Share

TERPAKSA INTIM

last update Huling Na-update: 2025-08-09 16:05:05
RUANGAN RAWAT – MALAM

Suara mesin infus berdetak pelan, menjadi satu-satunya bunyi yang terdengar. Liang Shen masih berdiri di sisi ranjang. Sementara Nadine sudah duduk bersandar di kursi. Pandangannya kosong menatap lantai.

Jam di dinding menunjukkan pukul 01.45 dini hari. Detik demi detik terasa semakin berat.

“Nadine,” panggil Zavier terdengar serak, “jangan pergi! Alexia itu licik. Dia nggak akan memanggilmu, kalau bukan untuk sesuatu yang bisa membunuhmu.”

Nadine menatap ayahnya, suaranya bergetar. “Ayah, kalau Ibu meninggal bukan karena kecelakaan, seperti yang selama ini aku percaya, aku harus tahu.”

Liang Shen memotong cepat, “Kalau memang mau tahu, biar aku yang urus. Kau tetap di sini.”

Namun Nadine menggeleng tegas. “Kalau aku terus sembunyi di belakang kalian, aku nggak akan pernah bisa percaya lagi sama siapa pun. Aku harus lihat sendiri.”

Zavier menghela napas panjang, seperti pasrah. “Kalau begitu, jaga dirimu. Dan ingat, jangan percaya setiap kata yang d
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    UPAYA NADINE

    “Celeste, kau bilang Kairos merespons empati, bukan? Tapi bagaimana jika empati itu hilang?”Yaros menatapnya, matanya seperti tak lagi sepenuhnya percaya. “Bagaimana jika sistem ini dibiarkan merasakan kehilangan?”Celeste melangkah maju, cemas. “Yaros, jangan lakukan apa pun yang bisa memicu reaksi sistem.”Namun Yaros hanya tersenyum tipis. “Aku tidak akan memicunya. Aku hanya ingin tahu, seberapa dalam Kairos akan melindungi mereka jika aku menghilang.”“Yaros!” Celeste mendekat, tetapi sebelum sempat meraih tangannya, seluruh layar fasilitas menyala.Peringatan otomatis muncul di sana.⚠️ KAIROS SYSTEM INTEGRITY — DISTORTION DETECTED.Manual Override Activated. Subject: YAROS DRUCKI.Lampu-lampu di koridor berkedip merah.Di kamar medis, Nadine terbangun dengan napas terengah, sementara Leon berlari menghampirinya, merasakan denyut aneh di dadanya.“Yaros sedang melakukan sesuatu!” seru Leon, wajahnya tegang. “Aku bisa merasakannya. Emosi Yaros sedang kacau!”Nadine memegang sisi

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    YAROS CEMBURU

    Malamnya, di ruang istirahat yang temaram, Nadine duduk diam sambil menatap tangan kirinya yang kini berpendar samar di bawah cahaya lampu.Ia bisa merasakan denyut yang bukan miliknya. Di saat yang sama, dari ruangan sebelah, Leon mengangkat tangannya. Ia merasakan hal yang sama.Keduanya tidak tahu apakah ini anugerah atau kutukan. Yang jelas, Kairos telah menjadikan mereka dua bagian dari satu sistem yang tak bisa dipisahkan.Dan jauh di dalam darah mereka, percikan cahaya ungu itu terus berdenyut, tumbuh—seolah menunggu sesuatu yang lebih besar untuk terbangun.*-*Hari-hari berikutnya, sistem Kairos menunjukkan gerakan yang semakin tidak terduga. Setiap kali Nadine mengalami perubahan emosi, Leon merasakannya juga—dan sebaliknya. Rasa cemas, sakit kepala, bahkan rasa lelah di tubuh mereka seolah saling berpindah.“Ini tidak mungkin kebetulan,” kata Celeste suatu pagi sambil menatap grafik di layar yang memperlihatkan dua gelombang biometrik bergerak selaras sempurna. “Sinyal sara

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    SOLUSI TAK TERDUGA

    Cahaya biru dari tubuh mereka saling berpantulan di permukaan logam, membentuk pola yang samar menyerupai simbol tak terpecahkan: ∞Nadine menatap simbol itu lama, lalu berbisik, “Apa ini hukuman atau takdir?”Yaros menatapnya, dan untuk pertama kalinya ia tak punya jawaban.Namun dalam keheningan itu, ia hanya tahu satu hal bahwa apa pun yang terjadi, jika salah satu dari mereka mati, dunia yang lain ikut berakhir.*-*Tiga hari berlalu sejak keterikatan Kairos disadari.Di ruang bawah tanah fasilitas persembunyian—bekas bunker medis Soviet yang kini menjadi laboratorium darurat—Yaros belum tidur.Kabel optik bersinar redup di sepanjang dinding logam, menyalurkan data biometrik yang terus berfluktuasi.Nadine terbaring lemah di ranjang medis. Tubuhnya gemetar setiap kali arus bio-listrik melonjak di dalam sistem sarafnya.“Stabilisasi masih gagal,” gumam Yaros dengan suara serak. “Kairos bereaksi seperti organisme tanpa pusat kendali.”Celeste berdiri di sisi lain meja kerja, mata

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    RESONANSI

    Tiba-tiba, sistem pengunci pintu otomatis terbuka. Celeste yang memantau jarak jauh mendeteksi lonjakan bioenergi ekstrem.“Tenang, Nadine. Aku melihat data tubuhmu. Jangan melawan alirannya! Biarkan kadar hormon menurun perlahan,” suara Celeste terdengar dari interkom.Akan tetapi Nadine sudah kehilangan sebagian kendali.Ia menggenggam tepi meja, matanya berkaca-kaca menahan sensasi yang seperti badai.“Dia … harus di sini,” katanya putus asa.Cahaya di ruangan redup.Satu tetes air hujan jatuh dari atap ke lantai, bersamaan dengan tubuh Nadine yang akhirnya terjatuh, kehilangan kesadaran.Beberapa jam kemudian, Yaros tiba dan menemukan ruangan dipenuhi aroma ozon samar. Itu pertanda sisa pelepasan energi bioelektrik.Ia berlari mendekat, memeluk tubuh Nadine yang terkulai di lantai.Monitor di samping ranjang menampilkan data baru: Resonansi Stabil — Sinkronisasi Diperlukan.Yaros menatap layar itu, napasnya tercekat. Kairos bukan hanya mengubah biologi mereka.Ia telah menciptakan

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    NADINE TERPACU

    Yaros langsung menyentuh bagian sensitif Nadine, hingga membuat gairah wanita itu terpancing. Yaros mulai mencerup bagian sensitif tersebut secara bergantian dan sedikit bermain di sana, hingga Nadine mendesah lirih, “Ah, Sayang. Habiskan semua! Biar kamu semakin perkasa.” Cairan kental berwarna putih dari ujung aset Nadine semakin deras mengalir dan Yaros begitu menikmati minuman favoritnya.“Sayang, aku tidak kuat lagi,” ujar Yaros. Ia sudah tidak bisa mengendalikan dirinya lagi. Ia langsung meloloskan bagian bawah pakaian Nadine lalu membuka kedua kakinya.“Ahh,” lenguh Yaros memulai penyatuan.“Emmmh, ahhh. Yaros ...,” desah Nadine dengan sengaja menyebut nama suaminya, membuat darah Yaros semakin bergejolak. “Emhhh, iya, Sayang. Sebut namaku.” Yaros terus memompa tubuh Nadine semakin kuat.Ia mempercepat hentakannya, hingga Nadine semakin menjerit.Keduanya memejamkan matanya dan .... “Akhhh ..., “ Erangan panjang mulai terdengar dari mulut keduanya, akhirnya sama-sama lungl

  • DONATUR ASI JADI CINTA CEO    KABUR

    Ivan menyiapkan suntikan berisi cairan transparan yang berpendar samar.“Kau seharusnya berterima kasih,” lanjut Ivan, matanya berkilat fanatik. “Dengan tubuhmu, aku akan menulis ulang genetika manusia. Tak ada lagi alergi, tak ada lagi kelemahan. Dunia baru akan lahir.”Nadine mencoba melawan, suaranya serak, “Kau bukan ilmuwan. Kau monster!”Ivan tersenyum tipis. “Mungkin. Tapi monster yang akan diingat sejarah.”Di balik kaca satu arah, Celeste dan Yaros menyaksikan dengan ngeri dari ruang pengawasan yang berhasil mereka retas.“Dia akan membunuhnya,” bisik Yaros dengan rahang menegang. Celeste menatap layar sambil menyiapkan pengendali pintu. “Tidak, kalau kita lebih cepat.”Sistem keamanan berderit. Lampu di ruang Ivan padam sesaat.Dalam kegelapan itu, Nadine mendengar langkah tergesa, lalu suara keras logam terhantam.Yaros menerobos masuk, tubuhnya penuh luka, tetapi matanya menyala dengan amarah.“Ivan!” teriaknya. “Lepaskan dia!”Cahaya berkedip. Dua pria itu saling berhada

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status