Share

Bab 17

Baru saja aku memanaskan motor matic kesayangan, beat warna hitam ini ketika terdengar klakson dari arah jalan. Ketikaku menoleh, ada sebuah mobil brio berwarna putih yang berhenti. Aku menautkan alis karena merasa tak familiar dengan mobil yang berhenti itu, hingga pintu mobilnya terbuka dan menampakkan sosok yang membuat aku terkesiap luar biasa.

“P--Pak Faqih?”

Aku mematung beberapa saat, menetralkan degub jantung yang berirama. Kekisruhan yang terjadi kemarin begitu mengganggu pikiranku. Aku bahkan lupa, ada janji yang belum selesai. Aku belum memberikan jawaban untuk Beliau.

“Assalamu’alaikum!” Lelaki dengan kemeja lengan panjang warna maroon yang dipadu padankan dengan dasi hitam dan celana bahan itu turun. Sepatunya tampak mengkilap dan melenggang dengan ringan.

“Wa’alaikumsalam!”Aku menghampirinya lalu mengangguk dan tersenyum. Biasanya aku meraih tangannya dan mencium punggung tangannya, bagaimanapun aku menghormatinya sebagai seseorang yang berjasa memberikan ilmu pengeta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anggiria Dewi
Ayo Yu tunjuk kan ke tante Lani klo kamu lebih kaya dari Dewi ,,biar kapok tuh dua sundel bolong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status