LOGINMereka menghinaku saat reuni dan acara buka bersama, karena aku miskin dan tak mungkin sukses. Namun, seketika mereka shock saat aku yang membayar semuanya dan tahu siapa aku sekarang
View MoreSetelah beberapa menit, mereka akhirnya bersiap-siap, tertawa kecil setiap kali Indah salah pakai aksesoris atau bingung memilih baju. Suasana kamar dipenuhi canda, tawa, dan cinta yang tak ada habisnya.Matahari sore bersinar cerah di Singapura, angin sepoi-sepoi terasa segar. Galang menggandeng tangan Indah menuju stasiun cable car. Indah terlihat excited, matanya berbinar-binar seperti anak kecil.“Mas… beneran kita bakal naik itu?” Indah menunjuk gondola yang menggantung tinggi, bergerak pelan menuju Sentosa.Galang mengangguk sambil tersenyum jahil. “Iya, tapi… kamu berani nggak?”Indah langsung memukul pelan lengan Galang. “Ih, Mas jahat! Jangan nakutin aku dong.”Galang tertawa kecil, lalu merangkul pundaknya. “Tenang aja, ada Mas. Kalau gondolanya goyang, Mas peluk kamu sampai aman.”Begitu masuk gondola, pintu otomatis menutup. Gondola mulai bergerak naik, perlahan meninggalkan daratan. Indah spontan menggenggam tangan Galang erat-erat.“Mas, tinggi banget yaaa… aku deg-degan
Lampu-lampu pohon raksasa mulai menari mengikuti alunan musik. Indah tak bisa berhenti tersenyum sambil menatap cahaya lampu yang berubah-ubah. Galang memeluknya dari belakang, tangannya tetap menggenggam erat tangan Indah.“Mas… ayo foto bareng, biar inget momen ini!” seru Indah sambil mengeluarkan kameranya.Galang tersenyum, menunduk sedikit agar posisinya pas di samping Indah. “Oke sayang… senyum yang manis, ya.”Klik! Kamera mengeluarkan foto, dan Indah langsung memeluk Galang sambil melihat hasilnya.“Hahaha… Mas, lihat! Kita lucu banget di foto ini,” kata Indah sambil tertawa kecil.Galang ikut tertawa, lalu mencium pelipis Indah. “Iya sayang… tapi buat Mas, kamu selalu terlihat paling cantik dan lucu di dunia ini.”Mereka terus berjalan di antara pohon-pohon raksasa, sesekali berhenti untuk berfoto lagi atau hanya menikmati cahaya dan musik. Indah suka mencubit pipi Galang atau menahan tawa saat Galang membuat pose konyol demi menghiburnya.“Mas… jangan bilang kalau Mas capek,
Beberapa hari kemudian, koper-koper kecil sudah siap di ruang tamu. Indah sibuk memeriksa barang-barangnya, sementara Galang memastikan semua tiket dan paspor ada di tasnya.“Mas, aku takut ketinggalan sesuatu,” gumam Indah sambil menatap koper yang hampir penuh.Galang menepuk bahunya lembut. “Santai, Sayang. Aku udah cek semuanya. Kita cuma perlu bawa senyum dan hati bahagia,” ucapnya sambil tersenyum hangat.Di perjalanan menuju bandara, Indah tak berhenti memegangi tangan Galang, sesekali menatapnya dengan mata berbinar. Setibanya di bandara, Galang menuntunnya ke counter check-in sambil sesekali menenangkan Indah.Saat mereka sudah berada di ruang tunggu, Galang menarik Indah duduk di dekat jendela, melihat pesawat yang akan mereka naiki. Ia menyentuh tangan Indah lembut.“Ini awal dari petualangan kita, Sayang… honeymoon pertama kita. Aku janji, setiap detik bakal spesial,” ucapnya pelan.Indah menatap Galang dan tersenyum, sedikit tersipu. “Mas, aku nggak sabar ngerasain semua
“Udah bangun, Sayang?” Suara Galang terdengar pelan, serak khas orang baru bangun. Indah hanya mengangguk kecil, membenamkan wajah ke dadanya yang luas dan nyaman itu.“Aku takut tadi malam cuma mimpi, Mas…” bisiknya lirih.Galang mengecup pelan ubun-ubunnya.“Bukan mimpi. Ini nyata. Aku di sini… dan gak akan ke mana-mana,” ucapnya sambil membelai rambut Indah.Indah tersenyum kecil.“Pagi kayak gini enaknya ngapain ya, Mas?”Galang tertawa kecil. “Pagi ini? Hmm… pelukan dulu lima menit lagi, terus aku buatkan kamu sarapan. Mau? Indah tertawa pelan, “Mau."“Tapi kamu harus janji, senyummu hari ini buat aku semua,” ucap Galang sambil menyentuh hidung Indah dengan hidungnya. Lalu Galang beranjak lebih dulu meninggalkan Indah yang masih mager di tempat tidurSelang beberapa waktu, akhirnya ia bangun karena aroma sedap menyeruak dari dapur kecil mereka. Ia menyusul Galang yang sudah sibuk memasak dengan kaos oblong dan rambut yang masih agak berantakan.“Mas lagi ngapain?” tanya Indah sa






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
reviews