Share

Part 32A

Author: TrianaR
last update Last Updated: 2025-07-22 12:50:18
Part 32

"Pengiriman ke alamat ini ya. Harus sampai hari Jumat. Jangan sampai telat," ucap Galang pada sang kurir.

Tak lama, di ponselnya, ada notif chat dari Indah.

[Hari ini sibuk banget ya, Lang? Biasanya jam segini udah kirim stiker monyet tutup mata.]

Galang terkekeh pelan, lalu membalas, [Lagi nyiapin sesuatu buat kamu, tapi rahasia.]

[Eh? Rahasia apa?]

[Pokoknya jangan kepo. Yang penting kamu bakal senyum pas nerimanya.]

Keesokan harinya ...

Paket itu datang lebih cepat dari perkiraan.

Sore itu, Indah baru saja selesai bekerja saat suara motor berhenti di depan pagar. Ia mengintip dari jendela, melihat kurir mengangkat sebuah kotak sedang yang dibungkus rapi.

“Paket buat Mbak Indah,” ujar kurir ramah, menyerahkan kotak tersebut.

Indah mengernyit, tak merasa memesan apa-apa. Tapi begitu membaca nama pengirimnya, jantungnya langsung berdebar.

Dari: Galang.

Dengan tergesa, ia membawa masuk kotak itu ke dalam rumah. Duduk di lantai, tangannya sedikit gemeta
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • DIKIRA MISKIN TERNYATA CEO   Part 38B. END

    Setelah beberapa menit, mereka akhirnya bersiap-siap, tertawa kecil setiap kali Indah salah pakai aksesoris atau bingung memilih baju. Suasana kamar dipenuhi canda, tawa, dan cinta yang tak ada habisnya.Matahari sore bersinar cerah di Singapura, angin sepoi-sepoi terasa segar. Galang menggandeng tangan Indah menuju stasiun cable car. Indah terlihat excited, matanya berbinar-binar seperti anak kecil.“Mas… beneran kita bakal naik itu?” Indah menunjuk gondola yang menggantung tinggi, bergerak pelan menuju Sentosa.Galang mengangguk sambil tersenyum jahil. “Iya, tapi… kamu berani nggak?”Indah langsung memukul pelan lengan Galang. “Ih, Mas jahat! Jangan nakutin aku dong.”Galang tertawa kecil, lalu merangkul pundaknya. “Tenang aja, ada Mas. Kalau gondolanya goyang, Mas peluk kamu sampai aman.”Begitu masuk gondola, pintu otomatis menutup. Gondola mulai bergerak naik, perlahan meninggalkan daratan. Indah spontan menggenggam tangan Galang erat-erat.“Mas, tinggi banget yaaa… aku deg-degan

  • DIKIRA MISKIN TERNYATA CEO   Part 38A. Malam Romantis

    Lampu-lampu pohon raksasa mulai menari mengikuti alunan musik. Indah tak bisa berhenti tersenyum sambil menatap cahaya lampu yang berubah-ubah. Galang memeluknya dari belakang, tangannya tetap menggenggam erat tangan Indah.“Mas… ayo foto bareng, biar inget momen ini!” seru Indah sambil mengeluarkan kameranya.Galang tersenyum, menunduk sedikit agar posisinya pas di samping Indah. “Oke sayang… senyum yang manis, ya.”Klik! Kamera mengeluarkan foto, dan Indah langsung memeluk Galang sambil melihat hasilnya.“Hahaha… Mas, lihat! Kita lucu banget di foto ini,” kata Indah sambil tertawa kecil.Galang ikut tertawa, lalu mencium pelipis Indah. “Iya sayang… tapi buat Mas, kamu selalu terlihat paling cantik dan lucu di dunia ini.”Mereka terus berjalan di antara pohon-pohon raksasa, sesekali berhenti untuk berfoto lagi atau hanya menikmati cahaya dan musik. Indah suka mencubit pipi Galang atau menahan tawa saat Galang membuat pose konyol demi menghiburnya.“Mas… jangan bilang kalau Mas capek,

  • DIKIRA MISKIN TERNYATA CEO   Part 37B. Singapura

    Beberapa hari kemudian, koper-koper kecil sudah siap di ruang tamu. Indah sibuk memeriksa barang-barangnya, sementara Galang memastikan semua tiket dan paspor ada di tasnya.“Mas, aku takut ketinggalan sesuatu,” gumam Indah sambil menatap koper yang hampir penuh.Galang menepuk bahunya lembut. “Santai, Sayang. Aku udah cek semuanya. Kita cuma perlu bawa senyum dan hati bahagia,” ucapnya sambil tersenyum hangat.Di perjalanan menuju bandara, Indah tak berhenti memegangi tangan Galang, sesekali menatapnya dengan mata berbinar. Setibanya di bandara, Galang menuntunnya ke counter check-in sambil sesekali menenangkan Indah.Saat mereka sudah berada di ruang tunggu, Galang menarik Indah duduk di dekat jendela, melihat pesawat yang akan mereka naiki. Ia menyentuh tangan Indah lembut.“Ini awal dari petualangan kita, Sayang… honeymoon pertama kita. Aku janji, setiap detik bakal spesial,” ucapnya pelan.Indah menatap Galang dan tersenyum, sedikit tersipu. “Mas, aku nggak sabar ngerasain semua

  • DIKIRA MISKIN TERNYATA CEO   Part 37A. Kejutan

    “Udah bangun, Sayang?” Suara Galang terdengar pelan, serak khas orang baru bangun. Indah hanya mengangguk kecil, membenamkan wajah ke dadanya yang luas dan nyaman itu.“Aku takut tadi malam cuma mimpi, Mas…” bisiknya lirih.Galang mengecup pelan ubun-ubunnya.“Bukan mimpi. Ini nyata. Aku di sini… dan gak akan ke mana-mana,” ucapnya sambil membelai rambut Indah.Indah tersenyum kecil.“Pagi kayak gini enaknya ngapain ya, Mas?”Galang tertawa kecil. “Pagi ini? Hmm… pelukan dulu lima menit lagi, terus aku buatkan kamu sarapan. Mau? Indah tertawa pelan, “Mau."“Tapi kamu harus janji, senyummu hari ini buat aku semua,” ucap Galang sambil menyentuh hidung Indah dengan hidungnya. Lalu Galang beranjak lebih dulu meninggalkan Indah yang masih mager di tempat tidurSelang beberapa waktu, akhirnya ia bangun karena aroma sedap menyeruak dari dapur kecil mereka. Ia menyusul Galang yang sudah sibuk memasak dengan kaos oblong dan rambut yang masih agak berantakan.“Mas lagi ngapain?” tanya Indah sa

  • DIKIRA MISKIN TERNYATA CEO   Part 36B

    Indah mengangguk pelan, lalu menatapnya. Galang mengecup ujung hidung Indah, lalu perlahan turun ke pipi, dagu, dan bibirny.“Mas …”"Ya, Sayang ....? Tangan mereka saling menggenggam.Indah hanya menatapnya membuat Galang tersenyum kecil."Terima kasih ... udah mau jadi milikku mulai malam ini," ucap Galang, menatap mata istrinya dalam-dalam.Dan malam itu menjadi malam penuh makna bagi Indah dan juga Galang.***Galang membuka mata, dan senyum lembut langsung mengembang saat melihat Indah masih terlelap dalam pelukannya. Rambutnya sedikit berantakan, bibirnya terbuka sedikit, dan wajahnya terlihat sangat damai. Cantik sekali.Dengan hati-hati, Galang mengecup dahi Indah.“Sayang …” bisiknya, nyaris tak terdengar, “pagi ya …”Indah menggeliat pelan, lalu menatapnya dengan mata yang masih sayu. Senyum mengembang di wajahnya. “Hmm … pagi, Mas …”Tangannya naik menyentuh pipi Galang, dan

  • DIKIRA MISKIN TERNYATA CEO   Part 36A

    Part 36Tepuk tangan meriah langsung menghiasi suasana.Malampun tiba. Cahaya lampu gantung membuat taman tampak seperti negeri dongeng. Musik pelan mulai dimainkan. Galang menggandeng tangan Indah, lalu berdiri di tengah taman.“Boleh aku ajak kamu dansa?” bisiknya sambil sedikit membungkuk.Indah mengangguk malu-malu. Mereka mulai bergoyang perlahan mengikuti irama. Tapi baru sebentar...“Kaki Mas nginjek sepatuku!” bisik Indah panik.“Eh, maaf, Sayang ... aku ngeliatin kamu terus sih, sampe lupa kaki sendiri,” ucap Galang dengan nada menggoda.Mereka berdua tertawa pelan sambil tetap bergerak perlahan. Saat lagu berakhir, Galang menarik Indah ke pelukannya dan berbisik,“Terima kasih udah jadi milikku. Hari ini dan setiap hari setelahnya.”Setelah semua tamu berpamitan dan pesta perlahan usai.Hotel kini mulai sepi. Lampu-lampu gantung masih menyala temaram, dan suara alam kembali mendominasi, ge

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status