Share

Part57

Aku dan Zein saling berpandangan satu sama lain. Tentu saja dengan detak jantungku yang dag dig dug jer, juga dengan ginjalku yang hampir copot. Mana denyut di kaki tiba-tiba kambuh lagi. Lalu kami masing-masing menoleh ke arah Ibu dan Zahra yang sudah memasang wajah tak suka.

Ish... pasti marah besar nih.

"Jawab, Zein! Apa maksudnya ini?" Ibu mempertegas pertanyaannya.

Zein meraih kertas-kertas yang disodorkan oleh Ibu mertua. Tanpa melihatpun, aku sudah tahu pasti apa yang sedang dipermasalahkan olehnya. Itu adalah surat kontrak yang kami tanda tangani bersama Zein. Satu rangkap untuknya, dan satu lagi aku yang pegang.

Tapi bagaimana bisa, Ibu dan Zahra menemukannya. Zein teledor sekali. Menyimpan benda penting itu secara asal, hingga mudah untuk ditemukan.

"Ibu nggak nyangka, sampai hati kalian membohongi Ibu dan Zahra." Mereka berduapun pergi berjalan kembali menuju kamar sebelah. Zein menoleh ke arahku, lalu kusertai dengan anggukan.

Pergilah Zein, bujuk Ibumu.

Zeinpun meny
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status