Share

Bab 62B

“Yon, gimana?” Aku menatap Dion. Ragu kalau harus jalan berdua dengan perempuan yang entah sudah bisa nerima aku atau belum.

“Sana, temani Mama. Waktunya kamu taklukkin dia.” Dion mengusap pucuk kepalaku dengan senyum mengembang pada bibirnya.

Aku diam sesaat. Bingung dan bener-bener masih ragu. Nanti ngobrolin apa, ya? Jalan berdua doang sama calon mertua tanpa ada pernah mengobrol apapun sebelumnya selain pertengkaran dengannnya.

“Gih!” Dion menoel ujung hidungku.

Aku pun akhirnya turun dan berjalan bersisian dengan Tante Lani. Tak ada obrolan yang berarti. Kami lebih banyak saling terdiam. Aku hanya temani dia belanja. Benar-benar tak mengambil apa-apa.

“Mau gak sop iga?”Sesekali dia bertanya.

Hah.

Aku malah shock ketika dia bertanya padaku dengan senyuman dan tampak begitu lembut.

“Gumana, Ma? Sop iga?” tanyaku memasitkan.

“Iya, itu tampak masih segar-segar!” tukasnya seraya langsung menarik lenganku menuju etalase frozen food.

Aku melongo, rasanya mimpi. Kok bisa secepa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status