Share

Dendam Arsya

PoV Arsya

Ternyata, Manda masih memendam rasa takut tentang masalahku dengan Papa dan Mama. Itu sebabnya perasaannya tidak juga membaik meskipun aku sudah berulang kali meminta maaf. Saat membentaknya waktu itu, emosiku entah kenapa menutup mata hati. Manda tidak salah, tapi aku meluapkan amarah kepadanya.

Hampir saja aku pergi untuk menemui Papa saat itu juga. Namun, tiba-tiba bayangan Manda yang sedang menangis muncul. Aku tidak ingin ambil risiko karena dia memang sedang labil emosinya dan itu bisa saja berakibat fatal pada kandungannya. Aku pun memutar haluan untuk kembali pulang. Benar adanya, Manda sudah sesegukan dan aku sangat tidak tega melihatnya seperti itu.

Keesokan harinya, Manda terus saja diam dan menghindariku. Namun, rencana yang sudah kusiapkan untuk membuka rahasia Kakek dan Nenek harus berubah haluan karena Manda telanjur dilibatkan oleh Papa Farhan untuk membujukku. Jadi, aku terpaksa membongkar rahasia yang sebenarnya tidak ingin aku kulik lagi.

Dia sangat ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status