Share

DIPANDANG RENDAH OLEH SAUDARA SENDIRI
DIPANDANG RENDAH OLEH SAUDARA SENDIRI
Penulis: Vira Noviyanti

RENDANG BASI part 1

"Bu, Pak! Ini aku bawakan kalian makanan enak. Kan sudah lama kalian tidak makan enak."

Mbak Ayu datang memberikan serantang makanan pada Ibu dan Bapak. Ibu dan Bapak menerimanya dengan senang.

"Apakah makanan ini masih layak dimakan oleh orang tua kita, Mbak?" sindirku.

"Maksudmu apa bertanya seperti itu?" Matanya melotot menatapku.

"Apa Ibu dan Bapak selama ini pernah memberikan makanan basi untukmu, Mbak? Sampai hati kamu ngasih makanan basi ke orang tua!"

Aku mengeluarkan semua uneg-uneg ku yang selama ini selalu kupendam. Orang tuaku tak pernah berani memprotes apalagi menolak pemberian kakak-kakakku yang tak layak untuk diambil.

Bapak memegang pundakku mencoba untuk menenangkanku. Sementara Ibu terdiam namun air matanya tergenang dan siap tumpah.

"Jaga bicaramu Arumi! Aku nggak pernah ngasih makanan basi ke Bapak dan Ibu. Makanan ini masih enak dan layak!" tukasnya dengan penuh amarah.

Aku lantas merebut rantang makanan itu yang masih berada di genggaman Ibu. Lalu membukanya di hadapan Mbak Ayu juga orang tuaku.

"Jika masih layak, silakan Mbak makan sendiri!"

Aku menyodorkan rendang yang sudah bau itu pada Mbak Ayu dan menyuruhnya untuk makan di hadapan kami.

"Kenapa cuma dilihat saja? Nggak berani makan? Takut sakit perut? Suamimu suruh turun dari mobilnya, Mbak. Nggak sopan sama mertua. Angkuh sekali sikapnya, kamu juga jahat sekali sama orang tua kandung sendiri!"

Air mataku luruh, tak dapat kubendung lagi. Dadaku terasa amat sesak melihat perlakuan mereka pada orang tua kandung sendiri.

"Memang benar, ya, ada pepatah yang mengatakan. Orang tua kaya, anak jadi raja. Anak kaya, orang tua dijadikan pembantu!" ucapku tersenyum miris menantap Mbak Ayu.

Harta, tahta dan jabatan nyatanya bisa membuat orang lupa dengan segalanya. Terlalu silau dengan kenikmatan dunia sampai tega menyakiti hati orang tua dan saudara sendiri.

"Makan, Mbak!" bentakku kesal.

"Nggak tau terima kasih, sudah jauh-jauh aku datang ke sini membawakan makanan tapi malah disambut seperti ini. Lancang kamu, Arumi!"

"Mbak, otakmu di mana sih? Mbak sendiri saja nggak mau makan-makanan itu, lalu kenapa malah dikasih ke orang tua. Rugikah jika memberikan makanan yang masih layak di makan? Sementara selama ini Ibu dan Bapak selalu menjamu kalian dengan sangat baik setiap kali datang."

"Setiap Mbak Ayu, Mbak Wisna dan Mas Aron datang Ibu dan Bapak selalu menyiapkan hidangan yang enak-enak sampai harus berhutang ke tetangga demi memenuhi keinginan kalian! Aku sakit hati, Mbak, sama perlakuan kalian ke Ibu dan Bapak!"

Aku berteriak tepat di wajahnya. Amarahku memuncak, tak dapat terkendali lagi melihat orang tuaku diperlakukan tak adil oleh anaknya sendiri.

Kesal, aku mengambil rendang basi itu lalu menyumpalnya ke mulut Mbak Ayu. Mbak Ayu menjerit dan terlihat ingin muntah.

Suaminya turun dari mobil dengan wajah masam menatap kami. Ck, angkuh sekali. Hartamu tak bisa menginjak harga diri orang orang tuaku.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status