Share

Bab 15

Mobil fortuner milik Dion terus membelah keramaian. Aku duduk dengan jantung yang berdgub-degub. Tak bisa dipungkiri jika keberadaannya mampu membuka lembaran memori yang sudah kulipat rapat-rapat.

“Hmmm, mau makan dulu, gak?” Suaranya terdengar lembut bertanya.

“Makan?” Bimbang, antara mengiyakan dan tidak. Bukan apa-apa, aku hanya takut jika rasa ini semakin subur saja dan akan berakhir kecewa.

“Aku sudah lama gak makan menu angkringan dekat alun-alun kota! Di sana ada bubur ayam yang enak banget, loh!”

Aku masih berpikir, kadang lemot emang. Di dalam sini ribut berperang antara hati dan logika. Masih teringat kata-kata ibu padaku.

“Neng, kita harus bisa ngukur diri. Kita bukan orang kaya. Jadi kalau mau cari jodoh yang sepadan saja. Gak perlu kaya, cukup dia baik, dewasa, sayang sama kamu dan memiliki penghasilan tetap. Ibu pernah punya pengalaman pahit dulu, jadi Ibu gak mau hinaan yang dulu Ibu terima, kamu alami juga.”

Aku memejamkan mata, entah kenapa kriteria yang Ibu uca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anggiria Dewi
pasti yang datang keluarga nya Dion ituh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status