Share

Bab 7b

“Aku hanya ingin menghargainya,” tukasku.

Aku bisa menerka, Rizal merasa tak nyaman jika aku menanyakan sesuatu pribadi pada Desti. Aku memahaminya. Akupun mungkin tidak merasa nyaman jika Rizal menanyakan pribadiku pada teman dekatku yang lain.

Tapi bagiku, pertemuanku dengan Desti dapat menjawab sedikit banyak tentang kedekatannya dengan Sasti. Ataupun, seperti apa selera Rizal terhadap wanita. Cantik!

Ini kembali mengingatkanku pada Dewi. Sahabatku saat SMA. Sepertinya memang hanya yang cantik lah yang dapat memikkat hati Rizal.

“Kamu nggak jadi belanja?” tanya Rizal kemudian. Sepertinya ia sedang mengalihkan sedikit ketegangan di antara kami barusan. Atau, dia keheranan karena aku tak membawa hasil belanjaan?

Aku mengedikkan bahu. Aku memang tak niat berbelanja. Tadi, aku ke mall ini hanya mencuci mata saja.

"Sayang, Tante pulang dulu, ya," pamitku pada Sasti. Ingin kucium pipinya, tapi aku rikuh dengan Rizal.

"Kok, Tante juga pergi?"

Tadi Sasti sibuk dengan mamanya. Aku baru
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Arsal Aritonang
lumayan menghibur
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Ternyata ada maksud terselubung dibalik pemberian kartu nama oleh Desti....
goodnovel comment avatar
YanieAbdullah5
dari awal hanya bermonolog sendiri , novel yang membosankan untuk di baca.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status