Share

Bab 18

Dua orang perempuan dengan pakaian glamour sudah berdiri di ambang pintu. Aku tahu siapa mereka, Dewi dan Tante Lani---mamanya Dion. Helaan napas kuhembuskan peralahan ketika melihat sorot mata penuh kebencian itu terpancar dari dua pasang mata yang berada di ambang pintu sekarang.

“Rupanya … anak sama ibu sama saja. Sama-sama gak punya malu. Gak sadar diri kalau mereka pungguk, bermimpi merindukan rembulan!”

Tante Lani langsung bicara dengan wajah judes dan nada merendahkan. Lalu apa tadi? Ibu dan anak? Apakah dia orang yang membuat Ibu menangis kemarin? Aku berjanji, andai iya, maka aku sendiri yang akan membuatnya menyesal sudah membuat perempuan yang kucintai, kembali menumpahkan air mata. Perempuan yang mati-matian perasaannya kujaga.

“Ahmm … selamat siang, Tante! Maaf tolong jaga bicaranya! Tante boleh merendahkanku, tetapi jangan sampai menghina Ibu.” Aku menatap tajam perempuan dengan bibir merah itu yang masih berdiri di ambang pintu.

Aku dan dia sejenak beradu pandang, te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
A Ridwan
mantap sekali
goodnovel comment avatar
Anggiria Dewi
yook Yu iyain aja biar mkin dikenal orang ,,biar tau rasa tuh orang2 sombong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status