Share

Part60

Aku begitu terkejut. Kenapa tiba-tiba Zein bisa ada di sini? Padahal aku sama sekali tidak pamit padanya. Mana mungkin dia sampai berpikir, kalau aku akan berani menemui Ibunya seorang diri. Secara dia kan tau, kalau harga diri dan gengsiku terlalu tinggi.

Atau jangan-jangan, dia ke sini karena udah janjian sama Bela? Eh, ngemeng-ngemeng, si bibit pelakor kemana, ya? Kok nggak kelihatan? Tadi kan ada. Apa tadi saat aku pingsan, mereka lagi berdua-duaan sama Zein?

Huwaaaa..... kenapa Zein tega? Baru tadi malam dia janji agar tidak menceraikan aku. Nyatanya sekarang dia dan si bibit pelakor udah main gilak aja.

"Kamu kenapa nangis, Yas?" Dia mendekat, dan berjongkok di hadapanku. Kemudian mengelus pundakku.

Aku menepiskan tangannya. Merasa tidak terima dengan sikapnya yang berpura-pura perhatian, padahal melakukan permainan di belakangku.

"Kalau tau begini, aku nggak perlu datang Zein. Toh kamu juga udah nggak ingin mempertahankan hubungan kita. Aku pulang aja deh. Kalau mau cerai,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status