatiku puas."Bilangin sama istri kamu. Jadi orang tuh yang punya sopan santun. Jangan kayak orang gak berpendidikan. Nih lihat, baju mahal ku jadi kotor."Saat Mas Ferdi datang membayar cendol ku"Iya saya minta maaf atas kelaluan istri saya Bu.""Emang nya maafmu bisa bersihin bajuku yang kotor ini?""Sudah cukup Bu, anda jangan banyak omong. Bisa-bisa saya beli tuh mulut. Mak
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more
7.Art baru
Aku pun mulai mengetik pesan pada grup krembangan 9 itu.[Assalamualaikum Bu, Ibu. Perkenalkan saya Bu Dina, warga baru][Waalaikumsalam, iya salam kenal Bu] Beberapa Ibu-Ibu pun membalas salam dariku.[Begini Bu, saya disini sebenarnya mau minta tolong sama Bu Ibu. Barangkali ada yang punya kenalan Art?][Bu Dina lagi cari ya? Mau yang gimana Bu][Cari saja ditempat penyaluran aja Bu. Biasanya lebih terpercaya][Sebentar Bu, saya tanyakan art saya. Barangkali dia punya temen atau kenalan art][Buat kapan Bu Dina? Sebentar saya carikan info dulu ya!]Dan berbagai ragam respon baik dari ibu-ibu.[Kalau bisa secepatnya ya Bu. Besok kerja juga bisa. Kalau bisa yang sudah Ibu-ibu yang memang sudah berpengalaman. Sebelumnya terimakaaih banyak ya Bu Ibu]Kataku membalas pesan Ibu-ibu yang lainya. Tapi aku sedikit tersentil saat membaca balasan dari Bu Sri.Balasan pesan yang memang ku tunggu-tunggu dari tadi. Entah kenapa aku mulai kecanduan untuk menjaili dia.Mungkin semua karena ulah Bu
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more
8.dinner romantis
******"gak kurang Pa, kalau kita cuman beli dua kemeja aja?" Tanya ku pada Mas Ferdi yang akan berjalan ke kasir."Enggak Ma, lagian cuman 2hari meeting nya. Rabu rapat direksi, sorenya mungkin Papa uda balik pulang.""Umm yasudah kalau gitu Pa.""Mama gak sekalian shopping? Kan Mama disana juga gak bawa baju banyak.""Nanti deh Pa, Mama masih belum mood belanja nih.""Kenapa? Gara-gara tetangga tadi?"Tau aja nih Mas Ferdi sama isi pikiran ku "Kalau Mama gak nyaman, kita pindah aja Ma. Papa gak mau Mama kepikiran sama orang-orang model mereka.""Santai Pa, itumah masalah kecil. Mama bisa hadapin sendiri kok.""Serius?"Tatapan mata Mas Ferdi begitu menusuk jantungku."Iya suamiku sayang." Ucapku sambil menggelendot manja dilenganya.Setelah selesai membayar belanjaan kami yang menghabiskan uang delapan setangah juta, aku dan Mas Ferdi berniat makan malam sekalian diluar.Memang, hanya dua kemeja saja menghabiskan biaya yang banyak. Karena aku dan Mas Ferdi membeli kemeja di gerai b
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more
9.kedatangan art baru
Mendengar ucapan Mas Ferdi, membuatku terbuai. Memang Mas Ferdi tipe lelaki yang romantis.Tak berselang lama, pesanan kita pun datang."Mas, pesan bungkus bebek utuh krispinya satu ya!" Ucapku pada pelayan tersebut"Oh iya Bu, ditunggu ya pesananya!" BalasnyaAku pun mengangguk sambil tersenyum."Buat siapa Ma?" Tanya Mas Ferdi yang penasaran."Buat Pak Joko Pa, biar nanti dimakan sama keluarganya dirumah.""Oh iya Papa sampai lupa Ma."Akhirnya aku dan Mas Ferdi pun menikmati makan malam ini.Drrtt... Drrrt.... Drrt...Hp ku berbunyi, kulihat ada panggilan masuk dari Bu Elis. Segera saja ku angkat teleponya."Assalamualaikum Bu Dina!" Terdengar suara Bu Elis diseberang sana"Waalaikumsalam, ada apa ya Bu?" Tanya ku penasaran"Begini Bu, besok pagi bakal ada art yang datang kerumah Bu Dina. Tadi sudah dicarikan sama teman saya.""Oh iya boleh Bu. Tapi besok saya ada acara diluar, dia suruh kerumah jam satu siang aja Bu. Makasih ya.""Sama-sama Bu Din. Oh ya satu lagi, kalau Bu Din ga
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more
10. Bu Sri berulah kembali
Akupun langsung mengantarkan Bik Titin ke kamar nya yang ada disebelah dapur."Yasudah saya tinggal dulu Bik, habis ini tolong masak buat makan sore ya!" Perintah pertama ku"Iya Bu siap, kalau gitu saya permisi mau beberes dulu Bu, sebelumnya terimakasih banyak." Ucap Bik TitinKu tinggalkan Bik Titin sendiri dikamarnya. Ku rasakan aku sedikit lelah, aku memutuskan untuk tidur siang.*****Kulihat jam dinding sudah menunjuk kan pukul empat. Akupun segera bangun dan mandi. Karena aku sudah merasaakan tubuhku sedikit lengket."Aaah lumayan juga hari ini bisa tidur dua jam. Berasa seger kembali nih." Ucapku dalam hatiSegera kuambil handuk dan mandi. Seusai mandi, aku pun langsung memjalankan sholat dan berdoa kepada Allah semoga apa yang selama ini ku dambakan terwujud.Baru beberapa jam ditinggal Mas Ferdi, aku sudah mulai merasa rindu padanya. Aaah mungkin ini efek beberapa hari aku selalu bersama.Padahal meskipun aku ditinggal Mas Ferdi ke luaar negri, aku merasa biasa aja.Aku pun
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status