Share

Dalam Diamku
Dalam Diamku
Penulis: Rinda Septiana

Bab 1

Pov Miranda

"Aku bisa menerima semua rasa sakit akibat menikah denganmu Mas, aku bisa menerima bagaimana ibumu menghinaku dan memperlakukan aku seperti pembantu, tapi sungguh aku tidak bisa menerima pengkhianatanmu!" Ucapku pada Mas Raja saat dia mengakui bahwa ia memang menjalin hubungan dengan Miranda.

"Mir, maaf aku sungguh bersalah sama kamu! aku memang tak layak sebagai suami, tapi kumohon maafkan aku Mir, aku khilaf, please kasih aku kesempatan lagi!" Mas Raja bersimpuh dan memohon padaku, tapi aku benar-benar telah kehilangan rasaku padanya.

"Kau tau Mas, untuk memutuskan menikah denganmu aku sudah mengorbankan karirku, mimpi-mimpiku, cita-citaku manjadi psikolog dan juga keluargaku dikampung?" ucapku dengan terengah-engah karena emosi yang meluap dari hatiku

"Aku mengorbankan seluruh hidupku hanya untuk menikah denganmu dan sekarang kau mengkhianati ku? sungguh kamu benar-benar kejam Mas Raja!" lanjutku meluapkan seluruh emosiku padanya.

Kulihat wajah Mas Raja yang penuh sesal menatapku dan berharap maaf dariku, membuatku semakin jengah. Aku lalu memutuskan keluar dari kamar untuk mengakhiri pembicaraan dengan Mas Raja.

"Mir, kamu mau kemana?"

"Aku mau menenangkan diri Mas, ijin pamit keluar sebentar" Aku meraih kunci mobil yang tergantung di atas meja rias kamar ku, sementara Mas Raja diam tak bereaksi, entah apa yang dia pikirkan.

Saat aku membuka pintu kamar, ternyata ada ibu mertuaku yang menguping pembicaraan ku dengan Mas Raja tadi.

"Miranda dengar baik-baik, sekalipun kamu bercerai dengan anaku Rajasa, ingat tak sepeserpun uang akan kamu dapatkan!"

"Bu, saya tak ingin bercerai dari Mas Raja dan saya juga tidak menginginkan harta darinya!"

"Kalau begitu kamu harus siap dimadu, karena sebentar lagi Rajasa akan menikahi Alexa!" Bu Merry mengatakan dengan sinis, aku diam dan tak ingin menjawab apapun. Ku hampiri Mahesa anaku yang sedang asyik bermain sendiran di depan TV,

"Ayo ikut mama nak!" ajaku

"Kemana mama?" tanya Mahesa polos

"Jalan-jalan sayang"

"Holee!!" Mahesa yang masih polos nampak girang mendengar kata jalan-jalan

Aku segera menggendong Mahesa ke mobil dan membawanya pergi, entah kemana aku juga belum memiliki arah tujuan, yang jelas aku ingin menenangkan diri dan berfikir apa langkah selanjutnya.

Aku paham sekali dengan karakter Bu Merry mertuaku, dia memang menginginkan aku berpisah dengan Mas Raja, tapi saking bencinya dia padaku sudah pasti dia tak akan membiarkan sepeserpun harta Mas Raja terbagi untuku. Namun aku tak mungkin melanjutkan pernikahanku dengan Mas Raja, dia telah berkhianat.

Rasa sakit hatiku kian bertambah ketika mengingat kedua orangtuaku di desa. Dulu aku memiliki karir yang bagus disebuah perusahaan skala internasional. Aku adalah tulang punggung bagi mereka, aku berhasil mengentaskan keluargaku dari kemiskinan dan menguliahkan adiku.

Tapi setelah menikah dengan Rajasa, jangankan untuk mengirim uang pada orangtuaku di desa, untuk kebutuhanku dan anaku saja sangat pas pasan.

Mas Raja memang sangat berkecukupan secara ekonomi, dia menjalankan bisnis keluarga yang bergerak di bidang export dan import, aku tinggal dirumah keluarga yang besar dan mewah, Mas Raja juga memberikan satu unit mobil khusus untuku, namun seluruh keuangan keluarga berada di tangan Bu Merry, aku hanya mendapatkan jatah 1 juta rupiah per bulan.

Sangat miris memang, bagaimana mungkin aku bisa cukup dengan satu juta rupiah perbulan sedangkan aku punya anak balita yang sudah pasti memiliki banyak kebutuhan.

Aku menepikan mobilku ke pinggiran jalan dan menangis tergugu didalam mobil, meluapkan semua sesak di dada yang sedari tadi tertahan. Aku tak ingin menangis dihadapan suamiku ataupun Bu Merry mertuaku, aku tak ingin terlihat lemah dihadapan mereka.

"Mama tenapa nanis? Mama tedih ya?" Tanya Mahesa polos. Aku menoleh kearahnya dan mengelus rambut anaku

"Iya sayang, mamah sedih, Mahesa sayang mamah yah biar mamah gak sedih lagi!"

"iya Mahe tayang mamah, mamah danan tedih yah!"

"Iya sayang, mamah ga sedih lagi kalo Mahesa sayang sama mamah" Aku menyeka air mataku. Mahesa adalah satu-satunya kekuatanku saat ini.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status