“Kok kita berhenti disini mas ?” Airin merasa ragu untuk turun mengingat saat ini mereka ada didepan butik yang terkenal dengan pakaian mahalnya.
Semalam saat Airin sedang bertelepon ria dengan Desi , sahabatnya itu mengingatkan agar Airin lebih berdandan sedikit, bajunya juga harus diperbaiki apalagi Airin sekarang kerja lebih banyak diluar bertemu dengan klien dan mendampingi pak bosnya, jadi Airin harus menyesuaikan diri.
Jika semalam Airin sempat di ajak Desi ke salon untuk merubah model rambutnya hingga membuat Airin tampak lebih segar, begitupun dengan Kamila yang tadi pagi mengajari Airin untuk menggunakan make up , hingga penampilan Airin semakin membuatnya tampak memukau dan segar.
“Iya, kita akan ke butik itu,” Rafael segera menggandeng tangan wanita cantik itu untuk masuk ke dalam butik langganan mamanya, benar saja kedatangan Rafael disambut hangat oleh karyawan di butik.
“Koleksi terbaru pakaian formal dan non fo
“Papa…” ucap Rafael saat melihat pria paruh baya di depannya sedang di belakang Bramantyo ada Bima“Tumben papa kemari,” tanya Rafael tanpa menjawab pertanyaan dari papanya , jelas sekali Rafael sengaja melakukan itu agar terhindar dari pertanyaan papanya.“Papa hanya mampir tadi habis bertemu teman papa, emang tidak boleh?”“Ya boleh lah pa, oh ya Rin kamu bisa kembali ke tempatmu,” titah Rafael , Bima yang tahu akal – akalan dari sepupunya itu hanya memberikan senyum serta menjulurkan lidahnya pada sepupunya , beruntung posisi Bima ada di belakang omnya hingga sang om tidak bisa melihatnya, namun saat Rafael melototkan matanya kepada Bima jelas terlihat oleh papanya sendiri hingga membuat Bramantyo menoleh ke belakang dan melihat Bima hanya tersenyum.Bramantyo hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan keduanya.“Gak di rumah gak di kantor kalian ini sa
“Ma, apa Rafa tidak salah dengar ?” tanya Rafael tak percaya jika kedua orang tuanya memberikan restu.“Tentu saja kamu tidak salah dengar, hanya ada beberapa syarat yang kami minta dari kamu.”“Mama kamu benar, tapi kami minta agar kamu bisa menahan diri dulu biarkan dia menyelesaikan masalahnya terlebih dahulu, jika kamu benar – benar mencintainya maka kamu harus bisa menjaga dirinya termasuk dengan menjaga jarak saat dia sedang dalam proses perceraian agar orang lain tidak berpikir salah dengan sekretarismu itu, ya misalnya dia dianggap punya pria idaman lain bisa jadi kan itu jadi hal yang dibahas oleh suaminya saat di persidangan.”Ucapan Bramantyo membuat Rafael mengeryitkan dahinya saja, jelas Rafael heran dia belum bercerita semuanya tetapi kenapa kedua orang tuanya malah sudah tahu.“Papa dan mama tahu darimana tentang sekretarisku ?” tanya Rafael tidak bisa menahan rasa penasarannya.&
“Mama tidak salah dengar kan , Dit ? kenapa harus cari suami orang sih Dita, kamu mau jadi pelakor hah,” hardik Wati kesal. “Ada apa ini ,” muncul Zain papa Dita yang tampaknya cukup terganggu dengan perdebatan dua wanita di rumahnya . “Suara kalian cukup menganggu papa.” “Anak kita pa ,pacarnya ternyata suaminya orang ,” keluh Wati pada suaminya. “Tuh papa lihat ! anak kita begitu antusiasnya mempersiapkan diri untuk menghadiri sidang perceraian pacarnya,” tunjuk Wati pada pakaian yang berserakan di atas kasur anaknya. “Benar begitu Dit, Mario itu suami orang ?” Dita hanya bisa mengangguk. “Papa gak nyangka ,Dita kalian ini ya ” kata Zain yang tak kalah kesalnya dengan istrinya. “Mama malu pa,punya menantu dari hasil merebut suaminya orang , mama gak mau Dita jadi pelakor pa,” “Aku bukan pelakor , rumah tangga mas Mario memang sudah bermasalah sebelumnya bukan salah Dita, tapi istrinya memang tidak bisa melakukan
“Kamu bicara apa sih mas,” tegur Airin tidak terima dengan ucapan suaminya, meski suara Airin pelan namun cukup terdengar dengan jelas di telinga Mario.Begitupun dengan keluarga Airin , mereka sama sekali kaget dengan ucapan pria yang masih berstatus menantunya itu.Namun sebaliknya justru wajah sumringah tergambar jelas di wajah keluarga Mario tak terkecuali Dita, sedangkan Wati serta Zain cukup lega mendengar keterangan Mario yang sama dengan penjelasan anak mereka, namun meski begitu keduanya tidak menunjukkan respon berlebihan.Tok Tok Hakim mengetuk palu seraya meminta semuanya tenang.“Saya mohon semuanya menjaga ketenangan di ruang sidang ini,” titah Hakim hingga tak lama kemudian suasana kembali hening, disudut lain tampak Haris memberikan senyum kepada kliennya sebagai isyarat agar kliennya tenang dan tidak terpancing.“Saudara Mario, apa saudara bisa mempertanggungjawabkan apa yang saudara omongkan ?”
Rafael sudah mendapatkan laporan kejadian di pengadilan melalui Satya,jangan di tanya bagaimana geramnya hati Rafael saat mendengar pria brengsek itu malah memutarbalikkan fakta. Mondar – mandir di ruangan kerjanya jelas sekali jika Rafael tidak konsetrasi bekerja.Tok Tok“Masuk”Pintu terdengar di buka dari luar hingga menampilkan wajah anggun milik Rosa.“Mama….”“Apa mama menganggu?”“Tentu tidak ma, bagaimana apa yang terjadi di persidangan tadi ?”Meski sudah tahu namun Rafael tetap ingin mengetahui cerita versi mamanya.“Hmm anak mama kenapa jadi tidak sabaran ya sekarang , masak mamanya belum juga duduk malah di berondong dengan pertanyaan saja, mama seperti reporter yang harus segera siaran live” ledek Rosa sembari mendudukan dirinya di sofa empuk yang ada di ruang kerja anaknya.“He he maaf ma penasaran”Rosa
“Zal,benaran Airin sedang otewe menjadi janda ?” ulang Anton pemilik tempat kost dimana Airin tinggal yang juga rekan kerja dari Rizal.Saat ini keduanya sedang menikmati makan siangnya di café tak jauh dari kantor mereka.“Iya , aku dengarnya begitu dari istriku.” Rizal menyeruput minumannya sebelum melanjutkan “Desi bilang sidang perceraiannya berlangsung kemarin, kasihan sekali Airin dituduh selingkuh oleh suaminya sendiri ee ujung – ujungnya pihak Airin bisa menampar mereka dengan memberikan bukti – bukti siapa sebenarnya yang selingkuh, malah kemarin selingkuhan pria brengsek itu ikut hadir dalam persidangan, kenapa , kamu tertarik sama janda cantik itu?”Uhuk uhuk sontak Anton tersedak minumannya demi mendengar kalimat dari Rizal.“Mumpung janur belum melengkung Ton, siapa tahu dia jadi jodoh kamu, emang enak di usia segini masih jadi bujangan mana tidur cuma berteman guling mana asyiknya
“Hai kamu nak, kebetulan kami menunggumu juga,” seru Danu saat melihat kedatangan Rafael laki – laki yang menjadi topik pembicaraan mereka.“Begitu ya .. yang om Danu tunggu Rafa atau keputusan Rafa om ?” tanya Rafael yang memang paham maksud kedatangan dari sahabat papanya ini.“Kamu ini persis seperti papamu saat muda, gak suka basa – basi ha ha ha” kelakar Danu agar bisa lebih lama menatap wajah tampan pemuda di depannya yang sedang dia usahakan untuk bisa menjadi menantu idamannya.Siapa yang tidak terpesona dengan Rafael, meski masih muda namun kepawaiannya di dunia bisnis tidak bisa diremehkan , tentu tidak banyak orang yang tahu bagaimana sejak kecil sebenarnya Rafael sudah di asah kemampuan bisnisnya oleh sang papa, juga kepribadiannya yang baik menurun dari papa serta mamanya, soal penampilan jangan ditanyakan lagi, memiliki tubuh tinggi tegap Rafael benar – benar prefeksionis terutama dikalang
Hari ini persidangan perceraian Airin dengan Mario kembali di gelar, kedua keluarga dari pihak Airin maupun pihak Mario sudah datang begitupun dengan Dita yang kali ini datang bersama keluarga Mario, papa serta mamanya tidak ada keinginan untuk hadir setelah mereka mendapatkan malu saat persidangan pertama kali dulu di gelar.Pasangan calon janda dan calon duda ini sudah duduk di kursinya masing – masing untuk mendengarkan putusan pengadilan.Tampak sesekali Mario melirik ke samping dimana sang istri duduk, Mario begitu terpesona dengan penampilan wanita yang sebentar lagi akan menjadi mantan istrinya itu.Rambut di buat sedikit gelombang dress terusan lengan pendek bermotif floral semakin tampak cantik saja wanita yang sudah diperlakukan dengan semena – mena ini. Airin bukannya tidak tahu namun sengaja dia tidak merespon buat apa juga begitu batin Airin‘Kamu semakin cantik , kenapa aku baru sadar sekarang ,Rin.’ Puji Mar