Share

Part58

Aku masih berdiri mematung di depan pintu. Sampai kulihat Ibu membuka pintu dengan kasar, disertai Zahra yang juga bertatapan langsung denganku sekilas, kemudian membuang pandangan.

Duh, bertambah sakit hatiku.

"Buk, jangan pergi. Maafin Zein sama Tyas, ya," ucapku dengan nada merayu.

Omegot. Kok aku bisa jadi gini sih? Merendahkan diri sendiri dengan meminta maaf sama orang misqueen. Apa ini yang disebut jatuh cinta? Oh ya ampun. Kalau begini sih, bukan cuma Zein yang nggak punya harga diri. Tapi juga aku.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan. Akan kami ganti semua uang yang dipakai Zein. Jadi, lepaskan dan ceraikan saja Zein. Dia ndak perlu ngutang apa-apa lagi," ucap Ibuk tanpa memandangku.

Aku terdiam. Lututku mendadak lemas. Mulutku seperti terkunci mendengar kata perceraian. Seharusnya malam itu juga kami hancurkan surat kontrak itu, biar nggak sampai menjadi masalah seperti ini.

"Hentikan itu, Buk. Zein tidak akan pernah menceraikan Tyas!" Zein tiba-tiba menyela dan berdiri di
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении
Комментарии (1)
goodnovel comment avatar
Pak Po
pasti lah si bela. yang bikin si Tyas makin hareudang cembokurrr............
ПРОСМОТР ВСЕХ КОММЕНТАРИЕВ

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status