Dia memakai baju putih terdapat garis merah pola menyilang pada dadanya dan sepertinya pada bagian belakang juga terdapat garis yang sama.
Itu adalah sebuah seragam, tapi organisasi macam apa yang bisa membuat ilusi sebesar kota dan mengacaukan pikiran seseorang?
"a... pa... yang.. kau mau" aku berbicara terbata bata dengan tubuh lemas yang entah bagaimana bisa terjadi secara mendadak.
"ayolah ini hanyalah D tingkat 3 kau tadi bilang kalau kau lebih kuat dari pria tadi, maka kuberikan kau tingkat yang lebih sulit dan kau sudah lemas begitu saja?" dia berbicara dengan angkuh, pasti tak ada orang yang menyukai orang sepertinya.
Aku menghela nafas yang sangat berat dan mencoba untuk bangkit sedikit demi sedikit. Ini sangat menyakitkan kulitku seperti tertarik oleh tanah dan organ di dalam kulit memaksa untuk naik.
Terus memaksakan untuk berdiri namun terdengar suara sobekan kulit dari punggungku aku merintih kesakitan tapi tetap memaksa untuk berdiri.
Sangat terang disini aku tak bisa membuka mataku, aku yakin bila aku membuka mataku, itu akan rusak seketika.Aku bingung dengan semua suara yang menyuruhku untuk menukar, aku tak bisa memutuskan apapun bila mataku tertutup.Aku membuka mataku secara perlahan dan tetap saja itu tak membuatku bisa membuka mataku, ini sungguh beresiko tapi suara di dekatku semakin menggelegar dan membuat gendang telingaku seperti akan pecah.Ini sungguh menyakitkan! mau tak mau aku hanya mempunyai pilihan selain membuka mata."Baiklah dalam hitungan ketiga aku akan membuka mataku dan memutuskan apa yang akan kulakukan berikut!" aku berteriak menegur suara suara yang semakin lama semakin mengeras."tukar! tukar! tukar!""1...." aku mulai berhitung"tukar! tukar! tukar!""2...." hitungan kedua"tukar! tukar! tukar!""3!"Aku membuka mataku langsung dan melihat langsung kepada asal cahaya ini langsung namun apa ini?"hei
Aku berjalan menuju siluet bayi yang ada di depanku"....""hei Trev cepatlah kemari!""...."Aku terus berlari, berlari, dan berlari dengan kakiku yang sedikit pincang."....."Berlari, lari, lari, dan berjalan, makin lambat, lambat dan tiba tiba aku tak bisa menahan keseimbangan ku."...."Aku merangkak demi mencapai siluet itu, rangkak, rangkak, rangkak dan berhenti.Berdiri sambil menutup muka untuk mengejutkan bayi kecil yang telah mengalami masa masa yang sulit, ini sungguh susah tak seperti diriku yang biasanya hehehe.Aku sangat kesulitan untuk bisa kesini, tapi akhirnya aku sampai, "tak ada yang perlu ditakutkan bayi kecil" aku mengucapkan hal itu sengaja untuk meredakan ketakutan si bayi."ciiiiiii....." aku mulai memainkan mantra yang disukai anak kecil"luuuuuk....""....." aku menghela nafas sesaat karena sangat susah untuk bisa mencapai sini."......""....."
Suasana masih belum stabil, aku belum sempat menanyakan apa yang terjadi saat aku 'mati' dan bagaimana keadaan orang itu.Kita masih berjalan tanpa tujuan tapi tujuan kita saat ini adalah kota terdekat, arah yang kita tuju adalah keluar dari gurun pasir ini dan berjalan kembali, ini perjalanan yang berat bahkan sudah 2 hari pun kami belum mencapai daratan dengan pohon satupun.Air persediaan sudah habis, makanan tersisa sedikit dan kita tak yakin bisa keluar dari sini dengan selamat.Saat ini aku hanya berharap bisa memakan buah apel yang ukurannya besar dan berendam dalam air sejuk tanpa ada yang mengganggu."Sudah Trev cukup disini saja, jika kau tak kuat tinggalkanlah aku dan bertahanlah hidup dan jadilah raja" ucapku pada Trev dengan niat bercandaTrev memasang senyum pada wajahnya, lalu berlari sejauh mungkin ke depan sampai tak terlihat oleh mataku."hei! itu tidak adil!" aku berlari dengan pincang mengejar Trev yang berlari cepat di d
Aku terbangun dari tenda dan pergi keluar, diluar aku melihat Trev yang masih tertidur di dekat api unggun yang kami buat kemarin.Aku menguap dengan sangat panjang dan membuat Trev yang tertidur ikut terbangun"hoaaaaaaaaaaaaaam pagi" ucapku sambil menguap"pagi" jawab Trev sambil menggosok matanya"aku akan pergi menuju ke sungai kemarin sore, lemparkan wadah air itu! aku akan mengisinya sekarang supaya nanti tak usah bolak balik dan langsung berangkat" ucapku pada Trev yang tertidur di dekat wadah air."nih!" ucapnya sambil melemparkan beberapa wadah air.Hup!Aku menangkap semua wadah air itu dan lekas pergi menuju sungai.Disini sangat sejuk saat pagi hari, namun sangan dingin saat malam hari aku sampai terbangun beberapa kali dan keluar dari tenda untuk menyelimuti Trev dengan kain seadanya.
Trang! Trang! Trenk!Aku mendengar suara pertarungan antara jarum lebah dan kulit besi semut besi tapi aku tak melihat bagaimana pertarungan itu terjadi karena "pertarungan alam lebih baik tak perlu dilihat karena kau takkan menyukainya" itulah yang buku tentang bertahan hidup katakan.Setelah sekiranya kupikir semuanya selesai aku lantas membalikkan badanku sambil menutup mata dan mengucapkan "terimakasih" sambil membungkukkan badan.Aku kembali menuju sungai berwarna lagi karena air yang kubawa kurasa kurang sedikit lagi untuk perjalanan melalui gurun bahkan belum setengahnya kami jelajahi kemarin.Aku mengambil air dan sedikit meminumnya lalu pergi, airnya tak berbeda dengan air minum lainnya tapi yang ini lebih segar dari air minum yang biasanya.Di jalan aku memetik beberapa jamur yang ada di sekitar jalan, "hampir semua jenis jamur bisa dimakan dan hanya terdapat beberapa yang tidak bisa dimakan" itulah kata yang ada pada sampul belakang buku
"hei Sie, bangunlah" ucapan lembut itu membangunkan ku dari mimpi panjang ini."kau pasti kelelahan, tapi Shele sudah tak mau bermain lagi denganku" ucap Trev"hmm baiklah berikan dia padaku" ucapku yang baru saja terbangun dari tidur"siapa anak baik, siapa anak baik, siapa anak baik" aku mulai bermain dengan Shele.Di sela sela bermain aku bertanya pada Trev."omong omong sayang, apa kau ingat saat perjalanan awal kita sesaat setelah makan sup jamur kita pergi untuk melewati gurun dan saat mencapai perbatasan aku menyuruhmu diam di tempat dan aku kembali untuk memetik beberapa rumput herbal, setelah itu apa yang terjadi?" aku bertanya terus terang pada Trev"eh kau memanggilku apa barusan?" Trev malah terfokus pada aku yang memanggilnya dengan panggilan mesra."sudahlah itu tak penting, jawab saja pertanyaanku" aku menegaskan pertanyaanku yang tadi."bukan waktunya bercanda ya" ucap TrevAku menganggukkan kepalaku dan
"wanita pel..." ucap Trev"Ha?! tunggu sebentar kau berbicara terlalu pelan, aku mulai meragukan dirimu sebagai seorang lelaki" aku memancing Trev agar segera mengatakan apa efek yang dia terima dari pohon itu."aku tak perlu mengatakan ini, lagian ini tak penting juga bagimu, artinya aku tak perlu memberitahukannya padamu gahahaha" Dia benar benar mengelak."ah sudahlah, omong omong sekarang dimana kita? dan kenapa kita masih berada di hutan?" aku yang kebingungan bertanya begitu pada Trev"uhm, sebenarnya aku mengetahui suatu kebenaran mengenai tempat ini" Trev mulai menerangkan"apa itu?" aku bertanya lagi"gurun pasir itu sebenarnya tak perlu dilewati karena kita hanya perlu memutari hutan dan sampailah pada ujung dari gurun pasir yang panas itu" jelas Trev"Aku mengerti dan atas dasar apa kau dapat berbicara seperti itu?" aku mempertanyakan teori yang Trev bicarakan."mudah saja, saat kau menyuruhku untuk menunggu di perba
Aku membuka mataku dan masih terasa pusing, sepertinya kemarin malam aku tak bisa tidur.Kalau diingat ingat aku memikirkan perkataan Trev yang kemarin dan itu membuatku tak bisa tidur."hmm pagi Trev" aku membuka tenda dan langsung matahari menyerbu kulitku yang masih tertidur lelapAku menginjakkan langkah pertamaku pada tanah yang lembab dan menguap dengan kencang.Hoaaam!Setelah menguap Trev lekas menyapaku dengan sapaan hangat di pagi hari yang indah ini "pagi, bagaimana tidurmu semalam?""kurang baik hoam, aku tak tidur terlalu lelap semalam karena memikirkan sesuatu""...."Trev terlihat membuang nafas seperti lega akan sesuatu, sesaat setelah itu aku mengingat apa yang terjadi kemarin."ahh.. anu.. itu.. aku akan mencari jamur lagi kau kumpulkanlah kayu bakar" ucapku, keadaan terlalu canggung dan aku pergi mencari jamur dengan maksud menjauh dari Trev beberapa saat."...."------Setelah beber