แชร์

Part 22A. Kabur?

ผู้เขียน: TrianaR
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-07-10 17:46:19

Part 22

Fina yang sebelumnya tenang kini menatap Rinta dengan pandangan tajam. "Dia beneran ninggalin kita gitu aja?" ucapnya, meski nada suaranya terkesan lebih tenang dari yang lainnya.

Rinta melemparkan ponselnya ke meja, kesal. "Dia benar-benar ninggalin kita. Sialan banget, nggak tau malu!"

Nora terlihat terkejut, lalu mulai menyela. "Tapi, dia nggak mungkin kabur gitu aja tanpa alasan. Mungkin ada yang salah."

Fina menggeleng. "Ya mungkin Rina punya banyak masalah, tapi nggak seharusnya dia ngelakuin ini. Itu uang kita, gaes!"

Suasana di villa semakin tegang.

"Gue kecewa banget. Kok Rina jadi begini sih?"

"Tiga hari yang lalu dia masih update status di IG nya loh, kelihatannya baik-baik saja."

"Coba di DM aja."

Fina segera mengirim pesan di IG Rina, namun sayangnya akunnya sudah di privat dan tak bisa sembarangan orang mengirim pesan padanya. "Gaes, akun Rina sekarang diprivat, terus gak bisa kir
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • DIKIRA MISKIN TERNYATA CEO   Part 25B

    Ibunya menimpali, “Apa yang kamu rencanakan, Mas?”Ayah Indah menyilangkan tangan. “Mereka pikir bisa mempermainkan keluarga kita, memanfaatkan nama besar kita untuk kepentingan mereka. Kalau begitu, kita akan biarkan mereka menyiapkan semuanya, lalu kita jatuhkan saat semuanya merasa di atas awan.”"Tapi akan ada kerugian secara materil, ayah gak apa-apa?""Tidak masalah, itu namanya resiko. Dari pada kita semua tercebur dalam lumpur hidup," tukas Pak Sentosa.Indah mengangguk. “Aku dan Galang juga punya akses ke media,” kata Indah cepat. “Kita bisa siapkan rilis berita, atau bahkan hadirkan saksi. Dokter kandungan itu, penjaga apartemen, penghulu ... siapa pun yang bisa buka suara.”Ayahnya tersenyum kecil, tapi penuh tekanan. “Bagus. Tapi kita harus pastikan dulu semua datanya terkunci. Kita juga harus cek jalur-jalur keuangan mereka. Aku akan kirim orang untuk investigasi internal. Jika mereka berani bermain api, kita pastik

  • DIKIRA MISKIN TERNYATA CEO   Part 25A. Persiapan Pernikahan

    Part 25Farah meletakkan dokumennya. “Kita bisa kumpulkan semua data ini. Tapi kamu mau gimana, Ndah? Laporkan sekarang atau tunggu mereka?"Indah menyandarkan diri, matanya penuh siasat. “Belum. Aku mau mereka makin yakin pesta itu akan menyelamatkan segalanya. Aku mau mereka berada di titik tertinggi sebelum jatuh.”Galang menatapnya takjub. “Kamu bener-bener berani.”“Aku nggak bisa biarin ayahku ditipu. Dan aku nggak akan jadi istri dari laki-laki yang bahkan berani menyembunyikan anaknya sendiri.”Farah tersenyum kecil. “Kita di belakang kamu. Sekarang saatnya kasih pelajaran.”***Sementara itu, di Rumah Keluarga Alvin, masih sibuk dengan persiapan pernikahan.Alvin duduk di meja makan bersama orang tuanya. Di hadapan mereka, lembaran-lembaran contoh undangan pesta pernikahan tersebar. Ibunya sibuk memberi arahan ke seorang event organizer.“Undangannya harus eksklusif. Pakai kertas emboss emas. Tamu-tamu penting nggak boleh kecewa,” ujar sang ibu dengan tegas.Ayah Alvin menamb

  • DIKIRA MISKIN TERNYATA CEO   Part 24B. Kumpulkan Data

    Beberapa hari kemudian, Reza—orang yang disewa Indah untuk mengawasi Alvin—mengirimkan laporan lengkap. Ia mengajak Farah dan Galang bertemu di tempat yang sama, sebelum mereka bertiga menyampaikan semuanya ke Indah.Reza membuka laptopnya, memperlihatkan rekaman CCTV dari parkiran rumah sakit bersalin.“Itu Alvin, dan itu ... wanita yang sama di foto dari Galang. Mereka masuk ke klinik kandungan dan keluar sekitar satu jam kemudian,” ucap Reza pelan. “Saya juga dapat rekaman mereka keluar dari apotek bawa kantong kecil. Mungkin vitamin atau obat hamil.”Farah mengepal tangan. “Berarti benar. Perempuan itu hamil ... dan mungkin Alvin ayahnya.”Galang menyandarkan punggung. “Nggak nyangka secepat ini ketahuan. Tapi bagus juga, sebelum Indah benar-benar menikah sama dia.”Reza melanjutkan, “Saya juga sudah telusuri alamat perempuan itu. Namanya Lusia. Dia tinggal di apartemen Tower 5 lantai 11. Beberapa hari yang lalu, Alvin juga datang ke

  • DIKIRA MISKIN TERNYATA CEO   Part 24A. Mulai Terkuak

    Part 24 - Mulai Terkuak Indah menatap layar ponselnya lama, jantungnya berdebar tak karuan. Tangannya gemetar saat mengetik balasan. [Lang, kita harus ketemu. Sekarang.] Baru saja ia mengirim pesan itu, notifikasi lain muncul dari nama sahabatnya. [Ndah ... aku tahu ini waktunya nggak tepat, tapi aku dapet sesuatu.] Indah langsung membalas cepat, [Apa maksudmu, Far?] [Ingat waktu aku bilang mau bantu cari tahu soal Alvin? Aku nemu dia kemarin... di klinik ibu dan anak. Dia nganterin perempuan. Aku ngikutin sampe parkiran dan sempat video dari jauh. Aku nggak yakin mau kasih kamu, tapi ... kamu harus lihat sendiri.] Tak lama kemudian, sebuah video terkirim. Video buram tapi cukup jelas menunjukkan Alvin sedang berdiri di depan klinik, membuka pintu mobil untuk seorang wanita yang tengah memegang perutnya. Mata Indah mulai memanas. Kedua tangannya mencengkeram ponsel

  • DIKIRA MISKIN TERNYATA CEO   Part 23B. Nikah Siri

    Lusia mengerutkan kening. “Siri?”“Aku tahu ini nggak adil buat kamu. Tapi hanya ini yang bisa aku lakukan sekarang. Aku akan cari penghulu, akan siapkan semuanya.”Alvin mendekat, menyentuh bahu Lusia kembali. “Percayalah, Lus. Setelah semua ini beres … aku akan tempuh jalan apa pun buat kamu dan anak kita.”Sementara mereka bicara, Galang diam-diam sudah mencari tahu tentang apartemen yang Alvin masuki barusan. Ia mencatat nomor unit dan lantainya. Setelah acara selesai, ia duduk di motornya sambil membuka chat lama bersama Indah.Ia ragu sejenak. 'Langkahku benar atau tidak ya? Apa aku terlalu lancang mencampuri urusan mereka? Tapi kalau ternyata pria itu berhubungan dengan wanita lain, kasihan Indah.'Namun hal itu ia urungkan kembali saat titik-titik hujan mulai membasahi bumi.***Di Hari Berikutnya ...Lusia duduk di ruang tamu apartemennya, mengenakan dress polos warna lembut. Di hadapannya duduk seorang

  • DIKIRA MISKIN TERNYATA CEO   Part 23A. Kamu Pengecut!

    Part 23"Aku hamil Mas, dan kamu harus tanggung jawab!"Alvin terdiam, napasnya tercekat. Ia menatap Lusia lama.“Kamu yakin?”“Sudah jelas-jelas aku positif. Kamu masih meragukannya?"Alvin meraup wajahnya kasar, lalu menggenggam tangan Lusia erat.“Aku… aku akan tanggung jawab. Aku janji. Aku akan biayai kamu, anak kita. Apa pun yang kamu butuh, aku sediakan.”Lusia menatapnya, suara bergetar. “Hanya membiayai saja? Kamu tidak mau menikahiku?”Alvin menunduk, pelan mengangguk. “Aku nggak bisa ninggalin pernikahan ini, Lus. Keluargaku butuh nama baik, mereka kejar harta keluarga Indah. Kalau aku pergi sekarang, semuanya runtuh.”Mata Lusia berkaca-kaca. Tak percaya dengan jawaban Alvin. “Kita tetap jalanin ini diam-diam, aku nggak akan ninggalin kamu atau anak kita. Aku akan jaga kalian. Tapi dari jauh.”Lusia tak menjawab. Ia hanya duduk diam. Hancur."Setelah ini aku antar

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status