Share

Bab 37

“Sudah, Ma. Aya sudah periksa ke dokter dan kata dokter enggak ada masalah, mungkin memang belum saatnya,” jawabku lirih, merasa bersalah belum bisa memberi berita bahagia kepada mereka berdua.

“Adam nya sendiri gimana, Nak?”

Aku melirik Mas Adam yang tengah bermain catur di teras dengan papa.

“Mas Adam belum periksa, Ma.”

“Loh, jadi Aya ke dokter sendirian?”

“Iya, Ma.”

“Bukan gitu konsepnya, Nak. Harusnya kalian berdua periksa, biar jelas dan dokter juga bisa memberikan solusi kalau ada salah satu di antara kalian yang punya masalah.”

“Iya, Ma. Nanti Aya ajakin Mas Adam lagi periksa ke dokter berdua. Kemarin-kemarin Mas Adam bilang nggak bisa ikut karena padatnya pekerjaannya.”

Kudengar mama mendengkus kesal. “Dia memang selalu begitu, Aya. Padahal dulu selalu bilang pengen segera punya anak biar mama dan papa nggak nganggap dia anak kecil lagi. Makanya dulu buru-buru minta tunangan sama Bella.”

Aku melirik mama, membahas soal Bella mengingatkanku pada undangan yang diberikannya wakt
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status