Share

Bab 5 Perhatian Kakak

Alisya menghela napas lelah seolah menerbangkan sebagian beban. Dia menggigit bibir bawah karena sedikit ragu. 

Pria Kosmimazh itu memang brengsek. Bahkan, Alisya tidak yakin akan bisa bertahan lama di sisi pangeran kedua Kosmimazh setelah menikah.

Sebenarnya bisa saja Alisya mengungkap kebusukan sikap Dafandra. Katakanlah dia benar-benar mengatakan Dafandra pria brengsek dan menyebalkan. Akan tetapi, apakah tindakan itu dapat membatalkan pertunagannya?

Alih-alih membatalkan pertunangan, Dafandra malah bisa membocorkan kebohongan Alisya kepada raja dan ratu. Mereka tidak akan menyukai tindakan Alisya yang pura-pura pingsan hanya karena tidak ingin berdansa dengan tunangannya.

"Kalau aku katakan dia pria yang brengsek, apakah pernikahanku dengannya akan batal?" lirih Alisya sambil menyandarkan punggung di kepala ranjang berukiran kupu-kupu dan berbagai bunga yang ada di taman istana Crysozh.

"Raja dan ratu membiarkanku lolos dari hukuman mati hanya karena mereka masih bisa memanfaatkan tubuhku untuk kelancaran politik luar negeri kerajaan. Mereka tidak akan peduli jika pun kerajaan Kosmimazh memintaku sebagi budak Pangeran Dafandra. Pernikahanku tidak akan pernah gagal! Perasaanku tidaklah penting!" ucap Alisya menundukkan wajah dengan mata berkaca-kaca.

Pria kekar di sisi Alisya mengangkat wajah sang adik, kemudian mengelap pipi basah Alisya dengan ibu jari.

"Tolong jangan katakan perasaanmu tidaklah penting! Kamu selalu mengatakan begitu saat aku menegurmu berdekatan dengan Fayvel. Dan setelah kamu terjatuh dari balkon kamu menyangkal hubungan terlarangmu dengan dalih hilang ingatan! Tolong jangan buat aku bingung!"

Alisya tidak bisa tidak terkejut mendengar pengakuan Rifian. Ternyata sang kakak juga mengetahui kedekatannya dengan budak pelukis dari Margaritaryz.

"Tapi aku benar-benar hilang ingatan! Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku sehingga jatuh ke danau dan juga tentang hubunganku dengan Fayvel!"

Sebuah seringai menghiasi bibir pangeran mahkota dari Crysozh. Dalam hatinya mencemooh adiknya sendiri.

"Biar aku ceritakan kepadamu, jika kamu lupa. Kamu selalu mengatakan ucapan itu seolah-olah Fayvel adalah cinta sejatimu. Dan kerajaan hanya memperalatmu dengan cara menjodohkanmu dengan seorang pangeran lumpuh!"

Ucapan Rifian terasa seperti gelegar guntur yang memekakkan telinga. Hati sang putri hancur berkeping-keping. Meskipun ucapan Rifian tidak salah sepenuhnya.

Ya, Alisya tidak bodoh. Dia menyadari maksud dari perjodohannya. Akan tetapi, Alisya kecil tidak peduli akan hal itu. Hubungan Alisya dan Fasya berjalan baik sampai mereka dewasa dan mendekati ulang tahun ke dua puluh sang putri.

"Dan kamu benar-benar mengatakan itu dihadapanku. Pangeran Mahkota Fasya seorang pria lumpuh dan kamu khawatir dia tidak akan mampu memenuhi kebutuhan seksualmu~."

"Cukup, Kak! Tolong berhenti!".

Tanpa sadar air mata Aliasya kembali mengalir. Sang putri tidak lupa akan setiap surat yang dia kirimkan kepada Fasya dan balasan surat-surat itu sangat dia rindukan.

Sebagai pewaris tahta kerajaan Kosmimazh, Alisya percaya kelumpuhan Fasya tidak serta-merta memastikan kemandulan pria itu. Dan kenapa Rifian berucap soal memenuhi kebutuhan seksual? Apakah yang dia maksud soal kepuasan dalam bercinta?

"Alisya, aku tahu kamu gadis yang cantik. Banyak pria yang ingin mendapatknmu, dan sekali dia mendapatkan setetes perhatianmu, mereka tidak akan berhenti sampai memilikimu seutuhnya."

Tidak peduli dengan ucapan sang kakak, Alisya menghapus air mata yang seolah tidak ingin berhenti.

"Dan dari ucapanmu itu, aku menduga kamu telah melakukan hubungan suami istri dengan Fayvel sejak di istana. Tapi sayangnya aku tidak mempunyai bukti apa pun."

Kali ini jantung Alisya seolah-olah jatuh menggelinding meskipun tangannya menempel erat di dada. 

'Oh Tuhan, Rifian pasti hanya berlebihan! Apakah aku benar-benar semurahan itu? Ini benar-benar tidak adil saat Tuhan mengambil sebagian ingatanku!' jerit putus asa Alisya di dalam hati.

"Jadi jangan salahkan aku jika saat itu aku terlalu keras kepadamu. Aku menyesal, seharusnya saat itu aku langsung membunuh Fayvel, jadi aku tidak perlu kehilangan kamu terlalu lama."

Alisya yang masih menangis tidak mempedulikan ucapan sang kakak. Hari-hari setelah hilang ingatan menjadi sangat menguras emosi.

"Sebelum kamu pergi dari istana ini, aku meminta maaf kepadamu. Juga, tolong jangan katakan kalau perasaanmu tidak penting. Bagiku, perasaanmu sangat penting. Karenanya dulu aku sedikit ragu untuk langsung menghabisi Fayvel."

"Kenapa ragu, Kak? Apa kakak tidak tahu hubungan terlarang itu bisa mengacaukan politik luar negeri kerajaan?" tanya Alisya sambil terisak.

"Aku tahu. Aku hanya khawatir kamu akan sangat terpukul. Aku pikir kamu hanya ingin permainan cinta sesaat, sampai pernikahanmu yang sesungguhnya datang."

Alisya terbelalak mendengar jawaban sang kakak. Dia bukanlah Rifian yang dalam satu waktu berhubungan dengan banyak gadis-gadis bangsawan.

Penjelasan Rifian hanya membuat Alisya samakin muak dengan dirinya sendiri. Apa pun yang terjadi, Alisya berjanji akan tetap mencari cara untuk mengembalikan ingatannya. Karena dia merasa ada yang tidak beres.

Rifian merentangakan tangan, memberi isyarat pada Alisya untuk sesaat dalam pelukan. Putri bermabut merah pun segera menuruti permintaan sang kakak.

"Untuk selanjutnya, aku khawatir Pangeran Mahkota Fasya tidak bisa merelakanmu. Aku takut dia akan memulai pertengkaran dengan adiknya yang kulihat sangat ambisius."

Tiba-tiba saja Alisya melepaskan pelukan sang kakak. Baru saja dia menyadari, sepertinya perasaan cinta itu hanya berjalan sepihak. Sangat mungkin Fasya merasa frustasi dan jijik dengan skandal Alisya.

"Jika begitu, seharusnya dia tidak membiarkan Pangeran Dafandra bertunangan denganku, Kan? Tapi nyatanya tidak. Aku rasa , Pangeran Dafandra pun terpaksa bertunagan denganku karena urusan politik kerajaan."

Kalian ini tangan Dafandra mengelap lembut air yang membasahi pipi Alisya.

"Meski begitu, aku tetap mengkhawatirkanmu."

***

Sunny Zylven

Hallo, Pembaca! Jika kamu suka karya ini, jangan lupa masukan ke pustakamu, Ya! Ikuti terus kisah Alisya hanya di Goodnovel! 😃

| 2

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status