Share

KEKACAUAN SAAT DINNER part 17

Semua sudah selesai--dipersiapkan secara mendadak. Karena Refaldy pun memberitahukannya mendadak sekali.

Aku kira bukan malam ini dia akan mengajakku untuk dinner. Makanya aku santai-santai saja.

Ibu dan Bapak pun sudah berganti baju--siap untuk menyambut kedatangan Refaldy.

Deru mesin mobil terdengar di halaman rumah. Apa mungkin Refaldy ke sini meminjam mobil bosnya lagi? Hem, bisa saja sih.

Bosnya memang sangat baik, mungkin Refaldy anak buah kesayangannya. Makanya diperlakukan dengan istimewa.

Tok! Tok!

"Assalamualaikum."

Buru-buru aku membukakannya pintu dan membalas salamnya. Ia tersenyum ketika menyambutnya.

Begitu banyak buah tangan yang Refaldy bawa ke rumahku. Aku jadi tidak enak hati padanya.

"Ayo masuk," ajakku.

Refaldy pun mengangguk lalu masuk mengekoriku dari belakang.

"Assalamualaikum, Pak, Bu." Refaldy mencium punggung tangan orang tuaku dengan takzim.

"Waalaikumsalam."

"Ayo silakan duduk, Nak. Tapi maaf, ya, rumah Bapak memang seperti ini lantainya. Masih berupa pel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status