Share

Part39

Apa-apaan ini si Zein. Mau main-main sama aku? Udah bosan gitu, mentang-mentang udah berhasil mendapatkan semuanya. Oke, kita lihat aja nanti, ya.

Aku mengemudikan kembali mobil super mewahku yang nggak kalah keren, sama punya Bang Rohman. Pengacara kondang yang kerap menggunakan mobil sport lamborgithu. Dengan kecepatan penuh ala-ala pembalap dunia, aku melajukan kendaraan dengan emosi tingkat dewa. Biar cepat sampai dan bertemu dengan Zein di rumah.

Benar aja, sesampainya di rumah, kulihat Zein sedang memanaskan air di atas kompor. Buat apa? Apa jangan-jangan dia sakit, terus masak aer, biar mateng.

Maksudnya, buat mandi air panas. Bego banget, sih. Kalau mau mandi air panas kan bisa pakek shower di kamar mandi yang ada di kamar aku.

Aku mendekat dan melihatnya menuang air panas tadi ke dalam cangkir. Oh, lagi menyeduh teh rupanya.

"Zein," panggilku.

Dia melihat sekilas, lalu kembali fokus mengaduk gula di dalam cangkir.

"Buat aku mana?" Aku berbasa-basi.

Dia diam saja, lalu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status