Share

MEREKA DATANG part 6

last update Last Updated: 2022-10-30 09:39:26

"Kamu kenal sama pemiliknya? Atau orang yang bekerja di sana?" tanyaku.

"Aku kenal dengan atasannya. Kalau mau, hari senin langsung datang nanti aku antarkan kalian," ujar Refaldy.

"Alhamdulillah, makasih, ya. Rejeki emang nggak ke mana ya, Rum."

Ratna tersenyum senang mendengar kabar baik itu, begitupun denganku. Allah memang baik, belum sejam aku berdoa tetapi sudah langsung diberi solusi.

"Boleh aku minta nomor barumu, Rum, buat nanti kabari soal kerjaan?" tanya Refaldy.

"Oh, iya. Aku lupa ngasih tau kamu kalau sudah ganti nomor."

Refaldy tersenyum seraya memberikan ponselnya padaku untuk kucatat nomor baru.

"Terima kasih."

Ia tersenyum memperlihatkan barisan giginya yang rapih.b1daaaap1

"Habis ini kalian mau ke mana?"

"Mau langsung pulang," jawab Ratna.

Refaldy menoleh ke arahku dan bibirnya seperti ini berkata sesuatu. Namun ia tak jadi bicara, malah terlihat salah tingkah.

"Em, Arumi. Apa mau sekalian lagi aku antarkan pulang?" tanyanya terlihat gugup.

"Apa kamu mau main ke rumah temanmu lagi?" tanyaku yang membuat Refaldy tambah terlihat salah tingkah.

"Emm, anu, i--iya," ujarnya sambil membuang pandangan ke arah lain.

Sementara Ratna memandangku dan juga Refaldy secara bergantian dengan senyum-senyum.

"Selalu kebetulan gitu ya." Ratna bersuara sambil tertawa pelan.

"Aku bareng Ratna aja deh."

"Sudah bareng Refaldy aja. Tiba-tiba perutku sakit, Rum."

Aku yakin bahwa Ratna hanya beralasan saja sakit perut. Agar Refaldy bisa kembali mengajakku untuk pulang bareng. Toh, tadi pun dia masih baik-baik saja denganku.

Tanpa berpamitan lagi Ratna langsung pergi meninggalkan aku berdua di sini dengan Refaldy.

Setelah kepergian Ratna tak ada obrolan apapun di antara aku dan Refaldy. Kami sama-sama canggung.

"Masih mau diam aja atau mau nganterin aku pulang?"

Akhirnya aku membuka obrolan lebih dulu untuk memecah keheningan di antara kami.

Tanpa bicara lagi--Refaldy langsung memberikanku satu helmnya.

"Memang sudah disediakan untukku?"

Aku bertanya padanya dan lagi-lagi itu membuat Refaldy tersenyum dengan membuang muka.

"Bercanda kok aku."

Gegas kuraih helm itu dan memakainya lalu segera naik ke motornya.

****

Di halaman rumah sudah ada tiga mobil yang terparkir. Suara nyaring dari teriakan anak-anak Mas Aron dan Mbak Wisna begitu melengking di telingaku.

Nampaknya mereka meminta sesuatu pada Bapak dan Ibu. Kenapa harus membentak seperti itu. Keterlaluan sekali mereka tak bisa mengajarkan sopan santun pada anaknya.

Kutarik napas lalu mengembuskannya pelan untuk mengontrol emosiku agar tak meledak-ledak.

"Eh, sudah pulang kamu, Rum. Pulang kerja bawa apa?" tanya Mbak Wisna.

"Bawa kaki sama pala!" ketusku.

Bukannya tanya kabarku bagaimana, ini malah langsung menanyakan buah tangan.

"Kamu gimana sih, Rum. Kok nggak bilang ke Bapak dan Ibu untuk beli seafood dan ikan, kita jauh-jauh lho ke sini untuk menengok orang tua!"

Mbak Delia baru keluar dari dalam rumah langsung membentakku di depan Refaldy.

Refaldy terlihat tak enak hati dengan keadaan ini. Aku mendelik menatap Mbak Delia dengan kesal, ingin sekali aku menyumpal mulutnya itu dengan kaos kaki yang sudah bau busuk.

"Maafkan keluargaku, nggak seharusnya kamu lihat ini," ujarku tertunduk menahan malu.

"Nggak papa, Rum."

"Siapa? Pacarmu? Calon suamimu? Baguslah kalau kamu sudah laku. Ah, tapi sepertinya dia hanya orang sederhana. Tidak bisa menaikkan derajat orang tua."

Mas Aron menyusul keluar dari dalam rumah dengan tatapan meremehkan Refaldy.

"Memangnya kamu sudah menaikkan derajat orang tua, Mas?" tekanku.

"Jangan lancang kamu, Arum!" bentak Mas Aron mendelik.

"Aku cuma berkata jujur. Mas nggak terima?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aini Eny
jgn2 yg punya reatoran rifaldi
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • DIPANDANG RENDAH OLEH SAUDARA SENDIRI   TAMAT part 72

    SERANTANG RENDANG BASI part 72"Gila, ya, kamu. Tega menjual istri sendiri ke klien hanya demi uang!" teriak Meisha pada Pandu."Kamu pikir aku benar-benar masih mau menerimamu, setelah kamu membohongiku, hah? Aku tau semuanya bahwa anak yang sempat kamu kandung itu adalah bukan anakku!" tukas Pandu yang membuat Meisha seketika bungkam."Tidak usah sok suci dan menangis tersedu begitu. Bukankah kamu sendiri suka berganti-ganti pasangan dengan mencari laki-laki kaya? Sekarang aku berbaik hati dengan mencarikanmu laki-laki kaya!" Pandu tertawa puas.Meisha meruntuk kebodohannya sendiri karena begitu percaya dengan semua ucapan manis Pandu.Kini ia menyesali semuanya karena lebih memilih menjadi Pandu dibanding dengan David dulu."Gara-gara kamu aku dapat ancaman dari istri laki-laki itu Pandu!" teriak Meisha."Sebelumnya kamu juga merebutku dari Ayu bukan? Jadi sekarang kenapa kamu mengeluh? Bukankah sebutan pelakor itu memang pantas untuk dirimu, Meisha?" tegas Pandu dengan tangannya m

  • DIPANDANG RENDAH OLEH SAUDARA SENDIRI   ARUMI MELAHIRKAN part 71

    SERANTANG RENDANG BASI part 71"Assalamualaikum."Kedatangan Refaldy bersama dengan keluarga Clara dan juga ustaz serta kiyai, membuat orang-orang di rumah Arumi terlihat bingung.Arumi membuang napas lega dan tersenyum senang melihat suaminya kembali dalam keadaan baik-baik saja."Waalaikumsalam."Semuanya dipersilakan untuk duduk di ruang tamu. Berkumpul bersama seperti sedang menghadiri sebuah rapat penting.Refaldy memeluk Arumi dan mengusap pelan perut Arumi yang membuncit, ia terlihat lega karena mengetahui Arumi baik-baik saja.Ibu dan Bapak serta yang lainnya saling bersalaman dan berkenalan. Lalu Ayu, Ratna dan Devi segera pergi ke dapur untuk membuatkan minuman dan mengeluarkan cemilan untuk dihidangkan."Sedang ada urusan bisnis ya, Nak?" tanya Bapak membuka obrolan lebih dulu."Bukan, Pak. Nanti Refaldy akan jelaskan, tapi untuk itu Refaldy akan menghubungi orang tuaku dulu dan juga Paman Adiwijaya."Dengan lihai jemarinya langsung menelepon orang tua dan juga pamannya unt

  • DIPANDANG RENDAH OLEH SAUDARA SENDIRI   AKIBAT PERBUATAN MUSYRIK part 70

    SERANTANG RENDANG BASI part 70"Di sini sudah kembali aman. Namun ayahmu saat ini sedang kesakitan dan berada di rumah orang jahat itu, kita harus membawa ayahmu kembali pulang untuk diruqyah juga," ucap kiyai."Apakah rumah orang tuaku benar-benar sudah aman, Pak?" tanya Clara memastikan."Insya Allah sudah aman kembali, apa kamu tau di mana rumah wanita itu?" tanya Pak kiyai."Tau, Pak. Ayo saya antarkan. Mama sementara waktu tinggal di rumah Bude dulu ya?" pintanya pada Bude Ning."Iya, Nduk, mamamu lebih baik tinggal bersama Bude dulu agar aman. Sekarang lebih baik cepat-cepat kamu ke rumah gundik itu untuk menyelamatkan papamu!" titah sang Bude.Gegas mereka semua kita pergi dari rumah Pak Darsa. Seruni kini sudah masuk ke dalam mobil Bude dan anaknya.Sementara Clara dan yang lainnya ikut masuk ke dalam mobil Refaldy dan Clara yang akan mengarahkan di mana lokasi Lina saat ini.Dengan berdoa dan mengucapkan bismillah Refaldy mulai melajukan pelan mobilnya, meninggalkan halaman r

  • DIPANDANG RENDAH OLEH SAUDARA SENDIRI   RUQYAH part 69

    SERANTANG RENDANG BASI part 69Devi memungut benda tersebut dan langsung melemparkannya lagi setelah mengetahui itu boneka dengan banyak darah."Siapa yang melemparkan ini ke dalam rumah?" gumam Arumi."Apa ada maling yang masuk, Rum?" tanya Ratna."Nggak mungkin sih ada maling yang masuk, soalnya perkomplekan ini dijaga dengan sangat ketat sekali," ujarnya."Lalu ini?" tanya Devi bingung."Kita mengaji bersama saja untuk mengusir bala!" ajak Arumi.Arumi memanggil Bapak dan Ibu untuk ikut mengaji bersama di ruang tamu. Setelah berkumpul dan mengambil wudu kini mereka mengaji bersama.Arumi tak bilang jika ada seseorang yang melemparkan batu dan boneka penuh darah ke dalam rumahnya pada kedua orang tuanya.Pecahan kaca jendela yang berserakan langsung dibereskan oleh ART dan Arumi beralibi kalau ia tak sengaja melemparkan sesuatu ke kaca, karena ada kecoa yang terbang.Arumi juga sudah mengirim pesan pada Refaldy dan Clara, bahwa rumahnya dapat teror. Mungkin saja itu teror dari ilmu

  • DIPANDANG RENDAH OLEH SAUDARA SENDIRI   TEROR part 68

    SERANTANG RENDANG BASI part 68Seruni memeluk Clara erat sekali, bahkan tangannya mencengkram Clara dengan sangat kuat karena ketakutan yang berlebihan."Ma, jangan seperti ini, Ma."Clara meringis kesakitan karena Seruni semakin lama semakin mencengkram kuat lengan Clara.Clara menepis kasar tangan Seruni karena lengannya perih, kuku Seruni menusuk ke kulit lengan Clara.Kini bola mata Seruni semuanya tampak memutih, kepalanya mendongak ke atas dengan gigi yang gemeretak.Di keadaan seperti ini Clara tidak tahu harus berbuat apa. Ia berusaha mendekati Seruni lagi namun dengan sangat cepat tangan Seruni mencekik lehernya hingga ia kesulitan bernapas."Mati!" pekik Seruni sambil terus mencekik Clara.Sebisa mungkin Clara berusaha melepaskan cekikan Seruni dan membaca doa semampu yang ia bisa dan ia hafal."Aaarrgghh!" teriak Seruni sambil menutup kedua telinganya.Setelah berteriak sangat kencang perlahan tubuh Seruni melemah, pandangannya mengabur lalu jatuh pingsan.Terlepas dari ce

  • DIPANDANG RENDAH OLEH SAUDARA SENDIRI   RUMAH TERJUAL/ADA POCONG part 67

    SERANTANG RENDANG BASI part 67Mami Delia meminta Sesil untuk menurunkan uang denda yang ia minta. Namun Sesil tak pedulikan itu, ia tetap pada pendiriannya meminta denda dengan jumlah lima milyar.Gugatan cerai pun sudah ia layangkan ke pengadilan agama dengan membawa bukti dan saksi. Delia terlihat frustasi dengan keadaan yang sekarang ia jalani.Anak dibawa oleh mantan suaminya serta papinya tidak mau lagi ikut campur permasalahan yang sudah ia buat.Tanpa rasa malu ia menghubungi Aron dan meminta uang untuk membantunya membayarkan denda, namun ditolak mentah-mentah oleh Aron.Lalu ia menghubungi Erik untuk membantunya membayarkan denda tersebut."Semua ini juga karena kecerobohanmu!" tukas Delia."Bantu aku untuk membayarkan denda dari istri sintingmu itu. Lagi pula istrimu itu kemaruk harta, dia memakai cara seperti ini untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Dasar miskin!" ketusnya."Aku akan bayarkan dendamu. Tapi kamu harus mau menjadi istriku!" ujar Erik."Tak masalah." Deli

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status