Matahari telah bersinar cukup terang, 'mungkin sudah tengah hari, kemarin benar benar menyenangkan' pikirku sambil keluar dari tenda kecil yang hanya muat dimasuki oleh 3 orang. Aku membuka tenda dan mencari sumber air di dekat tenda, mencari beberapa saat mengelilingi daerah yang sekiranya terdapat sumber air. Kakiku terasa panas karena pasir yang dipijak dan matahari yang tepat berada diatasku. Dan akhirnya aku pun tersadar bahwa kita terbangun di tengah padang pasir antah berantah dan mulai berteriak dan lari menuju tenda untuk membangunkan teman teman "hei kalian segera bangun dan" ucapanku terhenti melihat tenda yang kosong tanpa seorangpun disana yang tertidur.
Aku benar benar panik sambil mencerna kejadian ini baik baik, memikirkan apa yang terjadi sambil mengecek apa saja yang ada bersamaku. Aku melihat 2 botol yang berisi air *sepertinya ini layak untuk diminum, 1 buah roti 'oooooh seperti nya Matty ingin menyantap ini diam diam saat kita tidur namun dia juga ketiduran' pikirku sambil membayangkan Matty kecil yang menyembunyikan roti ini, lalu aku juga menemukan sapu milik Cindy *ini memang tak terlalu berguna tapi setidaknya harus dijaga dan dikembalikan kepada orangnya, dan tenda berharga kami. Itu semua yang ku punya, aku harus bertahan dengan persediaan hidup itu sampai waktu yang tak ditentukan "aku tak bisa berdiam disini saja, aku harus menemukan mereka sebelum mereka menemukanku!" teriakku di tengah padang pasir 'ahh aku rindu masakan Matty' pikirku setelah perutku berbunyi dengan cukup keras. Aku menggigit roti itu sekali dan menyimpan sisanya untuk nanti lalu meminum seteguk air dan mulai berjalan menuju ke tenggara "insting seorang wanita tak bisa diremehkan! Dunia lihatlah aku dan aku menentangmu! kau pikir ini adalah akhir dari perjalanan dari seorang manusia bernama Sie?! AAAARRRRGGGGH! Lihat saja! AKU AKAN BERTAHAN HIDUP DAN MEMAKAN MASAKAN MATTY LAGI! KAU DENGAR ITU? TAK ADA YANG BISA MENGHENTIKANKU! TAK ADA!" teriakku tak jelas yang hanya membuat tubuhku lebih lelah dan membuatku terpaksa meminum lagi air berharga yang terbatas.
---------- menuju ke beberapa saat sebelumnya ----------
Matty bangun dari tidurnya dan mencari sumber air untuk membasuh muka dan meminum air, dia mencari ke depan, melewati beberapa pohon dan menemukan sumber air! dia melihat Cindy disana sedang membasuh mukanya juga. "Heeeei! Cindy!" teriak Matty sambil melambaikan tangan nya lalu berlari menuju ke arah Cindy "hati hati! disana ada batu yang cukup licin untuk dijadikan pijakan! kau bisa terjatuh!" teriak Cindy memperingati Matty dengan lambaian.
Matty menyangka itu adalah balasan untuk sapaannya dan masih berlari menuju ke arah yang sama. Dan gubrak! Matty terpeleset dan menuju ke bawah dengan sangat cepat hingga dia kehilangan kesadaran nya. Saat tersadar Matty dia berada di pangkuan Cindy yang sepertinya telah menyembuhkan lukanya, Matty terkejut karena muka mereka terlalu dekat dan tak sengaja menggerakan kakinya yang terluka "jangan dulu bergerak! kakimu memang sudah disembuhkan namun rasa sakitnya takkan hilang jika langsung kau gerakan dan bisa bisa luka mu itu terbuka lagi!" peringat Cindy pada Matty dengan nada khawatir "uhh baiklah" jawab Matty.
---------- 2 jam berlalu dan luka Matty telah sembuh sepenuhnya! ------------
Matty membasuh mukanya dan mengajak Cindy pulang menuju tenda "apa kau sudah bisa bergerak lagi tanpa kesakitan?" tanya Cindy "hmn iya! kurasa kakiku sudah baikkan! terima kasih Cindy ini semua karena mu!" jawab Cindy dengan riang "hmm begitu ya, jadi penyembuhan ini berhasil membuat seseorang sembuh setelah 2 jam didiamkan setelah lukanya tertutup! tapi aku belum puas dengan hasil ini dan *mumble mumble mumble" Cindy bergumam mengenai kemampuannya, Matty tersenyum melihat Cindy dan Cindy menyadari bahwa dia sedang diperhatikan, wajahnya menjadi memerah bersamaan dengan raut wajahnya yang terlihat malu, Matty makin tertawa terbahak melihat Cindy yang malu. Mereka mejalani pagi pertama mereka dengan penuh kebahagiaan sampai mereka kembali menuju tenda!.
"Hei apa kau pikir Sie masih tidur saat ini?" tanya Matty "hmm ntahlah, kalau iya mari bangunkan dia dengan menyiraminya air yang kutinggalkan di dalam tenda!" jawab Cindy "itu jahat! tapi patut juga untuk dicoba xixixi" Matty mengucapkannya dengan senyuman jahat.
Mereka berdua telah mencapai titik dimana tenda mereka didirikan semuanya berantakan, hanya sapu terbang otomatis saja yang ada disana, bekas api unggun semalam dan juga tenda mereka hilang. "bagaimana ini? bagaimana ini?" ucap Matty dengan panik sambil menatap pada Cindy yang terlihat termenung dan masih mencerna apa yang baru saja terjadi.
------------ Kembali pada Sie yang sudah berjalan menuju tenggara! --------------
"ahh ini benar benar menyebalkan! kenapa aku harus mengalami hal seperti ini pada hari kedua petualangan ku!, aku baru saja bersenang senang kemarin!" ucapku mengeluhkan apa yang terjadi. Sesekali aku berhenti untuk mengeluhkan yang terjadi padaku ini tapi aku juga bersyukur juga hal ini terjadi padaku bukan pada Cindy maupun Matty. Namun tetap saja rasa syukur ini tak seberapa jika dibandingkan dengan rasa kesal yang ku rasakan ini "arrrrrgh aku ingin menaiki sapu terbang otomatis" keluh yang keluar lagi dari mulutku sambil melihat sapu milik Cindy.
------- menuju Cindy dan Matty yang panik -------
Cindy masih mencerna apa yang terjadi sedangkan Matty sangat bersikap tak tenang dan tak bisa mengendalikan tubuhnya yang secara reflek berbolak balik di belakang Cindy 'aku sangat khawatir pada roti yang kusimpan dan tak sempat kumakan!' omong omong itulah yang lebih dikhawatirkan oleh Matty.
Cindy yang terdiam tiba tiba bergerak dan mendekap Matty "ada apa?" tanya Matty "diamlah! ada yang datang" jawab Cindy dengan tegas. "SIAPA KAU?! MUNCULKAN DIRIMU! AKU BISA MENGGUNAKAN SIHIR TINGKAT TINGGI!(ini hanya gertakan)" teriak Cindy menyuruh sesuatu yang bersembunyi mengeluarkan wujudnya.
Keluarlah sosok yang Cindy waspadai, itu... bukan manusia?! itu adalah seekor serigala dengan 2 warna yang ada di bulunya "guk guk guk grrrrrrrr" gonggongan itu dikeluarkan dengan cukup halus yang menandakan bahwa dia tak ingin memulai pertikaian dan hanya ingin berbicara dengan mereka.
"uhh entah kenapa tapi aku belum terbiasa untuk mendengarkan 2 suara sekaligus" keluh Cindy "hmm? apa yang kau katakan Cindy?" tanya Matty dengan wajah bingung "apa yang kau inginkan dari kami" tanya Cindy pada serigala itu "anuu Cindy apa yang sebenarnya terjadi disini, aku tak bisa mencerna nya" ucap Matty yang masih tak mengerti apa yang terjadi "jika kau ingin mengetahui apa yang terjadi disini aku bisa menceritakan apa yang kulihat tadi" jawab serigala itu menggunakan bahasanya.
Matty tak mengerti apa yang terjadi! Begitu pula dengan Sie yang menghilang apa yang sebenarnya terjadi?! Dan siapa serigala yang sedang berbicara dengan Cindy itu?!
Aku memakai jubah yang kubuat dari sihir pembuatan di kepalaku dan melanjutkan perjalanan, fajar mulai muncul dan sinyal yang kudapat dari sapu milikku semakin kuat.Sapu terbang otomatis setelah kuberikan Mana untuk melaju lebih cepat mengeluarkan suara yang cukup bising.Semakin dekat dengan sapuku, sekarang terasa aura yang gelap berada di sekitar sapu milikku.Aku mengalirkan Mana lebih banyak dan melakukan lebih kencang.Itu Dia!Sapu milikku ada di dekat 3 orang yang tepat berada di bawahku.2 orang Pria dan 1 wanita.Aura gelap terpancar sangat besar dari salah seorang pria yang sepertinya sedang mengarahkan pisau pada si wanita dengan posisi seolah olah si wanita sedang melakukan percobaan bunuh diri.Pria yang satunya hanya berdiam dan sepertinya sedang mengalami trauma berat.Aku merasakan ada yang janggal dari sini, dan aku mengira ngira kalau si pria yang sedang trauma tak bisa melihat Pria lain dan kuputuska
"ehmm jadi Cindy, apa yang kau lakukan sebelum errgh bertemu kami" aku bertanya saat Cindy memakan makanan yang kubuat."hmm yaa kau tau, perjalanan biasa seperti menjadi raja iblis, mengalahkan vampire, dan juga aku telah menaklukkan dunia sekali, lalu meredupkan matahari dan juga membuat dunia kacau" ucap Cindy dengan polos.Aku ternganga dan Trev yang duduk di sampingku berbisik "temanmu sama gilanya dengan dirimu, tak heran kau juga gila" aku memukul Trev dan berbisik balik "diamlah bodoh! dia memang Cindy secara fisik tapi Cindy yang kukenal dia itu seorang yang lebih anggun dari ini"Cindy melihat pada kami berdua yang tengah berbisik dan dia seketika memegang kepalanya seperti merasakan sakit dan merintih."hei Cindy kau tak apa" ucapku sambil memegang kepalanya juga.Kepalanya sedikit basah dan wajah Cindy memerah karena air penyebab basah itu."ya ampun kau berdarah Cindy, kau harus merawat luka itu apalagi lukanya berada tepat di k
"Pemurnian!"Sebuah suara merapalkan mantra, asal suara itu dari atas sana."sekarang suara apa lagi" aku yang sudah pasrah dan menutup mata mengeluhkan soal suara yang berasal dari atas.Aku melihat ke atas dan terlihat seseorang menggunakan sapu terbang, itu aneh suaranya bisa terdengar dari jarak sejauh itu."pasti dia berteriak sangat kencang dari sana" ucapku yang sudah bisa menggerakkan tanganku yang nyaris saja membuatku bunuh diri.Orang yang menggunakan sapu itu turun ke bawah, seseorang dengan tubuh mungil yang menggunakan jubah untuk menutupi wajahnya itu turun ke bawah.grunk grunk grunkTerdengar suara mesin yang cukup familiar pada telinga ku keluar dari sapu yang dia kenakan.Seseorang itu sudah mencapai tanah dan meletakkan sapu terbang yang ternyata suara itu adalah mesin yang ada dalam sapu itu yang ternyata adalah sapu terbang otomatis."hei Sie" sapa orang itu yang perlahan mendekat dan membuatku mund
Yaa aku hanya berdiri di tempat dan mendengarkan ocehan ocehan yang dihasilkan oleh suara yang terdengar."Aku bosan hanya mendengarkanmu, muncullah di depanku dan bincangkan ini bersama."Suara terhenti dan aku tersadar sekarang, hujan juga seketika berhenti, Trev berdiri tepat di depanku sambil menggoyangkan tubuhku."ada apa denganmu? kenapa kau berdiri disini sendirian" Trev bertanya padaku."aku, ahh duduklah sebentar Trev, ada yang ingin kubicarakan denganmu" ucapku menyuruhnya duduk dan mendengarkan ku."apa yang kau maksud? kau tak seperti biasanya" ucap Trev."turutilah perkataan ku dan dengarkanlah, kukira aku tak bisa mengatasi ini sendirian" tegasku pada Trev."baiklah" ucap TrevDia duduk dengan posisi duduk santai dan bersiap mendengarkan apa yang kukatakan."ini semua terjadi saat kejadian pada kota gurun itu""saat itu...""mungkin saja aku telah mati untuk pertama kalinya"Aku
Saat ini hari sudah sore dan aku masih mengumpulkan bahan bahan, aku melihat keranjang yang kubawa dan menyadari bahwa aku terlalu banyak membawa jamur."ah sudahlah" ucapkuSelama bersamaku Trev tak pernah mengeluhkan apa yang kumasak dan terlihat menikmati semuanya jadi jamur juga tak apa."HEI SIE!" terdengar teriakkan dari tempat yang tak tahu dimana namun masih di dalam hutan."YAA!" aku berteriak untuk menjawab teriakkan Trev."AKU AKAN PULANG TERLAMBAT JADI KAU PERGILAH KE TEMPAT KEMAH DULUAN DAN MASAK SUP JAMUR ITU!" Teriak TrevAku sedikit tersentak karena Trev bisa mengetahui bahwa aku banyak membawa jamur."Ya!" aku menjawab teriakkannya lagi setelah sedikit tersentak dan Trev tak terdengar lagi berteriak.Aku segera bergegas membawa semua bahan yang kupetik dan berjalan menuju ke tempat kemah.Aku menyalakan api dan menempatkan panci andalan milikku lalu meracik bumbu dan mulai memasak sup."...."
Aku membuka mataku dan masih terasa pusing, sepertinya kemarin malam aku tak bisa tidur.Kalau diingat ingat aku memikirkan perkataan Trev yang kemarin dan itu membuatku tak bisa tidur."hmm pagi Trev" aku membuka tenda dan langsung matahari menyerbu kulitku yang masih tertidur lelapAku menginjakkan langkah pertamaku pada tanah yang lembab dan menguap dengan kencang.Hoaaam!Setelah menguap Trev lekas menyapaku dengan sapaan hangat di pagi hari yang indah ini "pagi, bagaimana tidurmu semalam?""kurang baik hoam, aku tak tidur terlalu lelap semalam karena memikirkan sesuatu""...."Trev terlihat membuang nafas seperti lega akan sesuatu, sesaat setelah itu aku mengingat apa yang terjadi kemarin."ahh.. anu.. itu.. aku akan mencari jamur lagi kau kumpulkanlah kayu bakar" ucapku, keadaan terlalu canggung dan aku pergi mencari jamur dengan maksud menjauh dari Trev beberapa saat."...."------Setelah beber