Share

Tamu Tak Diundang

“Siapa yang datang?” tanya Derryl sambil berjalan mendekat.

Ratih bergeming di posisinya sambil berulang menggigit bibirnya.

“Mawar. Mawar tadi telepon kalau sudah berada di depan pintu. Dia ... dia yang membunyikan bel.”

Sontak Derryl terperangah kaget.

“Terus ... terus kamu bilang apa? Kamu bilang kalau aku di sini?”

Ratih menggeleng dengan cepat. “Enggak. Hanya saja dia masih menunggu di depan. Masa aku tidak membukakan pintunya.”

Derryl tampak panik, berjalan mondar mandir sambil menepuk keningnya berulang. Kemudian tak lama ia berhenti sambil berdiri sejajar di depan Ratih.

“Ya udah bukain saja,” putus Derryl.

“Terus Abang gimana? Mau sembunyi?” Derryl terdiam sesaat, lagi-lagi warna merah merambah wajah putihnya saat Ratih memanggilnya ‘abang’.

“Eng ... iya. Aku ... aku sembunyi saja kalau gitu.”

Ratih mengangguk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status