Share

Bab 5 : Terpisah

Serigala itu terus berbicara, Matty menghiraukan Cindy yang terlihat sangat serius menanggapi percakapan antar keduanya. Karena itu Matty pun berinisiatif mencari Sie ke arah selatan dengan berjalan kaki karena posisi sapu terbang otomatis tengah dipegang oleh Cindy. Cindy menyudahi percakapan nya dan hendak membicarakannya dengan Matty namun dia tak ada di tempat yang seharusnya dia berada.

Ketiga sahabat ini memulai perjalanan hari keduanya dengan berpisah, Cindy terlihat sangat panik karna dialah yang ditinggalkan oleh teman temannya, Matty panik karena sahabat dari masa kecilnya hilang entah kemana, dan Sie terlihat biasa saja sambil terus berjalan menyusuri padang pasir dan mengeluhkan apa yang terjadi pada dirinya sendiri.

"ayolah kita tak punya waktu lagi!" ucap serigala pada Cindy "tapi aku kehilangan temanku barusan! apa kau tak punya hati? aku akan mencarinya dulu, kau tunggulah disini" ucap Cindy dengan panik "baiklah kutunggu disini, kuberi kau waktu 30 menit untuk mencarinya dan bergegaslah kembali setelah itu" perintah serigala itu "aaaargh baiklah biarkan aku mengurangi beban pikiran ku" jawab Cindy, sepertinya serigala itu adalah suatu hal yang lebih penting dari menemukan Sie awalnya sebelum Matty juga ikut menghilang dari pandangan Cindy. Ntah apa yang mereka bicarakan namun yang pasti Cindy menuju ke barat sambil berharap menemukan salah satu dari temannya dan mengurangi beban yang dia emban.

------ padang pasir ---------

"Ayolah mungkin sudah 2 jam aku berjalan disini namun tak terlihat ada peradaban" keluh Sie yang baru berjalan 10 menit setelah menggunakan 1 jam 50 menit sisanya di tempat awal untuk mencerna yang terjadi dan mengeluh.

Sie adalah pelari yang cukup handal jadi dalam 30 menit saja dia sudah berjalan sejauh 3KM dengan kecepatan normal dan akhirnya dia melihat sebuah kota! Sie berlari menuju ke sana dan saat mendekat, kota itu seperti kota kosong namun saat lebih mendekat tercium bau darah yang sangat pekat. Sampailah dia di depan gerbang kota dan Sie langsung muntah muntah di sana karena melihat ada banyak mayat bertebaran disana.

Sie mencoba berpikir jernih dan membiarkannya, 'pemandangan ini baru bagiku namun ini mungkin pengalaman untuk perjalananku selanjutnya jadi aku harus terbiasa' pikirnya untuk menenangkan diri dan dia merobek bajunya dan menutup hidungnya dengan itu untuk mengurangi bau amis yang dia cium dan memasuki kota dengan maksud mengambil beberapa makanan dan minuman yang mungkin masih tersisa.

"uhh aku masih tak terbiasa aku mau muntah" keluh Sie

Sie memasuki kota dan masuk ke setiap rumah yang ada dan mengambil makanan sambil memberikan penghormatan terakhir kepada mayat yang ada di rumah yang ia jarah.

"mungkin satu rumah lagi dan aku akan pergi dari kota ini" ucap Sie

Sie membuka pintu rumah terakhir yang dia pilih dan memasukinya, dia menyusuri setiap sudut dari rumah itu dan sampailah dia di bagian belakang rumah yang terlihat seperti ruang untuk makan. Dia memasukkan makanan dan minuman pada kantung yang dia dapat tadi dan mendengar suara tangisan bayi.

"siapa disana?!" ucap Sie sambil waspada, dia mencari asal suaranya dan asalnya dari bawah ruangan. Sie mencari pintu atau apapun yang bisa membuatnya pergi memasuki ruang yang ada di bawah lantai yang ia pijak.

Dia menggeser mengetuk setiap lantai dan akhirnya menemukan yang bersuara berbeda dan memukulnya dengan keras (Sie sungguh percaya pada kekuatan tubuhnya) dan benar saja ada jalan menuju bawah, suara tangisannya juga terdengar lebih jelas, lalu Sie membakar lilin yang ada di ruang makan dan memasuki basement itu dan disana terdapat lebih banyak makanan.

Fokus Sie tak teralihkan oleh makanan segar yang ada disanan namun dia mencari bayi yang menangis, dia menerangi setiap sudut dan terlihat lah seorang wanita yang terlihat berumur 30 an menggendong seorang bayi yang menangis kencang. Sie bergegas membawa bayi itu dan fokusnya teralihkan pada darah yang mengalir di dinding yang merangkai kata yang bertuliskan "sekte pemuja..." itulah isi tulisan yang sepertinya baru saja ditulis dan wanita ini meninggal sebelum menyelesaikannya dan juga tulisan ini masih baru dengan darah yang terlihat masih encer.

Sie pun naik ke atas dengan merinding, menggendong seorang bayi di tangannya sambil membawa beberapa makanan yang ada di bawah. Dia lalu memasukkannya ke dalam kantung yang dia tinggalkan di atas dan Sie sambil menggendong seorang bayi dan membawa kantung serta tenda di punggungnya pun pergi meninggalkan kota dan mencari tempat yang teduh.

------- di hutan menuju arah selatan --------

Matty telah berjalan selama 1 jam dan masih saja belum menemukan Sie "ayolah Sie kau kemana? aku sangat mengkhawatirkan mu" ucap Matty berulang kali "aku sudah meninggalkan Cindy yang terlihat sibuk mengurusi urusannya yang tak bisa diganggu, dan aku bertaruh untuk mencarimu sendirian tanpa membawa apapun" lanjutnya

Dia mencari Sie tanpa informasi apapun dan berjalan tak jelas menuju selatan tanpa informasi. Dan dia menemukan sebuah desa? tidak itu sepertinya kota! ada penjaga yang menjaga di gerbang masuknya. "bagaimana ini?! aku tak tahu apakah harus memasuki kota ini atau tidak?! aku benar benar putus asa saat ini" Matty mengucapkan itu sambil bolak balik di depan para penjaga gerbang. 

Salah satu penjaga menghampiri Matty dan bertanya padanya "halo nona! apa kau sedang dalam kesusahan?" tanya penjaga gerbang yang memakai armor lengkap dan membawa tombak bersamanya, Cindy terkejut dan menjawab dengan panik "whoa! a-aku sedang mencari temanku yang hilang ntah kemana saat berkemah di tengah hutan sana," penjaga itu sepertinya mengerti situasi yang telah dialami oleh Matty dan mengajaknya masuk ke pos penjaga untuk membincangkan hal yang dia alami lebih jelas dan tenang.

------- ke barat menggunakan sapu terbang -------

"sapu ini benar benar hebat! aku bahkan tak mengeluarkan Mana namun dia bergerak sesuai dengan keinginan ku" Cindy terkagum pada sapu terbang otomatis milik Sie dan Matty "selain itu tempat duduk yang dimilikinya benar benar nyaman dan luas" Pikiran Cindy benar benar teralihkan pada sapu yang dia naiki dan dan melupakan tujuannya menuju barat.

Saat 30 menit berlalu dia pun menerima semacam sinyal menuju kepalanya langsung dan tersadar bahwa dia sedang mencari Matty dan Sie namun hal itu gagal ia lakukan.

"Aku benar benar lalai! bagaimana ini?! aku belum menemukan mereka namun tak bisa melanggar kontrak yang sudah kubuat dengan Ti yaitu untuk mencari hanya dengan waktu 30 menit" keluh Cindy "tapi.... sepertinya mereka juga takkan kenapa kenapa karena mereka cukup kuat, apalagi Sie dengan kekuatan gorrilanya" ucap Cindy yang berusaha berpikir tenang dan kembali menuju tempat awal dimana dia harus memenuhi janjinya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status