Share

26. Saat Ega Bertemu Ghani

EHEM

Aku tersadar. Begitu juga dengan Ghani. Kami refleks menoleh ke sumber suara. Sosok dingin Ega menatap tajam dengan tatapan elangnya. Di belakang Bian mendampingi dengan kedua tangan di celana. Dari cara pandang mereka, aku seolah maling yang baru tertangkap basah.

"Ga?" Aku menyapa kikuk. Ega tidak membalas. Dia dan Bian hanya maju mendekat. Tatapannya masih tidak berubah. "Ngapain ke sini ... eum ... maksudku-"

"Ngapain ke sini?" Mata Ega memincing mendengar pertanyaan yang tidak sengaja terlontar dari bibir ini. "Mertuaku sakit. Salah jika aku berkunjung?" Dia bertanya sinis. Matanya sama sekali tidak mau menatap Ghani.

Aku sendiri agak terkesima mendengar Ega memanggil Ibu dengan sebutan mertuaku. Setelah lima bulan menikah baru ada pengakuan kali ini. Selama ini dia selalu menghindar jika ibu ingin bertemu.

Seingatku Ega baru dua kali menginjakkan kaki di rumah. Satu saat acara lamaran. Kedua saat kami baru menikah. Walaupun Ibu sudah berkali-kali menyuruhnya untuk memanggil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status