Share

Part28

Tiba-tiba saja pintu ruanganku terbuka. Kulihat seorang pria dengan wajah angkuhnya datang dan langsung duduk di depanku, tanpa kupersilahkan.

"Mau apa lagi, sih kamu?" ujarku dengan nada ketus.

"Kenapa kamu blokir nomorku, beb?" Dia terlihat marah.

Bab beb bab beb. Norak!

"Kamu keberatan? Aku aja nggak pernah protes, waktu dulu kamu blokir nomorku."

Semenjak kejadian itu, Refan memang berulang kali mengirimkan pesan dan menelponku. Karena bosan dan merasa terganggu, aku langsung aja memblokirnya. Nggak penting juga ya kan. Apalagi saat ini hubunganku dengan Zein udah mulai panas-panas gituh. Otomatis, aku juga nggak mau ada pengganggu.

"Aku serius! Aku mau balikan sama kamu," ucapnya dengan nada tegas.

Iyyuh... gilak aja. Nggak punya malu banget ini cowok.

"Dih, sori ye. Kalau bisa dapet perjaka, ngapain juga aku milih duda!" celaku, dengan nada mengejek.

"Perjaka miskin itu, maksud kamu? Yas, Yas. Kamu itu apa nggak bisa nyari suami yang lebih baik dari aku apa?"

"Ya jelas b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status